Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

18 Juli, Lahirnya Tokoh Apartheid

18 Juli 2024   05:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   05:42 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://parstoday.ir/id/radio/programs-i125504-lintasan_sejarah_18_juli_2022

Setiap tanggal 18 Juli, dunia memperingati Hari Nelson Mandela, yang diresmikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2009. Hari ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan Nelson Mandela dalam melawan apartheid di Afrika Selatan dan memperjuangkan perdamaian serta hak asasi manusia. Mandela adalah tokoh yang sangat dihormati karena dedikasinya dalam memperjuangkan keadilan sosial dan rasial. Pada Hari Nelson Mandela, orang-orang didorong untuk melakukan tindakan baik dan melayani komunitas mereka, sebagai penghormatan terhadap warisan Mandela.

sumber gambar : Nelson Mandela. ©2018 Channel4 via   https://www.merdeka.com/jateng/sejarah-11-februari-1990-nelson-mandela-bebas-setelah-27-tahun-dipenjara-kln.html
sumber gambar : Nelson Mandela. ©2018 Channel4 via   https://www.merdeka.com/jateng/sejarah-11-februari-1990-nelson-mandela-bebas-setelah-27-tahun-dipenjara-kln.html

Nelson Mandela adalah seorang tokoh besar dalam sejarah modern yang dikenal karena perjuangannya melawan apartheid di Afrika Selatan dan komitmennya terhadap perdamaian dan rekonsiliasi. Berikut adalah ringkasan biografi Nelson Mandela di kutip dari berbagai sumber:

Biografi Singkat Nelson Mandela

1. Masa Kecil dan Pendidikan

Nama Lengkap: Nelson Rolihlahla Mandela
Tanggal Lahir: 18 Juli 1918
Tempat Lahir: Umtata, Cape Province, Afrika Selatan (sekarang bagian dari Eastern Cape)

Nelson Mandela lahir dalam keluarga kerajaan Thembu di Umtata. Nama lahirnya adalah Rolihlahla, yang berarti "pembuat masalah" dalam bahasa Xhosa. Mandela dibesarkan di desa kecil dan mulai menempuh pendidikan di sekolah dasar lokal, di mana dia memperoleh nama "Nelson" dari gurunya.

Mandela kemudian melanjutkan pendidikan di Fort Hare University dan Universitas Witwatersrand di Johannesburg, di mana dia mempelajari hukum. Selama masa kuliahnya, dia mulai terlibat dalam aktivisme politik dan bergabung dengan African National Congress (ANC) pada tahun 1944.

2. Aktivisme dan Perjuangan Melawan Apartheid

Pada tahun 1948, pemerintah Afrika Selatan meluncurkan kebijakan apartheid, sistem pemisahan ras yang sangat diskriminatif terhadap penduduk kulit hitam. Mandela dan rekan-rekannya di ANC berjuang melawan sistem apartheid melalui berbagai metode, termasuk protes damai dan kampanye politik.

Pada tahun 1961, Mandela menjadi salah satu pendiri Umkhonto we Sizwe (MK), sayap militer ANC yang bertujuan untuk melawan apartheid dengan kekuatan bersenjata. Namun, dia juga terus mendukung pendekatan diplomasi dan negosiasi.

3. Penahanan dan Pembebasan

Pada tahun 1962, Mandela ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1964 selama Pengadilan Rivonia. Selama 27 tahun di penjara, Mandela menjadi simbol perjuangan anti-apartheid dan menginspirasi gerakan global melawan diskriminasi rasial.

Pada 11 Februari 1990, Mandela dibebaskan dari penjara setelah tekanan internasional dan perubahan politik di Afrika Selatan. Pembebasan ini menandai awal dari transisi menuju sistem politik yang lebih demokratis di negara tersebut.

4. Kepresidenan dan Warisan

Setelah dibebaskan, Mandela memimpin ANC dalam negosiasi untuk mengakhiri apartheid dan membentuk pemerintahan baru. Pada tahun 1994, Mandela terpilih sebagai Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan dalam pemilihan umum multirasial pertama di negara tersebut.

Sebagai Presiden, Mandela fokus pada rekonsiliasi dan pembangunan bangsa, bekerja untuk memulihkan hubungan antara komunitas yang terpecah akibat apartheid. Dia menjabat sebagai Presiden dari tahun 1994 hingga 1999.

Setelah masa kepresidenannya, Mandela tetap aktif dalam advokasi hak asasi manusia dan berbagai inisiatif global. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 bersama Presiden Afrika Selatan saat itu, F.W. de Klerk.

5. Kematian dan Penghargaan

Nelson Mandela meninggal dunia pada 5 Desember 2013 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada usia 95 tahun. Kematian Mandela diperingati sebagai momen global untuk menghormati kehidupan dan kontribusinya dalam perjuangan melawan ketidakadilan.

Nelson Mandela dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan dan sebagai ikon perdamaian serta persatuan.

6. "Apertheid" di zaman modern

Politik "Apartheid" di zaman modern ini belum sepenuhnya hilang, bahkan di tanah air kita Indonesia. Adakala seorang pelamar pekerjaan ditolak karena berbeda warna kulit, suku atau daerah dari pemilik pekerjaan walaupun secara tersurat bukan itu alasannya. Adakala calon pemimpin di tolak disuatu daerah karena suku calon tersebut berasal dari suku minoritas didaerah itu. 

Hal-hal demikian semestinya tidak terjadi lagi, tetapi nyatanya itu terus saja terjadi. Mungkin kita hanya bisa untuk meminimalkan hal-hal sedemikian di lingkungan kita masing-masing sehingga tercapai kesetaraan disetiap suku dan golongan di negara tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun