Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Sunyi

18 Juli 2024   21:38 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:49 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber gambar: hpixabay.com

Dalam sunyi malam yang kelam,

Bintang-bintang sembunyi dalam kabut hitam,

Hanya Bulan yang menemani diri

Diriku yang dilanda sepi

Kenangan kita terhempas di dalam diam,

Saat kau pergi tinggalkan aku dalam kelam.

Angin berbisik pelan, menyentuh jiwa yang gundah,

Menari dalam gelap, menghapus senyum yang patah,

Rindu mengalir dalam aliran waktu,

Setiap detik seakan menusuk kalbu.

Di bawah sinar rembulan yang redup,

Aku berdiri dalam kesendirian yang tajam,

Menggapai bayanganmu yang hilang,

Dalam kerinduan yang tak pernah padam.

Setiap jejak langkahmu tertanam dalam ingatan,

Menggores luka di hati yang dalam,

Kisah cinta yang tak sempat tertuliskan,

Kini hanyalah sisa-sisa mimpi yang terlupakan.

Malam yang kelam, engkau hadir dalam mimpiku,

Meski kau telah jauh, bayangmu selalu membayangiku,

Di setiap sudut hati yang masih mencintaimu,

Aku terus menunggu, meski kau takkan pernah kembali padaku.

Selamat tinggal, kekasih di malam yang kelam,

Biarkan kenangan kita tetap abadi dalam diam,

Meskipun kau pergi, cinta ini takkan padam,

Dalam gelapnya malam, aku tetap merindukanmu, sayang.

Paya Laba, 18 Juli 2024

Awaluddin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun