Mohon tunggu...
Abdurrahman Mahmud
Abdurrahman Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Guru

Alumni S1 Pendidikan biologi, Alumni SM3T Angkatan pertama penempatan rote ndao, Alumni PPG pra jabatan angkatan pertama UNG, Alumni Guru SILN Sabah Malaysia Angkatan 5, Fasilitator Anti Perundungan ROOTS, Narasumber Berbagi Praktik Baik Angkatan III, CGP Angkatan IX.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Budaya Positif sebagai Wujud Aksi Nyata Memperbaiki Kualitas Lingkungan Sekolah

23 Oktober 2023   14:06 Diperbarui: 23 Oktober 2023   14:11 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah itu hasil tindak lanjut dari disemninasi  adalah seluruh stakeholder bahu membahu dalam  mempraktikan implementasi budaya positif  misalnya dalam pembuatan keyakinan kelas, kesepakatan sekolah dan upaya melaksanakan restitusi kepada peserta didik yang dirasa perlu untuk dibina menjadi lebih baik.

D. AKSI NYATA
Dalam melaksanakan tindakan tertentu, tindakan dilakukan melalui penyelenggaraan rapat, koordinasi dengan pimpinan, rekan sejawat, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua. Semua faktor ini akan relevan dengan keberhasilan suatu tindakan nyata. 

Aksi nyata yang telah  saya laksanakan berlandaskan prinsip kolaborasi antar warga sekolah, tindakan kerjasama ini memiliki nilai ketulusan antar warga sekolah menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. 

Sekolah juga telah mengimplementasikan budaya positif dengan mengaktifkan kegiatan pencegahan perundungan yang merupakan salah satu budaya positif paling crusial untuk di budayakan di sekolah. 

Sekolah juga sudah mengaktifkan kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk menjadikan peserta memiliki akhlak yang baik serta diharapkan bisa cerdas dalam berkarakter.

Budaya positif juga diterapkan di dalam kelas, dilaksanakan secara bersama-sama antara guru dan siswa sebelum  pembelajaran dimulai, terutama dengan menandatangani perjanjian kelas. Kesepakatan kelas dikatakan dapat membentuk perilaku positif antara guru dan siswa. 

Tantangan dalam menerapkan budaya positif masih ada, seperti tantangan yang melanggar perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya. 

Tantangan ini memerlukan penyelesaian yang konsisten dengan kesepakatan yang dicapai, dalam hal ini tindakan kompensasi, serta klarifikasi atas apa yang telah dilakukan. 

Menjadi guru mempunyai peranan penting di sekolah dengan menanamkan konsep nilai-nilai positif  bersama. Konsep: disiplin  dan motivasi positif, keyakinan kelas, pemenuhan kebutuhan dasar, lima teori kontrol , dan segitiga restitusi. 

Oleh karena itu, ketika ada siswa yang melanggar perjanjian kelas yang telah ditetapkan, maka mereka tidak serta merta memberikan sanksi, namun menanganinya dengan menerapkan metode segitiga restitusi.


Tindak lanjut dari budaya positif disekolah menjadi suatu keyakinan yang disadari bersama sehingga perlu menjadi sebuah kebiasaan yang ada di dalam program-program sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun