Mohon tunggu...
Awalia Ramadhani Soliqah
Awalia Ramadhani Soliqah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - KKN

Kelompok KKN C5

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serbuan Vaksinasi melalui KKN Tematik Kemanusiaan

24 Oktober 2021   14:01 Diperbarui: 10 November 2021   09:17 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas TTV Serbuan Vaksinasi

Vaksinator di luar FK UNS
Vaksinator di luar FK UNS

UNS - COVID-19/ Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV 2/ Severe Acute Respiratory Syndrome- Coronavirus 2 yang pertama kali teridentifikasi muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 31 Desember 2019. Awalnya virus penyebab COVID-19 ini dinamakan dengan Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) oleh World Health Organization (WHO), kemudian diubah menjadi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV 2) oleh Komite Internasional Coronavirus Study Group (CSG). Pada laporan harian Kemenkes tanggal 19 Agustus 2021, total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia adalah 209.201.939 kasus dengan 4.390.467 kematian (CFR 2,1%) di 204 negara terjangkit dan 151 negara transmisi komunitas. Kemudian di Indonesia sendiri, pemerintah Republik Indonesia telah melaporkan 3.930.300 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan ada 122.633 kematian (CFR 3,1%) terkait COVID-19 yang dilaporkan dan 3.472.915 pasien telah sembuh dari penyakit tersebut. Hingga saat ini para ilmuwan terus mencari cara untuk memutus rantai penularan SARS-CoV 2 untuk menghentikan pandemi COVID-19 yang sampai sekarang belum berakhir, salah satu cara tersebut adalah dengan mengembangkan vaksin. Oleh karena pemerintah Indonesia kini mulai menggalakkan vaksinasi dengan sasaran sekitar 208.265.720 penduduk yang terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum usia 12-17 tahun. 

Pada tanggal 1 Juli 2021, FK UNS bekerja sama dengan TNI untuk mendukung upaya pemerintah dalam program vaksinasi dengan membentuk kegiatan serbuan vaksinasi diprioritaskan untuk mahasiswa dan civitas akademik UNS, serta masyarakat umum. Hingga saat ini yang sudah tervaksin dosis 1 sebanyak 17.843 dosis dan untuk dosis 2 sebanyak 14.340 dosis. Dalam kegiatan ini, panitia vaksinasi berasal dari mahasiswa Prodi Kedokteran UNS. Kami tergabung dalam 1 kelompok, KKN C5, di bawah bimbingan Dr. Selfi Handayani, dr., M.Kes. 

"Kegiatan serbuan vaksinasi ini dijadikan sebagai kegiatan KKN prodi kedokteran, tema KKN-nya adalah tematik kemanusiaan, kegiatan ini diharapkan dapat membantu program percepatan vaksin COVID-19 pemerintah sekaligus mempertajam keterampilan yang dimiliki mahasiswa kedokteran serta membuat mahasiswa memiliki kepekaan pada permasalahan kesehatan masyarakat" jelas Ketua KKN kelompok C5, Victoria Tasya Arifa Guardiola, pada Jumat (20/8/2021). 

Banyak sekali jobdesk yang ada pada kegiatan ini, 3 bagian utama yaitu : petugas registrasi, eksekusi, dan administrasi. Bagian registrasi terdiri dari petugas regis yang mengecek kehadiran dan kelengkapan berkas peserta, LO regis, dan LO antrian. 

"Saat menjadi panitia registrasi, saya menjadi lebih memahami apa saja ketentuan dan berkas-berkas yang diperlukan saat vaksinasi dan harus lebih teliti dalam mengecek data-data yang berada di spreadsheet" ujar salah satu anggota KKN kelompok C5, Damiana TMW (20/8/2021). 

"Pengalaman saya menjadi LO antrean, lumayan banyak yang tidak mengantri dengan rapi sehingga tampak berkerumun, saya cukup kewalahan pada saat itu dan ada juga yang tidak melakukan registrasi terlebih dahulu dan langsung meminta nomor antrean" tambah salah satu anggota kelompok KKN C5 yang lain, Awalia (20/8/2021). 

Bagian eksekusi terdiri dari pengecek suhu, LO TTV, skrining kesehatan berupa tekanan darah, vaksinator, dan LO vaksinasi.

 "Pengalaman saya saat menjadi vaksinator, sungguh pengalaman yang sangat berharga, karena selama ini praktik injeksi hanya saya lakukan menggunakan maneken tapi kali ini bisa saya lakukan pada manusia langsung, pertama kali rasanya deg-degan nervous tapi setelah melakukan beberapa kali akhirnya bisa santai juga" ucap salah satu anggota kelompok KKN C5, Tika (20/8/2021) 

"Saat menjadi petugas ttv, banyak peserta yang ditolak karena tekanan darah melebihi batas yang ditentukan, ukuran manset yang terlalu kecil, dan beberapa peserta yang kontak erat/pernah positif COVID-19 tetapi tidak pernah tes yang membuat kami sedikit waspada" ujar salah satu anggota kelompok KKN C5, Tissa (20/8/2021) 

"Saat menjadi LO vaksinasi, banyak sekali peserta vaksinasi yang menolak ditempatkan tempat vaksin yang tempat terbuka. Kebanyakan cenderung memilih tempat vaksin yang ada biliknya, dimana itu cukup membuat tempat duduk antrian vaksin penuh cukup lama" tambah salah satu anggota kelompok KKN C5, Aden (20/8/2021) 

Bagian terakhir yaitu bagian administrasi terdiri dari pengumpul berkas, LO KIPI, verifikasi, dan PCare. 

"Saat menjadi petugas verifikasi, cukup banyak peserta yang tidak terlalu mementingkan nomor darurat untuk dicatat. Nomor darurat tersebut berguna jika ada keluhan/KIPI setelah vaksinasi saat berada di rumah dalam beberapa waktu. Lalu juga ada salah satu peserta yang mengalami sesak napas saat berada di meja verifikasi (karena saat itu observasi KIPI hanya 15 menit) dan langsung dilarikan ke ICU mini karena keadaan yang tidak memungkinkan dia untuk pulang" kata salah satu anggota kelompok KKN C5, Stefany (20/8/2021) 

"Saat menjadi petugas primary care pada dosis 1, banyak tanggal lahir peserta yang tidak sesuai antara database vaksinasi UNS dengan database primary care, tetapi masih bisa diatasi dengan melihat ke kartu identitas peserta. Sedangkan, saat menjadi petugas primary care dosis 2, banyak yang mengeluhkan belum atau tidak mendapat sertifikat padahal petugas primary care sudah input data mereka ke database primary care. Akhirnya mereka diminta untuk mengirim email ke pusat. Selain itu, ada beberapa peserta yang belum terinput data dosis 1 di database primary care tetapi sudah vaksinasi dosis 1" jelas salah satu angota kelompok KKN C5, Tasya Hana (20/8/2021) 

"Saat menjadi pengumpul berkas, lumayan banyak peserta yang tidak menyiapkan berkas sebelumnya atau malah dimasukkan ke dalam tas. Sehingga membuat lama saat sampai pada tempat pengumpul berkas dan membuat antrean panjang" tambah salah satu anggota kelompok KKN C5, Rafi (20/8/2021) 

"Saat menjadi LO KIPI, banyak sekali peserta yang sudah diarahkan tempat duduk namun tetap salah tempat. Selain itu juga, ada beberapa yang mengalami KIPI seperti berdebar, lemas, bahkan pingsan. Saya juga pernah mengantar peserta ke ICU mini karena lokasi bekas injeksi berdarah mengalir sampai ke telapak tangan" ujar salah satu anggota kelompok KKN C5, Ansyella (20/8/2021)

Berbagai pengalaman kami alami selama pelaksanaan vaksinasi. Hal itu membuat kami sadar bahwa menjadi petugas kesehatan tidaklah mudah. Diperlukan soft skill, hard skill, dan empati kepada orang yang kami temui suatu saat nanti. Kelompok KKN C5 FK UNS juga berharap dengan adanya program serbuan vaksinasi, mahasiswa secara tidak langsung dapat berkontribusi membantu pemerintah untuk menurunkan kasus COVID-19 di Indonesia agar terbentuk herd immunity dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun