Mohon tunggu...
Awad Alkatiri
Awad Alkatiri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FKIP BAHASA INGGRIS 2010,UNIVERSITAS NUSA CENDANA.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-Hati Komunitas “Gay” di Facebook

8 Juni 2012   10:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:15 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HATI-HATI KOMUNITAS “GAY” DI FACEBOOK

The picture from ygnet.or.id

Kehidupan Homoseksual sudah menjadi hal dalam keseharian kita yang mungkin pernah kita dengar, hal yang tak lazim untuk dijadikan bahan bicara. Kaum Homoseksual adalah sekelompok orang dimana menyukai dan melakukan hubungan seks dengan sejenis. Dalam kehidupan masyarakat, homoseksual adalah hal yang tak lumrah dan tak seharusnya dilakukan. Semua agama apa pun itu,sangat mengutuk perbuatan tersebut.

Kehidupan homoseksual atau kaum gay tesebut menjadi sesuatu yang tabuh, berbagai hal yang melatar-belakangi mengapa seseorang bisa menjadi gay dan akan ada beberapa alasan yang berbeda ketika ditanya. Ada seseorang sahabat yang mengakui dia pecinta sejenis, memang awalnya berat untuk bisa menerima orientasinya, dan pada akhirnya dia akan benar-benar menerimanya dan tidak malu untuk mengakui dirinya seorang gay. Hal yang terberat adalah ketika keluarga dan orang-orang terdekat untuk bisa menerima dia sebagai seorang gay. Kaum homoseksual bukan hanya ada pada saat ini tetapi sudah ada pada zaman dulu, dalam agama Islam, disebut kaum Nabi Luth, mereka dilaknat dan dikutuk Tuhan atas perbuatan menyimpang mereka.

Pada saat ini Facebook merupakan jejaring sosial yang menarik dan tren yang dijadikan ajang bagi kaum tersebut, untuk bertemu,berkenalan dan mencari “teman”. Banyak kisah yang sudah kita tahu dari beberapa selebriti tanah air yangtanda kutip “gay” selain itu juga perancang mode ataukah kasus pembunuhan beberapa orang oleh seorang gay. Saya terinspirasi dari kisah seorang sahabat saya. Seseorang bisa berubah total, dari normal hingga bisa menjadi abnormal, berbalik 180% dari kehidupan normal. Ada sebagian kata-kata yang saya kutip dari sahabat saya: “Semuanya berawal dari kenalan facebook dan saya diperkenalkan dunia gay itu seperti apa !”, pernyataan tersebut bisa membuat kita waspada dengan pemakaian facebook dan jangan sembarang orang kita konfirmasi sebagai teman. Memang Facebook memberikan kita banyak manfaat dan kemudahan seperti mempermudah kita berinteraksi dengan teman-teman lama,mungkin teman SD atau SMP yang sempat tidak terpikir untuk bertemu, nah dengan adanya facebook kita bisa mengembalikan kekerabatan seperti dulu dan mengenang masa dulu di sekolah. Namun, facebook ada juga efek negatifnya. Modus mereka (gay) terlebih hanya untuk kehidupan seks semata, awalnya mengirimkan permintaan teman dan setelah dikonfirmasi kemudian mereka meminta nomor handphone untuk diajak ketemuan. Setelah bertemu dengan secara perlahan orientasi seseorang diubah seperti dicuci otaknya, dulunya normal dan akan perlahan mulai tertarik masuk kedalam kelompok mereka dan semuanya berubah total. Kemudian batin akan bergejolak antara merasa bersalah pada diri sendiri dan bertanya-tanya apakah jalan ini (menjadi seorang gay) harus dilewati setelah itu terbiasa menjalani aktivitas sebagai seorang pencinta sejenis.

Kita harus lebih berhati-hati dalam mangatur akun pribadi tersebut serta tidak mengkonfirmasi sembarang orang yang tidak kita kenal dan jangan pernah memberikan nomor handphone ataupun memberikan identitas asli pada orang yang baru kita kenal. Ini adalah sebuah realita dalam kehidupan. Life is a choice, choose the best.

AWAD B. M. ALKATIRI

ENGLISH DEPARTMENT STUDENT

EDUCATION AND TEACHERS TRAINING FACUTLY

NUSA CENDANA UNIVERSITY, KUPANG-NTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun