Oke Sob!! Kita akan lanjut pada proses praktikumnya... Langkah pertama kami awali dengan upaya pembukaan lahan. Lahan yang sebelumnya ditumbuhi oleh banyak tumbuhan liar, haruslah dilakukan pembersihan hingga menjadi lapang.Â
Caranya dapat dengan ditebas, ataupun dengan mencabuti rumput-rumput yang masih memungkinkan untuk menggunakan tangan kosong. Waduh... Meskipun sudah ditebas dan dicabuti, ternyata rumputnya masih sangat banyak dan sangat rentan untuk bertumbuh kembali. Nah...Solusinya rerumputan yang tersisa dan masih hidup di semprot dengan pestisida agar nantinya tidak tumbuh lagi.
Setelah proses pembukaan lahan selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengolah lahan. Penggemburan tanah dengan traktor menjadi hal pertama yang kami lakukan. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Â
Barulah setelah tanah menjadi gembur, maka tanah harus dibentuk menjadi bedengan untuk kemudian ditutup dengan mulsa (penutup tanah). Pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga bedengan dari daya rusak hujan, mengurangi erosi, menjaga suhu dan kelembaban tanah, serta memelihara kandungan bahan organik tanah.
Setelah terpasang, tentunya mulsa harus dilubangi untuk melakukan penanaman. Ohh iya Sobb... Satu hal yang tidak boleh terlewatkan, yaitu memberi pupuk pada tanah media tanam agar mampu menyediakan ketercukupan kebutuhan unsur hara bagi tanaman.Â
Pemupukan sebetulnya dapat dilakukan dengan beberapa cara: Pertama dengan menaburkan pupuk pada permukaan tanah terlebih dahulu, sebelum dilakukan pemasangan mulsa; Kedua dilakukan ketika tanah sudah dipasang dengan mulsa, maka bagian yang dilubangi diberi dengan pupuk, serta sedikit diaduk-aduk agar merata; Ketiga dengan melakukan kedua cara itu sekaligus, seperti yang kelompok kami lakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal.Â
Catatannya pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman jangan sampai kekurangan dan jangan sampai terlalu berlebihan.Â
Seusai melakukan beberapa hal diatas, maka tibalah pada saat penanaman. Untuk proses penanamannya sendiri terbilang cukup mudah seperti yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya.Â
Nahhh... Setelah dilakukan penanaman, baik itu tanaman utama, tanaman tumpangsari, maupun tanaman pinggirnya, maka selanjutnya harus dilakukan perawatan secara rutin.Â