Mohon tunggu...
Avra Sendi Kurniawan
Avra Sendi Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa #SWCU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Luar Biasa, Pengalaman Praktikum Dasar-Dasar Agronomi!

2 Juli 2024   21:07 Diperbarui: 4 Juli 2024   15:23 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan Lahan (Dokumentasi Pribadi)

Halo Sob!! Ketika mendengar kata "Pertanian" hal apa yang pertama kali muncul di benak anda? Apakah sebuah kegiatan yang identik dengan hal-hal "kotor"? Nyangkul?  Melelahkan? Atau sebuah bidang yang kurang menjanjikan untuk masa depan? 

Ya..Kurang lebihnya seperti itulah pandangan banyak orang terhadap bidang pertanian. Sebagai mahasiswa pertanian, kami mencoba untuk mencari kebenaran akan hal-hal tersebut. Salah satunya dengan mengikuti praktikum dasar-dasar agronomi. Adapun praktikum ini mewajibkan mahasiswa untuk dapat melakukan kegiatan pertanian, mulai dari membuka dan mengolah lahan, pembudidayaan, pemanenan, hingga pada perlakuan pasca panen dan pemasaran.

Ohh iya... Jadi pada praktikum ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, yang nantinya akan diberikan pembagian lokasi praktikum dan komoditas tanaman yang akan dibudidayakan. 

Nahh... Pada pembagian ini, kami tergabung ke dalam kelompok 4 dengan mendapat bagian 3 komoditas tanaman, yaitu Bawang Daun sebagai tanaman utama, Bunga Matahari sebagai tanaman tumpangsari, serta Bunga kenikir yang nantinya akan menjadi tanaman pinggir. 

Kira-kira fungsi dari tanaman tumpangsari dan tanaman pinggir itu untuk apa ya Sob? Padahal langsung ditanami dengan bawang daun kan juga bisa? "Apa jangan-jangan cuma untuk nambah-nambahin kerjaan ya" kata beberapa peserta praktikum.

Tentunya hal itu tidak benar ya Sob.... Jadi berdasarkan pada materi yang kami dapatkan, memang ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan kedua metode tersebut. Penanaman secara tumpangsari umumnya dilakukan untuk upaya pengendalian hama penyakit. 

Hal ini selaras dengan teori yang mengatakan bahwa dengan beragamnya varietas tanaman pada suatu lahan, maka akan semakin besar kemungkinan untuk meminimalisir serangan dari hama penyakit. 

Tapi... Sebenarnya ada alasan lain kenapa dilakukannya penanaman secara tumpangsari. Alasan ini sendiri seringkali terdengar langsung dari para petani, yaitu untuk meningkatkan pendapatan. Bagi kami alasan ini cukup realistis, karena penanaman secara tumpangsari itu sendiri dapat meningkatkan produktivitas lahan dengan menghasilkan lebih banyak produk yang beragam, sehingga pendapatan  yang diperoleh juga akan meningkat. Sementara itu, tanaman pinggir umumnya dapat berperan sebagai penahan angin, penahan air, dan sebagai pengendali erosi tanah. 

Adapun fungsinya untuk mencegah terjadinya kerusakan tanaman utama oleh angin, serta mencegah terjadinya degradasi lahan. 

Eh... Ada satu lagi yang tidak kalah penting, yaitu sebagai habitat bagi hewan atau serangga penyerbuk dan predator alami. Nah... Hal ini jugalah yang menyebabkan pemilihan tanaman pinggir seringkali menggunakan tanaman bunga-bungaan.

Oke Sob!! Kita akan lanjut pada proses praktikumnya... Langkah pertama kami awali dengan upaya pembukaan lahan. Lahan yang sebelumnya ditumbuhi oleh banyak tumbuhan liar, haruslah dilakukan pembersihan hingga menjadi lapang. 

Caranya dapat dengan ditebas, ataupun dengan mencabuti rumput-rumput yang masih memungkinkan untuk menggunakan tangan kosong. Waduh... Meskipun sudah ditebas dan dicabuti, ternyata rumputnya masih sangat banyak dan sangat rentan untuk bertumbuh kembali. Nah...Solusinya rerumputan yang tersisa dan masih hidup di semprot dengan pestisida agar nantinya tidak tumbuh lagi.

Pengolahan Lahan (Dokumentasi Pribadi)
Pengolahan Lahan (Dokumentasi Pribadi)

Setelah proses pembukaan lahan selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengolah lahan. Penggemburan tanah dengan traktor menjadi hal pertama yang kami lakukan. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah.  

Barulah setelah tanah menjadi gembur, maka tanah harus dibentuk menjadi bedengan untuk kemudian ditutup dengan mulsa (penutup tanah). Pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga bedengan dari daya rusak hujan, mengurangi erosi, menjaga suhu dan kelembaban tanah, serta memelihara kandungan bahan organik tanah.

Pemasangan Mulsa (Dokumentasi Pribadi)
Pemasangan Mulsa (Dokumentasi Pribadi)

Setelah terpasang, tentunya mulsa harus dilubangi untuk melakukan penanaman. Ohh iya Sobb... Satu hal yang tidak boleh terlewatkan, yaitu memberi pupuk pada tanah media tanam agar mampu menyediakan ketercukupan kebutuhan unsur hara bagi tanaman. 

Pemupukan sebetulnya dapat dilakukan dengan beberapa cara: Pertama dengan menaburkan pupuk pada permukaan tanah terlebih dahulu, sebelum dilakukan pemasangan mulsa; Kedua dilakukan ketika tanah sudah dipasang dengan mulsa, maka bagian yang dilubangi diberi dengan pupuk, serta sedikit diaduk-aduk agar merata; Ketiga dengan melakukan kedua cara itu sekaligus, seperti yang kelompok kami lakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal. 

Catatannya pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman jangan sampai kekurangan dan jangan sampai terlalu berlebihan. 

Perawatan Rutin (Dokumentasi Pribadi)
Perawatan Rutin (Dokumentasi Pribadi)
Seusai melakukan beberapa hal diatas, maka tibalah pada saat penanaman. Untuk proses penanamannya sendiri terbilang cukup mudah seperti yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya. 

Nahhh... Setelah dilakukan penanaman, baik itu tanaman utama, tanaman tumpangsari, maupun tanaman pinggirnya, maka selanjutnya harus dilakukan perawatan secara rutin. 

Perawatan sendiri dapat berupa penyiraman, pemberian pupuk secara berkala, pencabutan rumput, dan lain sebagainya.

Pemanenan (Dokumentasi Pribadi)
Pemanenan (Dokumentasi Pribadi)

Setelah melakukan berbagai upaya perawatan dan pemeliharaan kurang lebih selama 1 bulanan. Tibalah pada saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pemanenan. 

Bagi kami, tahap pemanenan adalah bagian yang paling seru pada kegiatan praktikum ini. Semua rasa lelah dan jerih payah sedari membuka dan mengolah lahan, hingga pada penanaman dan perawatan tanaman seakan-akan terbayarkan tuntas. 

Pada akhirnya, berkat kerjasama tim yang luar biasa, kami berhasil memperoleh hasil panen yang terbilang cukup baik dan setimpal dengan usaha kami.

Perjalanan belum selesai ya Sob... Kami masih harus memutar otak untuk memasarkan hasil panen sebisa mungkin. Sempat kebingungan untuk memasarkannya. 

Tetapi sesuatu yang tak terduga pun terjadi, ternyata kampus kami tercinta yaitu Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) akan mengadakan expo besar-besaran dalam waktu dekat, yaitu Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN). 

Secara kebetulan setiap fakultas juga disediakan stand pada expo tersebut, dan terbesiklah suatu ide daripada Dosen kami untuk memasarkan hasil panen tersebut pada expo mendatang.

Kemasan Produk (Dokumentasi Pribadi)
Kemasan Produk (Dokumentasi Pribadi)

Persiapan untuk memasuki expo, semua kelompok diperintahkan untuk menyiapkan kemasan produk dengan sekreatif dan semenarik mungkin, serta ditekankan pada kemasan yang ramah lingkungan sebagai bahan penilaian. 

Memasuki expo yang berlangsung selama 3 hari itu, sungguh tidak ada kata lain yang dapat terucap, selain "Terimakasih Tuhan". Betapa bangganya ketika melihat hasil kerja keras kami, laris manis dan tak bersisa. 

Oleh karena hasil panen telah habis terjual, maka selesailah sudah perjalanan panjang praktikum dasar-dasar agronomi. Sambil terus tersenyum dan bersyukur kamipun menyadari, bahwa terjun pada bidang pertanian bukanlah hal yang memalukan dan tidak menjanjikan bagi masa depan. Melainkan semua tergantung pada mindset dan bagaimana cara kita untuk dapat menikmati proses perjalanannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun