Mohon tunggu...
Avrilia Maharani
Avrilia Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

Seorang mahasiswi semester 4 yang bermimpi untuk dapat melakukan semhas di semester 7, amiin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat 4 Model Pembelajaran Orang Dewasa

16 Juni 2023   21:25 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Andragogi dipopulerkan oleh Malcolm Knowles, yang mana Malcolm Knowles dalam (Sujarwo, 2015) "Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn" artinya andragogy merupakan suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Secara bahasa andragogi berasal dari bahasa Yunani dari kata Aner yang memiliki arti orang dewasa, dan agogus yang memiliki arti memimpin. Maka secara istilah pengertian andragogi sejalan dengan penjelasan dari Malcolm Knowles yaitu seni dan pengetahuan dalam membantu orang dewasa. Pendidikan orang dewasa dengan pendidikan anak-anak (pedagogi) memiliki perbedaan yang cukup signifikan dilihat dari kemampuan yang dimiliki oleh orang dewasa, yang mana orang dewasa memiliki kecenderungan untuk dapat mengarahkan dirinya sendiri dalam berbagai aspek kegiatan termasuk dalam kegiatan belajar. Hal ini menyebabkan peran guru bukan semata-mata untuk memberikan pembelajaran dan pengajaran secara eksplisit namun guru hanya berperan sebagai fasilitator pada pembelajaran orang dewasa.

Model pembelajaran merupakan suatu kerangkan konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi belajar. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai 4 model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pendidikan orang dewasa.

1. Cooperative Script

Model pembelajaran dimana peserta didik atau orang dewasa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam memahami materi yang telah dipelajari. Model pembelajaran ini membantu peserta didik untuk dapat berfikir sistematis dan berkosentrasi pada mata pelajaran. Selain itu, model pembelajaran ini melatih peserta didik untuk dapat bekerja sama dengan anggota timnya dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Langkah-langkah Penerapan Cooperative Script:

  • Guru membagi siswa untuk berpasangan, kemudian guru membagikan materi kepada setiap siswa untuk dapat dibaca dan diringkas.
  • Antara guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara, dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
  • Pembicara membacakan hasil ringkasannya, dan siswa lain harus menyimak atau jika diperlukan memberikan evaluasi terhadap materi yang disampaikan oleh pembicara.
  • Siswa bertukar peran, yang semula menjadi pembicara bertukar menjadi pendengar begitupun sebaliknya.
  • Guru dan siswa melakukan kegiatan seperti diatas secara berulang-ulang sampai pasangan yang telah dibagi sudah maju semua.
  • Membuat kesimpulan bersama dengan guru.
  • Penutup.

Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Script

Model pembelajaran ini memiliki kelebihan yaitu dapat melatih pendengaran dan ketelitian yang dimiliki oleh siswa. Kemudian setiap siswa mendapatkan perannya masing-masing sehingga hal ini dapat meningkatkan pemahaman dari setiap siswa, serta dapat melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan. Kekurangan yang dimiliki Cooperative Script, yaitu model pembelajaran ini hanya dapat digunakan pada mata pelajaran tertentu. dan membutuhkan waktu yang relative lama karena hanya dapat dilakukan oleh 2 orang secara bergantian.

2. Group Investigation

Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation merupakan jenis pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran melalui kerja sama yang dilakukan dalam sebuah kelompok. Kelompok yang telah dibagi kemudian membahas topic atau tema yang telah dibagikan oleh guru. Penggunaan metode ini dapat meningkatkan kinerja para siswa untuk dapat melakukan sebuah investigasi sesuai dengan masalah yang ada (Suprijono, 2011:6).

Langkah-langkah Penerapan Group Investigation:

  • Membentuk kelompok menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yang dapat disesuaikan.
  • Menentukan tema dan membagi tema ke dalam setiap kelompok.
  • Melakukan investigasi antar anggota kelompok
  • Menyiapkan laporan tertulis
  • Presentasi di depan kelas berkaitan dengan hasil investigasi
  • Evaluasi yang diberikan oleh guru maupun kelompok yang lain.

Kelebihan dan Kekurangan Group Investigation

Model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar, karena setiap anggota aktif terlibat dalam pembelajaran. Meningkatkan pemahaman konsep, melalui kegiatan penyelidikan terhadap topik atau tema yang diberikan. Dapat mengembangkan keterampilan sosial, sebagai wujud dari adanya kerja sama, serta memfasilitasi pembelajaran mandiri, dikarenakan metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengambil inisiatif dalam belajar. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh Group Investigation yaitu membutuhkan waktu yang relative lama, terdapat kemungkinan adanya kesulitan dalam mengelola kelompok, keberhasilan model pembelajaran tergantung pada kemampuan dan motivasi yang dimiliki oleh setiap anggotanya, dan keterbatasan fasilitas yang dimiliki.

3. Model Pembelajaran Number Head Together

Model pembelajaran dengan karakteristik yang mana pada setiap anggotanya diberikan nomor dengan tujuan untuk mempengaruhi struktur interaksi siwa dalam berdiskusi yang ditujukan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. NHT secara implisit dapat merangsang dan melatih siswa untuk berbagi informasi, mendengarkan secara seksama, dan menyampaikan informasi sehingga menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun