Mohon tunggu...
Abdurrahman Mahmud
Abdurrahman Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Guru

Alumni S1 Pendidikan biologi, Alumni SM3T Angkatan pertama penempatan rote ndao, Alumni PPG pra jabatan angkatan pertama UNG, Alumni Guru SILN Sabah Malaysia Angkatan 5, Fasilitator Anti Perundungan ROOTS, Narasumber Berbagi Praktik Baik Angkatan III, CGP Angkatan IX.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 PGP Angkatan IX

15 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   07:15 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Setelah menyelesaikan modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, saya merasa terkejut dengan seberapa cepatnya waktu berlalu. Modul ini merupakan langkah awal dari rangkaian modul 3, dan saya sadar bahwa refleksi terhadap pembelajaran sangatlah penting. Dalam kesempatan ini, saya ingin menggunakan pendekatan model 4F atau 4P untuk merangkum pengalaman saya. Pertama-tama, saya akan menyajikan fakta-fakta yang saya dapatkan dari modul ini, kemudian melanjutkan dengan menjelaskan perasaan-perasaan saya, temuan-temuan yang saya peroleh, dan terakhir, bagaimana saya berencana untuk menerapkan pembelajaran ini di masa depan.

1. Facts ( Peristiwa )

Sebelum memulai modul 3.1, kami melakukan pre-test pada tanggal 1 Februari 2024 sebagai langkah awal dalam pembelajaran. Setelah itu, pembelajaran berlanjut dengan metode MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata), seperti yang telah menjadi rutinitas dalam modul-modul sebelumnya.

Pertama, dalam tahap "Mulai dari diri", kami menjawab serangkaian pertanyaan terkait pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Kami juga melakukan survei terhadap sebuah kasus yang disajikan, dan secara mandiri menganalisisnya seolah menjadi seorang kepala sekolah.

Tahap "Eksplorasi Konsep" melibatkan pembelajaran mandiri di platform pembelajaran kami (LMS), di mana kami menyelami semua materi yang tersedia dalam modul 3.1. Di sini, kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral. Pada akhir eksplorasi, forum diskusi digelar di mana kami bersama-sama menganalisis kasus-kasus yang terdapat dalam LMS.

Kemudian, dalam tahap "Ruang Kolaborasi", kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan melakukan pembelajaran online melalui platform Gmeet dengan bimbingan fasilitator kami, Bapak Ishak. Kami menganalisis sebuah kasus permasalahan yang diambil dari sekolah saya sendiri dan kemudian menyampaikan hasil diskusi kami melalui presentasi.

Tahap "Demonstrasi Kontekstual" melibatkan tugas untuk mewawancarai 2-3 kepala sekolah mengenai praktik pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika di sekolah mereka. Kami melakukan wawancara dan merekamnya sebagai bagian dari pembelajaran.

Selanjutnya, dalam tahap "Elaborasi Pemahaman", kami mengikuti Vcon Elaborasi Pemahaman pada tanggal 12 Februari 2024 dengan instruktur untuk lebih mendalami pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.

Tahap "Koneksi antar materi" memungkinkan kami mengaitkan materi dari modul 3.1 dengan materi-materi yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya.

Terakhir, dalam tahap "Aksi nyata", kami diharuskan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah kami sebagai penerapan langsung dari pembelajaran yang kami peroleh.

2. Filling ( Perasaan )

Perasaan yang timbul setelah menyelesaikan modul 3.1 adalah rasa syukur yang mendalam. Saya merasa sangat beruntung karena modul ini telah membuka wawasan baru dalam pemahaman saya tentang pengambilan keputusan. Saya merasa tertantang untuk benar-benar menerapkan konsep 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip kunci dalam pengambilan keputusan, dan 9 langkah yang komprehensif dalam mengambil dan menguji keputusan, terutama ketika saya menghadapi dilema etika dalam kehidupan sehari-hari.

Saya menyadari bahwa kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat bukanlah hanya sekadar keterampilan, tetapi juga merupakan pondasi utama dalam membentuk lingkungan sekolah yang positif, kondusif, aman, dan nyaman bagi semua individu yang terlibat dalam dunia pendidikan.

3. Finding ( Pembelajaran )

Dari modul 3.1, saya mendapatkan pemahaman penting tentang pentingnya nilai-nilai kebajikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang pemimpin, saya belajar betapa krusialnya untuk selalu mengutamakan kebaikan murid dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memiliki pertanggungjawaban yang kuat. Selain itu, modul ini juga memberikan pemahaman bahwa langkah awal dalam menangani masalah adalah dengan mengidentifikasi apakah itu dilema etika atau bujukan moral. Dilema etika merupakan situasi di mana terdapat dua pilihan yang dapat dianggap benar, sementara bujukan moral adalah situasi di mana satu tindakan dianggap benar dan yang lainnya dianggap salah.

Memahami perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral memiliki relevansi yang sangat besar dalam proses pengambilan keputusan. Ketika sebuah kasus dapat diidentifikasi sebagai pelanggaran hukum, langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan dapat dihentikan karena telah melewati uji legalitas. Pengetahuan ini menjadi berharga dan akan saya terapkan dalam mengambil keputusan di masa depan, terutama ketika dihadapkan pada situasi yang kompleks dan memerlukan pertimbangan etika yang mendalam.

4. Future ( Penerapan )

Dengan wawasan yang saya peroleh dari modul 3.1 mengenai pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan, saya merasa lebih siap untuk menghadapi situasi dilema etika di masa depan. Saya bertekad untuk menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan dalam setiap langkah yang saya ambil. Lebih dari itu, saya berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan ini dengan sesama rekan guru, dengan harapan kami dapat bersama-sama membuat keputusan yang lebih bijaksana dan etis yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan murid.

Saya meyakini bahwa melalui penerapan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang saya pelajari dari modul ini, akan memberikan dampak positif pada lingkungan sekolah saya. Hal ini akan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif, aman, dan nyaman bagi semua individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Dengan memusatkan perhatian pada nilai-nilai kebajikan, kita dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan mengutamakan kesejahteraan dan perkembangan murid, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun