Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Nasional: Menilai Kualitas Pendidikan di Indonesia

17 Juli 2024   08:29 Diperbarui: 17 Juli 2024   08:46 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Mengikuti Asesmen Nasional di SMAN 1 Kluet Timur. (Sumber gambar:Dokumentasi Pribadi)

Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk menilai kualitas pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia, menggantikan Ujian Nasional (UN) yang sebelumnya menjadi alat evaluasi utama. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2021, Asesmen Nasional dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan holistik tentang kualitas pendidikan dengan fokus pada literasi, numerasi, dan karakter siswa.

Latar Belakang

Ujian Nasional, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, sering kali dikritik karena hanya menilai kemampuan kognitif siswa dalam beberapa mata pelajaran dan menimbulkan tekanan yang tinggi bagi siswa dan guru. UN juga dianggap tidak memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pendidikan karena tidak mengukur aspek-aspek lain yang penting dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, pemerintah memperkenalkan Asesmen Nasional yang mencakup tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Ketiga komponen ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kualitas pendidikan dan lingkungan belajar di sekolah-sekolah di Indonesia.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

AKM merupakan komponen utama dari Asesmen Nasional yang menilai kemampuan literasi dan numerasi siswa. Literasi tidak hanya diartikan sebagai kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi dari berbagai jenis teks. Numerasi, di sisi lain, mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika dalam berbagai konteks.

AKM diberikan kepada siswa di kelas 5 SD, kelas 8 SMP, dan kelas 11 SMA/SMK. Penilaian ini tidak hanya berfokus pada kemampuan menghafal, tetapi lebih pada kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Dengan demikian, AKM diharapkan dapat mendorong pengajaran yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata.

Survei Karakter

Survei Karakter bertujuan untuk menilai aspek non-kognitif dari pendidikan, seperti sikap, nilai, dan perilaku siswa. Survei ini mencakup berbagai indikator, seperti kedisiplinan, kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab. Dengan mengetahui kondisi karakter siswa, sekolah dan pemerintah dapat merancang program-program yang lebih efektif untuk mengembangkan karakter positif di kalangan siswa.

Survei Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Survei Lingkungan Belajar menilai berbagai aspek yang mempengaruhi kualitas lingkungan belajar di sekolah, seperti kondisi fisik sekolah, iklim sosial, dan dukungan dari guru serta orang tua. Hasil survei ini dapat membantu sekolah mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

Implementasi dan Tantangan

Implementasi Asesmen Nasional memerlukan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa semua sekolah memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan Asesmen Nasional. Selain itu, perlu ada mekanisme yang efektif untuk mengolah dan menggunakan data hasil asesmen untuk perbaikan terus-menerus.

Kemendikbudristek telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi tantangan ini, termasuk menyediakan pelatihan bagi guru, mengembangkan platform digital untuk pelaksanaan asesmen, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya Asesmen Nasional. Namun, keberhasilan Asesmen Nasional tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam pendidikan.

Manfaat Asesmen Nasional

Asesmen Nasional diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi sistem pendidikan di Indonesia. Pertama, hasil asesmen dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam sistem pendidikan, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan yang tepat. Kedua, asesmen ini dapat mendorong pengajaran yang lebih berfokus pada pengembangan kompetensi siswa, bukan hanya pada pencapaian nilai akademis.

Selain itu, Asesmen Nasional juga dapat membantu menciptakan budaya evaluasi yang lebih transparan dan akuntabel di sekolah. Dengan adanya data yang objektif tentang kualitas pendidikan, sekolah dapat lebih mudah mempertanggungjawabkan kinerja mereka kepada masyarakat dan pemerintah. Terakhir, Asesmen Nasional dapat menjadi alat untuk memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Kesimpulan

Asesmen Nasional merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan fokus pada literasi, numerasi, karakter, dan lingkungan belajar, asesmen ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi pendidikan dan mendorong perbaikan yang berkelanjutan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dengan dukungan dari semua pihak, Asesmen Nasional memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun