Milik Siapa Sapu Tangan Merah Ini?
 Sementara itu Azhari terus mengendarai kendaraannya secara hati-hati, Tanpa diketahui Azhari, dibelakangnya lewat dua buah sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Satu kendaraan dia sendiri, sedangkan satu kendaraan lagi dengan membonceng seorang wanita. Wanita tersebut membawa kayu, ketika mereka sudah dekat dengan Azhari yang kebetulan lagi melintas diatas jembatan, sang wanita memukul belakang Azhari, sehingga Azhari terjatuh dari motornya
Kedua sepeda motor asing tersebut berhenti melihat Azhari terjatuh. Dua orang laki-laki langsung menghajar Azhari tanpa ampun. Salah seorang diantara mereka mengeluarkan pisau dan menghunus ke perut Azhari. Sang guru itu pun tewas seketika. Mereka bertiga langsung memasukan mayat Azhari didalam karung dan meletakannya dibawah kolong jembatan.
Sementara itu, Lestari yang cemas menunggu kedatangan suaminya yang belum juga pulang, padahal hujan masih turun dengan lebatnya, dalam hati Lestari berdoa
"Selamatkanlah suami saya ya Allah"
Lestari tertidur diruang tamu dan menjelang subuh dia terbangun. Hatinya mulai panik ketika mengetahui suaminya belum pulang juga. Dia menelepon suaminya, tetapi handphone suaminya mati. Lalu dia bergegas pergi kerumah mertuanya. Rumah mertuanya itu hanya berjarak 10 meter dari rumahnya. Setelah membangunkan isi rumah tersebut, Ali, Ayah mertuanya membukakan pintu,
"Ada apa Lestari?"
"Bang Azhari belum pulang ayah sejak kemaren pergi dengan mantan siswa-siswanya"
"Jangan panik, mungkin saja dia tidur di salah seorang rumah siswanya tersebut. Kan tadi malam hujan"
"Iya ayah, tapi saya telepon bang Azhari, Hp nya juga mati. Lestari takut terjadi apa-apa dengan dirinya ayah"