Teman-teman, Indonesia mempunyai budaya yang sangat beragam, salah satu keragaman budayanya yaitu dalam bahasa, banyak sekali bahasa daerah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Salah satunya yaitu bahasa tingkat krama. Bayangkan jika tidak ada bahasa, kita pasti kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Pernahkah teman-teman mendengar istilah bahasa tingkat krama? Pernahkan? Karena bahasa ini sudah sangat terkenal, walaupun hanya sedikit orang yang bisa menuturkannya. Bahasa tingkat krama yaitu bahasa Jawa yang tingkat kehalusannya lebih tinggi. Siapapun yang bertutur dengan bahasa ini akan terlihat lebih sopan.
Teman-teman ini contoh penggunaan dengan bahasa tingkat krama :
1. Sampun maem ndereng?
2. Ajeng teng pundi?
3. Aji ajeng tumut?
4. Nggih, mboten nopo-nopo.
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
1. Sudah makan?
2. Mau kemana?
3. Aji mau ikut?
4. Iya, tidak apa-apa.
Di Cilacap bahasa tingkat krama biasanya digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua. Berbicara menggunakan bahasa tingkat krama membuat kita lebih sopan.
Teman-teman, ternyata beberapa orang di Cilacap yang menguasai bahasa tingkat krama sudah diajarkan sejak dini oleh orang tua mereka. Mereka sudah membiasakan anaknya untuk bertutur menggunakan bahasa tingkat krama.
Mudah-mudahan bahasa tingkat krama di Cilacap tetap terjaga dan akan selalu ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI