Mohon tunggu...
Abdurrahman Mahmud
Abdurrahman Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Guru

Alumni S1 Pendidikan biologi, Alumni SM3T Angkatan pertama penempatan rote ndao, Alumni PPG pra jabatan angkatan pertama UNG, Alumni Guru SILN Sabah Malaysia Angkatan 5, Fasilitator Anti Perundungan ROOTS, Narasumber Berbagi Praktik Baik Angkatan III, CGP Angkatan IX.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Diferensiasi Pembelajaran Berbasis Google Sites untuk Meningkatkan Literasi Sains"

4 Oktober 2024   18:18 Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen Pribadi. Implementasi Google Sites dalam Pembelajaran IPA

Langkah inovatif diambil untuk mengatasi tantangan ini dengan merancang media pembelajaran berbasis Google Sites yang sederhana dan mudah diakses. Kombinasi media ini dengan pendekatan diferensiasi memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik. Proses inovasi dimulai menggunakan metode "Design Thinking" untuk memahami kebutuhan peserta didik. Analisis kebutuhan dilakukan melalui observasi dan wawancara, dengan pendekatan empati yang mendalami tantangan dalam belajar sains serta kebutuhan belajar yang mereka harapkan. Hasil analisis ini menjadi dasar untuk merancang media yang menarik, mulai dari narasi interaktif di setiap halaman Google Sites, slide presentasi, gambar, video, hingga infografis yang mendukung pemahaman konsep ilmiah.

Google Sites menjadi platform yang ideal dalam menyajikan konten pembelajaran yang variatif. Saya menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti InVideo dan Gamma AI untuk menghasilkan video dan slide presentasi yang menarik. Video-video tersebut menyajikan konsep ilmiah seperti pertumbuhan tanaman dengan cara yang lebih visual dan interaktif, sehingga peserta didik dapat melihat langsung bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhi perkembangan tanaman. Infografis yang dirancang dengan Canva juga membantu menyederhanakan konsep ilmiah yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.

Penerapan diferensiasi pembelajaran melalui media ini melibatkan beberapa langkah kunci:

  1. Identifikasi Kebutuhan Belajar: Peserta didik melakukan penilaian awal untuk mengetahui pemahaman dan minat mereka terhadap topik yang dipelajari.

  2. Pemilihan Media: Peserta didik dapat memilih media yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka, seperti video, infografis, atau simulasi interaktif.

  3. Akses Materi: Peserta didik dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja, memberi mereka kontrol lebih besar atas proses belajar.

  4. Pengembangan Keterampilan: Peserta didik diberi tugas untuk menerapkan konsep ilmiah dalam proyek kelompok atau eksperimen sederhana.

  5. Umpan Balik dan Refleksi: Peserta didik dan rekan sejawat memberikan umpan balik untuk evaluasi dan perbaikan.

Pendekatan ini memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka, meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar. Semua sumber daya yang dibutuhkan, mulai dari platform teknologi hingga alat pengajaran digital, saya integrasikan dengan maksimal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan produktif.

Setelah penerapan media pembelajaran berbasis Google Sites dan pendekatan diferensiasi, hasil yang saya amati menunjukkan dampak positif. Keterlibatan peserta didik meningkat drastis, ditandai dengan partisipasi aktif dalam diskusi dan tugas-tugas yang diberikan. Mereka tidak hanya lebih mudah menghubungkan teori dengan praktik, tetapi juga lebih kritis dalam mengajukan pertanyaan dan menyelesaikan masalah. Pemahaman mereka terhadap konsep ilmiah juga semakin dalam, yang terlihat dari hasil tugas dan proyek yang mereka kerjakan.

Beberapa tantangan tetap harus dihadapi, terutama terkait dengan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep tertentu meskipun media pembelajaran yang digunakan sudah beragam. Kondisi ini menunjukkan pentingnya penyesuaian berkelanjutan dalam penerapan diferensiasi pembelajaran untuk benar-benar memenuhi kebutuhan setiap peserta didik. Di samping itu, keterbatasan sumber daya teknologi di sekolah juga masih menjadi hambatan yang harus diselesaikan untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun