Mohon tunggu...
Avrila Hamida Hasna
Avrila Hamida Hasna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran

Hobi menyanyi di kamar mandi, nonton series malem-malem

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga dalam Mendukung Kesehatan Ibu Nifas Berdasarkan Nilai Islami

5 Desember 2024   11:38 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa nifas adalah periode penting bagi seorang ibu setelah melahirkan. Dalam Islam, ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia, sehingga kesejahteraan fisik dan mentalnya menjadi perhatian utama. Masa nifas, yang berlangsung sekitar 40 hari setelah persalinan, tidak hanya penting untuk pemulihan tubuh tetapi juga merupakan fase krusial dalam adaptasi menjadi seorang ibu, termasuk proses menyusui dan membangun ikatan dengan bayi.

Kesehatan ibu nifas membutuhkan dukungan penuh dari keluarga, yang merupakan pilar utama dalam kehidupan seorang muslim. Dalam Islam, keluarga memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan perhatian, dukungan emosional, dan fisik kepada ibu nifas. Hal ini selaras dengan nilai-nilai islami yang menempatkan keluarga sebagai tempat berlindung, penyemangat, dan pendukung utama.

Makna Masa Nifas dalam Islam

Nifas adalah salah satu kondisi yang diatur secara khusus dalam Islam. Sebagaimana halnya haid, masa nifas adalah masa di mana seorang perempuan diberikan kesempatan untuk beristirahat dari kewajiban tertentu seperti shalat dan puasa. Hal ini menunjukkan perhatian Islam terhadap kebutuhan biologis dan psikologis seorang ibu yang baru saja melewati proses persalinan.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok..." (HR. Bukhari dan Muslim), yang mengajarkan pentingnya kelembutan dan kasih sayang dalam memperlakukan perempuan, terutama dalam kondisi rentan seperti masa nifas.

Dukungan Keluarga terhadap Ibu Nifas

  1. Membantu Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Ibu nifas membutuhkan makanan bergizi untuk mempercepat pemulihan dan mendukung produksi ASI. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 233, Allah SWT memerintahkan para suami untuk mencukupi kebutuhan ibu yang menyusui anak mereka. Ayat ini menegaskan pentingnya peran keluarga, terutama suami, dalam memastikan ibu mendapatkan asupan makanan yang halal dan sehat.

Selain itu, anggota keluarga juga dapat membantu meringankan pekerjaan rumah tangga agar ibu nifas dapat beristirahat. Hal ini mencerminkan nilai gotong royong yang juga ditekankan dalam ajaran Islam.

  1. Memberikan Dukungan Emosional

Masa nifas sering kali diwarnai dengan perubahan hormonal yang dapat memengaruhi emosi seorang ibu. Keluarga, terutama suami, perlu menjadi pendengar yang baik dan memberikan dukungan emosional. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam memberikan kasih sayang kepada istri. Dalam salah satu hadits, beliau bersabda, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya" (HR. Tirmidzi).

Kasih sayang dan perhatian keluarga dapat membantu mencegah ibu nifas mengalami baby blues atau depresi pasca-melahirkan yang sering kali disebabkan oleh perasaan kesepian atau kurangnya dukungan.

  1. Mendukung Pemulihan Spiritual

Islam mengajarkan bahwa kesehatan fisik dan mental seseorang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan spiritual. Keluarga dapat membantu ibu nifas dengan mengingatkan pentingnya zikir, doa, atau membaca Al-Qur'an meskipun sedang tidak dalam keadaan suci. Hal ini dapat memberikan ketenangan batin dan memperkuat hubungan ibu dengan Allah SWT.

Selain itu, masa nifas juga dapat dijadikan momentum bagi keluarga untuk membangun kedekatan spiritual bersama, seperti melaksanakan doa bersama untuk kesejahteraan ibu dan bayi.

  1. Menanamkan Rasa Syukur

Kelahiran anak adalah anugerah besar dari Allah SWT. Keluarga dapat mengingatkan ibu nifas untuk senantiasa bersyukur atas nikmat tersebut, sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 7: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu...". Dengan menanamkan rasa syukur, ibu nifas dapat lebih menerima perubahan yang terjadi dalam hidupnya dan merasa diberdayakan untuk menjalani peran barunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun