Mohon tunggu...
Awalludin
Awalludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Semut Perak Sahara, Si Kecil Tahan Panas

19 Desember 2022   07:59 Diperbarui: 21 Mei 2024   08:01 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semut perak Sahara (Cataglyphis bombycina) adalah binatang darat yang paling tahan cuaca panas. Ketika panas terik di Gurun Sahara, para pemangsa mencari tempat berteduh. Tapi semut ini malah keluar sebentar dari sarangnya untuk mencari makanan, yaitu ketika serangga lain yang mati karena panasnya terik matahari.

Dalam perjalanan mencari makan yang luas, mereka mencari mayat serangga dan arthropoda lain yang telah menyerah pada kondisi gurun yang keras secara termal, yang mereka sendiri mampu bertahan dengan lebih berhasil. Pada hari-hari musim panas, mereka dapat mencapai aktivitas mencari makan maksimal ketika suhu permukaan gurun setinggi 60 hingga 70C dan suhu tubuh mereka diukur sebagai "suhu lingkungan operasi" berada dalam kisaran 48 hingga 51C

Untuk bertahan hidup dalam kondisi ini, kadang-kadang semut harus mengeluarkan panas berlebih dengan berhenti di atas batu atau tumbuhan kering, di mana, karena perbedaan suhu yang curam di atas permukaan pasir, mereka menghadapi suhu yang jauh lebih rendah. Di bawah matahari tengah hari di musim panas, semut dapat menggunakan jeda termal ini (mendinginkan) hingga 70% dari seluruh waktu mencari makan mereka  

Tentunya ini semut bukan sembarang semut ! Beberapa adaptasi fisiologis dan adaptasi morfologinya lah yang mampu membuat ia tetap bertahan, Kekhususan nya pada semut ini Terdapat Rambut Khusus Perak Anti Panas yang terdapat pada area atas dan sampingnya. 

Jika dirujuk dari penelitian Norman Nan Shi dan Nanfang Yu dkk Semut ini memiliki bentuk segitiga dari rambut yang dimilikinya sehingga dapat memantulkan radiasi panas matahari dan dari bentuk dan rancangan rambut tersebut juga dapan emisivitas semut yang dapat memungkinkan membuat panas kelingkungannya melalui radiasi benda hitam. 

Solusi Biologis untuk termoregulasi ini dapat mengarah pada pengembangan lapisan biomimetik untuk pendinginan radiasi pasif benda. Dengan adanya rambut perak pelindung anti-panas, suhu tubuh serangga ini bisa tetap berada di bawah suhu tubuh tertingginya, yaitu 53,6 derajat Celsius.

Tak hanya Rambut Anti Panas  sebagai semut ia merupakan tercepat di dunia yang mampu berlari hingga 0,855 meter per detik. Kecepatan ini menasbihkan semut yang hidup di gurun Sahara ini masuk dalam daftar semut tercepat di dunia.Kecepatan lari semut dengan nama ilmiah Cataglyphis bombycina ini setara dengan 108 kali panjang tubuhnya per detik.Kemampuannya ini bahkan mengalahkan gurun semut lainnya yakni Cataglyphis fortis, yang kecepatannya hanya mencapai 0,62 meter per detik.

Mengutip Phys, kaki semut perak Sahara memiliki panjang 4,3 hingga 6,8 mm hingga bisa melangkah 47 kali dalam satu detik. Selain itu ia juga memiliki protein khusus yang tidak mudah terurai akibat panas serta mampu menavigasi arah dengan jalur tercepat untuk kembali kesarangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun