Setelah menyelesaikan modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, saya merasa terkejut dengan seberapa cepatnya waktu berlalu. Modul ini merupakan langkah awal dari rangkaian modul 3, dan saya sadar bahwa refleksi terhadap pembelajaran sangatlah penting. Dalam kesempatan ini, saya ingin menggunakan pendekatan model 4F atau 4P untuk merangkum pengalaman saya. Pertama-tama, saya akan menyajikan fakta-fakta yang saya dapatkan dari modul ini, kemudian melanjutkan dengan menjelaskan perasaan-perasaan saya, temuan-temuan yang saya peroleh, dan terakhir, bagaimana saya berencana untuk menerapkan pembelajaran ini di masa depan.
1. Facts ( Peristiwa )
Sebelum memulai modul 3.1, kami melakukan pre-test pada tanggal 1 Februari 2024 sebagai langkah awal dalam pembelajaran. Setelah itu, pembelajaran berlanjut dengan metode MERDEKA (Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata), seperti yang telah menjadi rutinitas dalam modul-modul sebelumnya.
Pertama, dalam tahap "Mulai dari diri", kami menjawab serangkaian pertanyaan terkait pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Kami juga melakukan survei terhadap sebuah kasus yang disajikan, dan secara mandiri menganalisisnya seolah menjadi seorang kepala sekolah.
Tahap "Eksplorasi Konsep" melibatkan pembelajaran mandiri di platform pembelajaran kami (LMS), di mana kami menyelami semua materi yang tersedia dalam modul 3.1. Di sini, kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral. Pada akhir eksplorasi, forum diskusi digelar di mana kami bersama-sama menganalisis kasus-kasus yang terdapat dalam LMS.
Kemudian, dalam tahap "Ruang Kolaborasi", kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan melakukan pembelajaran online melalui platform Gmeet dengan bimbingan fasilitator kami, Bapak Ishak. Kami menganalisis sebuah kasus permasalahan yang diambil dari sekolah saya sendiri dan kemudian menyampaikan hasil diskusi kami melalui presentasi.
Tahap "Demonstrasi Kontekstual" melibatkan tugas untuk mewawancarai 2-3 kepala sekolah mengenai praktik pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika di sekolah mereka. Kami melakukan wawancara dan merekamnya sebagai bagian dari pembelajaran.
Selanjutnya, dalam tahap "Elaborasi Pemahaman", kami mengikuti Vcon Elaborasi Pemahaman pada tanggal 12 Februari 2024 dengan instruktur untuk lebih mendalami pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Tahap "Koneksi antar materi" memungkinkan kami mengaitkan materi dari modul 3.1 dengan materi-materi yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya.
Terakhir, dalam tahap "Aksi nyata", kami diharuskan untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah kami sebagai penerapan langsung dari pembelajaran yang kami peroleh.