Mohon tunggu...
Avril Laffaziah
Avril Laffaziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo Allerseits! Saya merupakan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman dari Universitas Pendidikan Indonesia yang saat ini sedang melaksanakan KKN di Pandeglang, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Tematik UPI 2022: Mewujudkan Pasangan Muda Paham Informasi Stunting demi Terbentuknya Generasi Emas

17 Agustus 2022   21:28 Diperbarui: 17 Agustus 2022   21:32 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Tematik UPI 2022: Pemberdayaan Desa Berbasis SDG's Desa dan MBKM, Mewujudkan Pasangan Muda Paham Informasi Stunting Demi Terbentuknya Generasi Emas

SDG's Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDG's kepanjangan dari Sustainable Development Goals. SDG's Desa merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021 (sumber: https://sdgsdesa.kemendesa.go.id/).

Dasar pemikiran munculnya 18 program SDG's Desa yang merujuk pada Perpres Nomor 59 Tahun 2019, meliputi menghargai keberadaan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam agama, budaya, bahasa, adat istiadat, serta menampung kearifan lokal masyarakat dan kelembagaan desa yang produktif agar bertahan, bahkan berkembang.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Tantangan inilah yang menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, maka negara Indonesia akan kesulitan bangkit karena sumber daya manusia yang tidak mendukungnya (sumber: https://siha.kemkes.go.id).

Oleh karena itu sebagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia berusaha berkontribusi dalam program SDG's Desa. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di UPI merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Desa Berbasis SDG's Desa dan MBKM. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan kegiatan yang terjadwal secara akademik, dan merupakan perwujudan dari salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.

Tufatul Maidah melaksanakan kegiatan KKN di Provinsi Banten secara daring karena kondisi pandemi. Program Desa yang didapatkan oleh saya untuk KKN yaitu Desa tanpa kelaparan, dimana salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu melaksanakan sosialisasi, edukasi, pendampingan prevalensi stunting pada pasangan muda.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai stunting dilakukan karena melihat kasus angka stunting yang cukup tinggi terutama di Banten, berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan mencatat 24,5% bayi usia di bawah 5 tahun (Balita) di Provinsi Banten mengalami stunting pada tahun 2021 (sumber: https://databoks.katadata.co.id). Melihat hal tersebut menjadikan dasar utama pelaksanaan kegiatan sosialisasi stunting pada pasangan muda, dapat dilihat salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak karena kurangnya asupan gizi yang diterima oleh sang ibu pada sebelum, saat dan setelah melahirkan. Selain itu kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi yang dibutuhkan menjadi faktor lain yang menyebabkan kasus stunting.

Pada kegiatan yang dilaksanakan banyak pasangan muda yang hadir, namun terdapat juga mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan sosialisasi mengenai stunting ini. Selama kegiatan berlangsung banyak fakta dan hal baru yang mereka ketahui mengenai pentingnya pengetahuan terkait stunting, bahkan sebelum mereka menjadi orang tua. Banyak juga pertanyaan yang mereka tanyakan terkait penanggulangan yang harus dilakukan ketika anak mereka mengalami kasus stunting. Informasi dan edukasi mengenai stunting diharapkan dapat memberikan dampak pada kasus pencegahan stunting dimulai dari pasangan muda yang nanti nya berencana memiliki anak, tidak hanya itu edukasi stunting ini bisa disebarluaskan pada keluarga, kerabat, tetangga, dan teman-teman yang membutuhkan.  

Penulis: 

Tufatul Maidah 

Mahasiswa Kimia 2019 UPI

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun