Mohon tunggu...
Awaluddin Jamal
Awaluddin Jamal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Belajar Merangkai Kata, Lulusan D-IV STKS Bandung, Abdi Negara, Penyuka Wanita, Wija To Luwu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menjalin Hubungan Asmara ala Pekerja Sosial

26 November 2011   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam melakukan relasi pertolongan dalam pekerjaan sosial ada berbagai tahapan yang harus dilalui, mulai dari proses engagement sampai pada tahapan akhir, terminasi. Tapi, saya tidak akan membahas bagaimana melaksanakan tahapan-tahapan ini dalam relasi pertolongan pekerjaan sosial, kali ini saya hanya akan sedikit menggunakan imajinasi saya, untuk melihat dari perspektif saya, bagaimana jika tahapan-tahapan ini digunakan dalam menjalin hubungan asrama maaf asmara dengan seseorang. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="sumber gambar : ryanabdillah.blogspot.com"][/caption] Tahap Engagement, Intake dan Contract Dalam bahasa keren anak muda jaman sekarang, bisa jadi tahapan ini sama dengan tahap PDKT alias Pendekatan. Tahap awal yang selalu menjadi yang tersulit tapi menjadi penting dalam memulai sebuah relasi asmara, begitu mungkin kita menyebutnya. Banyak jalan yang bisa dilalui oleh anda untuk melewati tahapan ini dengan baik, misalnya saja, dengan melibatkan diri dalam kehidupan si dia, atau bahasa sederhananya PRHT, maksud saya Perhatian. Menelepon 3 kali sehari, sesuai jadwal makan si dia, rasanya tidak berlebihan untuk melalui tahapan ini dengan mulus. Menciptakan komunikasi yang baik dengan orang sekitar si dia bisa jadi termasuk cara yang tepat untuk masuk kedalam kehidupannya. Jangan terlalu jauh dengan orang tua atau saudara-saudaranya, untuk tahap awal ini dengan sahabatnya saja sudah cukup, yang harus dimunculkan adalah bahwasanya anda serius untuk membangun relasi asmara ini. Tentu saja hasil yang diharapkan setelah melalui tahapan ini adalah adanya kesediaan, kesediaan dari si dia untuk melanjutkan ketahapan selanjutnya. Melalui "kontrak" yang disepakati bersama, apapun namanya. Tahap Asessment Tahapan ini dalam relasi asmara ini bisa dikatakan sebagai tahap penggalian, kalau menurut saya Asessment ini merupakan tahap yang paling penting, sebab dalam tahapan ini, seseorang yang sedang menjalin relasi asmara seharusnya sudah bisa mengetahui seluk-beluk dari si dia. Nah, kalau kata saya, dalam tahap asessment relasi asmara ini anda sudah semestinya mengetahui secara lebih mendalam bagaimana si dia, paling tidak -apa yang dia suka dan apa yang tidak disukainya-, termasuk bagaimana menghindarkan diri dengan hal yang tidak disukainya. Mungkin pada mulanya anda akan mengalami kesulitan, tapi kemudian untuk CINTA apa yang tidak mungkin. Selain memahami si dia secara individu, kita juga harus bisa memahami lingkungan sosial si dia, dalam hal ini orang-orang terdekatnya, tidak seperti pada tahap awal, kali ini orang terdekat yang menjadi fokus bisa jadi adalah orang tuanya, sebab apa yang akan dilakukan dalam tahapan ini adalah pengenalan secara mendalam. Termasuk pula dalam hal ini adalah bagaimana anda mampu memahami bagaimana hubungan si dia dengan lingkungan sosialnya, hal ini bisa dimulai dengan lingkup terkecil, keluarga misalnya. Setelah betul-betul memahami luar dan dalam dari si dia, melangkah pada tahapan selanjutnya berada di tangan anda, tentu saja dengan mempertimbangkan konsekuensi yang harus diterima. Tahap Planning Dalam bahasa sehari-harinya disebut perencanaan, pertanyaannya sekarang "perencanaan seperti apa" ? Rencana pernikahan ? oh, jangan sampai sejauh itu, yang saya maksud rencana disini adalah rencana menuju kesana, rencana tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk menuju kesana, rencana yang paling tidak bisa meyakinkan anda untuk menuju tahap akhir itu, nantinya. Pada intinya, dalam melakukan perencanaan ini harus melibatkan 2 orang yang sepakat menjalin relasi asmara tadi. Perencanaan, tidak hanya berfokus pada apa yang mau dicapai, tapi juga bagaimana proses yang akan dilalui untuk mewujudkan rencana tersebut. Termasuk yang harus diperhatikan dalam tahap perencanaan ini adalah bagaimana nantinya jika rencana indah yang telah disusun berdua tidak bisa terwujud. Setelah semua rencana telah betul-betul matang, maka ada baiknya melangkah pada tahapan berikutnya, yang tentu saja lebih berat dan serius. Tahap Intervensi Sepeti yang saya tuliskan di tahap sebelumnya, tahapan ini merupakan tahap yang berat dan serius. Berat, karena mewujudkan rencana-rencana menjadi sebuah kenyataan bukanlah hal yang mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan tentunya. Tapi, bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan, dengan komitmen disertai motivasi yang tinggi semuanya pasti bisa diwujudkan. Akhir yang Indah menanti ! Serius, karena tahap ini tidak bisa dilalui oleh satu orang saja, tetapi harus dilalui oleh kedua orang yang telah bersepakat menjalin relasi asmara, sama halnya dalam Pekerjaan Sosial, yang harus melibatkan Pekerja Sosial dan Kliennya. Dibutuhkan "Seiya Sekata", dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab. Tentu saja tidak semua yang direncanakan pada tahapan planning bisa terwujud di tahap intervensi ini, meskipun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi. Tapi, kembali lagi bahwa sebelum memasuki tahap intervensi anda sudah siap dengan hal tersebut. Hanya tinggal memastikan saja bahwa hal yang tidak terwujud tersebut tidak akan bisa menghancurkan relasi asmara yang telah anda bangun. Lebih kuat kan ? Tahap Evaluasi Setelah semua tahapan dari Engagement sampai pada tahap Intervensi telah dilalui dalam relasi asmara ini, maka tibalah saatnya untuk melakukan evaluasi akan apa yang telah dilalui bersama. Evaluasi yang dilakukan disini bukan hanya pada hasil yang telah dicapai, tetapi juga pada proses yang telah dilalui. Potret dengan baik segala sesuatu yang telah dilalui bersama si dia, apakah sudah sesuai dengan harapan anda, begitupun sebaliknya, bertanyalah kepada si dia, apakah semua yang telah dilalui sesuai dengan harapannya. Jika tidak, maka apa yang masih kurang, apa yang mesti diperbaiki, dan yang paling penting apakah hal tersebut dapat diperbaiki, tidak usah memaksakan jika memang jawabannya tidak, karena hal ini nantinya akan berpengaruh buruk pada hubungan anda jika terus dipaksakan, Objektiflah. Tahap Terminasi Terminasi merupakan tahap paling akhir dari rangkaian proses, tapi ini bukanlah akhir dari relasi asmara yang ada, justru hal ini merupakan awal untuk memasuki hubungan yang lebih serius, tapi bisa juga ini memang merupakan akhir dari segalanya. Setelah "hasil" evaluasi telah didapatkan, maka hal itulah yang menjadi pertimbangan untuk menindaklanjuti relasi asmara yang ada, apakah akan dilanjutkan pada tahap yang lebih serius, akhir yang indah tadi, atau akan diakhiri karena berbagai pertimbangan yang ada setelah melalui semuanya bersama. Tapi, jika memang semuanya harus berakhir, tenang saja, ini bukan akhir segalanya, silahkan mencari lagi si dia yang baru yang bisa diajak untuk menjalin relasi asmara ala Pekerja Sosial yang nyeleneh ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun