Menurut Kemenkes Gizi Kurang merupakan keadaan gizi balita yang ditandai dengan kondisi kurus, berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan kurang dari -2 sampai dengan -3 standar deviasi, dan/atau lingkar lengan 11,5-12,5 cm pada Anak usia 6-59 bulan. Penanganan dari Puskesmas sendiri menurut kami sudah cukup baik, dimana balita pengidap gizi kurang diberi asupan makanan sehat. Selain itu para orang tua dari balita pengidap kurang gizi juga diedukasi langsung oleh bagian gizi dari Puskesmas.
Menurut Bidan Desa, para Nakes (Tenaga Kesehatan) di Menes banyak mengeluhkan tentang fasilitas kesehatan yang tersedia. Muncul dugaan pula, bahwa tingginya angka stunting di Pandeglang juga dipengaruhi oleh ketidak lengkapan peralatan kesehatan tersebut. Selama mengikuti posyandu di empat kampung (Kp. Kecapi Amis, Kp. Alaswangi, Kp. Cipogor, dan Kp. Cibadak), sejauh pengamatan kami memang masih terdapat beberapa alat yang dalam keadaan tidak dapat berfungsi maksimal. Seperti timbangan balita yang error dan  alat ukur tinngi badan & lingkar kepala yang tidak tersedia. Validasi data pun dipertanyakan.
Keadaan ekonomi juga menjadi faktor besar lainnya dari tingginya angka stunting di pandeglang. Tak dapat dipungkiri kemiskinan masih menjadi permasalahan utama yang juga menjadi efek domino pada hal lainnya. Minimnya ilmu pengetahuan para Ibu perihal pentingnya asupan gizi juga sangat berpengaruh. Maka dari itu kami juga mengadakan proker Sosialisasi & Edukasi Gizi, Anemia, dan Kebutuhan Kalori kepada para Ibu Rumah Tangga dan Anak Sekolah. Sosialisasi & Edukasi ini kami lakukan di setiap Posyandu dan Sekolah dari semua taraf (SD, SMP, & SMA).Â
Selain itu kami juga melakukan kegiatan pendekatan pada para petani, untuk mensosialisasikan Mina Padi demi terwujudnya pertanian berkelanjutan di Desa Alaswangi. Minapadi sendiri merupakan teknologi tepat guna dalam rangka optimalisasi produktivitas lahan sawah melalui integrasi atau penggabungan budidaya ikan dan padi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penghasilan petani yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi mereka. Sehingga kedepannya dapat terjadi perkembangan signifikan pada keadaan sosial yang berkaitan pada terpenuhinya asupan gizi, rendahnya angka balita stunting, meningkatnya taraf hidup para petani, serta terjaganya Kawasan pertanian berkelanjutan.
Pandeglang Sehat, Tanpa Kelaparan 2030 bukan lah omong kosong belaka. Hal ini dapat terealisasi, jika kita mau konsisten bersinergi Bersama, untuk saling peduli, mewujudkan tujuan kedua SDG'S ini. PANDEGLANG BERKAH!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI