"Mas Willy!", istriku datang menyapaku.
Ia melihat pipiku basah oleh air mata.
Aku bangkit hendak berkata.
"Sssh, diam!", bisik istriku.
"Jangan menangis. Tulis sajak.
Jangan bicara."
(Bait terakhir Maskumambang - W. S. Rendra)
Ada benarnya
Di antara mengusap air mata
Dan mengunci mulut berkata
Berdiri sajak yang siap menyeka
Sajak yang bersuara
Dan akhirnya, aku tetap berpura-pura
Hingga tersisa lupa
Hingga setia sedia
Sekuat-kuatnya
Sebaik-baiknya
Sejadi-jadinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!