Mohon tunggu...
Avrilia Naura Zalfha
Avrilia Naura Zalfha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembentukan Sistem Pendidikan yang Relevan dan Inovatif

22 Agustus 2024   00:05 Diperbarui: 22 Agustus 2024   00:54 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBENTUKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG RELEVAN DAN INOVATIF PADA DINAMIKA KEBUDAYAAN LOKAL DAN NASIONAL

Avrilia Naura Zalfha

Pendidikan nasional di Indonesia ialah salah satu titik utama dalam pembangunan sebuah negara. Dengan keberagaman budaya yang sangat luas, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga digunakan untuk memperkuat serta melestarikan kebudayaan lokal. Di Indonesia, keberagaman budaya bukan hanya menjadi kebanggaan tetapi juga tantangan dalam sistem pendidikan. Sebagai negara dengan ribuan suku: bahasa; tradisi hingga kebudayaan yang melimpah, pendidikan nasional harus mampu merangkul keberagaman ini sekaligus memperutuh hubungan antar sesama masyarakat. Dalam konteks yang saya bahas ini, dinamika kebudayaan lokal dan nasional memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk sistem pendidikan yang relevan dan efektif.

Masing-masing daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya yang unik, dari bahasa daerah hingga seni tradisional dan adat istiadat yang dilaksanakan. Membawa kebudayaan lokal ke dalam dunia pendidikan bukan hanya penting untuk hanya sekedar melestarikan warisan budaya, tetapi juga untuk membuat pembelajaran lebih relevan bagi masyarakat terutama pada siswa.

Namun, tantangan selalu muncul dalam membawa kebudayaan dengan kearifan lokal secara efektif. Keterbatasan sumber daya dan kekurangan pelatihan untuk para pendidik adalah beberapa hambatan yang sering dihadapi. Di sisi lain juga, pendidikan nasional perlu menanamkan nilai-nilai kebudayaan nasional untuk menciptakan rasa persatuan dan kesatuan diantara banyaknya masyarakat. Tetapi, penekanan pada kebudayaan nasional tidak boleh mengabaikan kekayaan kebudayaan lokal. Seharusnya, pendidikan nasional harus menciptakan rencana maupun sinergi antara kedua aspek ini, dengan cara yang saling memperkuat. Salah satu langkah yang tepat dilakukan adalah dengan menyusun kurikulum yang fleksibel, yang memungkinkan penyesuaian dengan kebudayaan lokal dengan tetap mengikuti standar pendidikan nasional. Pendekatan ini memungkinkan sekolah-sekolah di berbagai daerah untuk menyesuaikan materi agar sesuai dengan kebutuhan tanpa kehilangan esensi pendidikan nasional.

Pendidikan nasional di Indonesia harus mampu mengakomodasi dan merayakan keberagaman budaya dengan cara yang seimbang. Membawa kebudayaan lokal ke dalam media pembelajaran tidak hanya membantu melestarikan warisan budaya tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih relevan. Dengan pendekatan yang inovatif, pelatihan pendidik yang memadai, dan penggunaan teknologi globalisasi, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang dapatd membangun kesatuan dan keutuhan nasional. Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang dapat menyeimbangkan kedua aspek ini, memastikan bahwa generasi mendatang memahami dan menghargai kekayaan budaya mereka sambil memiliki rasa solidaritas sebagai bagian dari satu bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun