Productive Procrastination terdengar ambigu bukan? Menjadi produktif, tetapi diwaktu yang sama kamu juga menunda hal yang penting. Bagi beberapa orang masa tersebut merupakan masa yang nikmat dimana mereka merasa menjadi individu yang paling produktif dengan menyelesaikan berbagai kegiatan sesuai “To Do List” yang mereka buat. Namun hati hati dibalik itu merupakan jebakan karena tanpa mereka sadari, mereka telah melalaikan tugas penting yang seharusnya menjadi prioritas mereka.
Lalu tahukah kamu apasih makna dari Productive Procrastination?
Terdiri dari dua kata yang berlawanan yaitu Productive (produktif) dan Procrastination (menunda). Produktif merupakan sikap dimana seseorang ingin terus menghasilkan sebuah karya baik yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Sedangkan prokrastinasi merupakan penundaan pekerjaan. Sehingga Productive Procrastination dapat diartikan menjadi sebuah kegiatan melakukan kegiatan yang bermanfaat dengan tujuan menunda untuk melakukan tugas atau kegiatan lain yang lebih penting.
Seperti contoh, Ketika kamu memiliki tugas kuliah dengan tenggat yang singkat dimana seharusnya kamu mengerjakan tugas tersebut di hari itu kamu justru memilih untuk membersihkan kamar, mencuci baju, memasak, memberi makan hewan peliharaan dan banyak hal lain dibandingkan mengerjakan tugas tersebut. Sebenarnya hal yang kamu lakukan juga penting tetapi, kamu masih memiliki tugas dengan prioritas lebih tinggi untuk dilakukan. Hal seperti ini sekarang menjadi fenomena yang lazim dialami oleh banyak individu, lalu bagaimana cara mengatasi atau keluar dari jebakan yang kita buat sendiri?
Untuk keluar dari jebakan rutinitas yang kita buat sendiri kita harus menanamkan mindset yang tepat pada pikiran kita sendiri untuk menjalankan rutinitas sehari-hari demi menghindari untuk masuk ke dalam lingkaran sia sia dengan melakukan hal yang membuat kita lalai dengan tugas yang lebih penting. Berikut hal yang dapat menghindarkan kita dari perilaku productive procrastination.
#1 Belajar untuk mengidentifikasi skala prioritas dalam melakukan aktivitas untuk menghindari prokrastinasi.
Untuk mulai belajar memahami mengenai skala prioritas, dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melakukannya dengan menulis atau merinci kegiatan atau goals yang ingin kita capai dihari itu. Lalu pilih 1-5 dari kegiatan dari tugas yang sudah kita rincikan yang value-nya paling tinggi dan penting, dilanjut dengan tugas yang value-nya lebih rendah namun penting dilakukan dan seterusnya. Setelahnya kamu wajib untuk membiasakan memberikan waktu lebih untuk mengerjakan hal dengan skala prioritas paling tinggi terlebih dahulu sebelum mengerjakan yang lain agar hal-hal penting dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Berikut tingkatan nilai skala prioritas yang dapat kita contoh ketika membagi masa pengerjaanya.
#2 Menjadi pribadi yang produktif dengan menyelesaikan tugas yang penting.
Maksud dari pernyataan di atas adalah, kamu harus melakukan semua kegiatan sesuai dengan skala prioritas tertinggi di waktu itu juga tanpa kamu harus menundanya untuk melakukan besok-besok dan bahkan tahun depan. Dan lebih penting ketika kamu mengerjakan tugas kamu juga perlu memperhatikan Kesehatan mental. Kenapa? Karena seiring berjalannya hari sumber daya mental individu akan habis sehingga kemampuan tubuh akan berkurang, seperti kekuatan dan kemampuan untuk lebih fokus akan berkurang. Dengan itu, kamu menjadi lebih mungkin untuk melewatkan tugas karena tubuh sudah lebih lelah.
Nah…, demikian informasi mengenai productive procrastination serta bagaimana cara menghindarinya. Tanam dalam pikiran kamu bahwa menjadi sibuk tidak sama dengan menjadi produktif, karena productive procrastinator cenderung untuk bekerja keras melakukan banyak hal tanpa menganalisis nilai dari tugas atau kegiatan yang dimiliki atau tanpa memperhatikan skala prioritasnya. Menjadi produktif berarti harus mengatasi atau mengerjakan semua tugas atau kegiatan sesuai prioritas dengan menerapkan keefektifan dan keefisien. Analisis 1-5 tugas dan kegiatan kamu yang memiliki nilai tertinggi dan pakai waktu kerja efektif kamu untuk mengerjakan hal-hal tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa kamu juga perlu untuk memahami kondisi tubuh kamu sendiri, apakah sedang dalam kondisi lelah/ tidak prima? dengan begitu kamu bisa mengetahui kapan kamu bisa mngerjakan tugas atau istirahat. Karena tubuh juga perlu untuk beristirahat sejenak atau memiliki waktu untuk diri sendiri sehingga tubuh bisa menjadi relaks dan lebih firm. Ingatlah kamu memiliki kesehatan mental yang harus dijaga untuk menunjang kemaksimalan dalam mengerjakan tugas. Tetapi perlu kamu ingat juga bahwa menunda-nunda pekerjaan merupakan hal yang tidak baik untuk terus menerus dilakukan. Perubahan hanya akan terjadi apabila KAMU memiliki keinginan dan mau untuk mengimplementasi pengetahuan yang kamu miliki dalam memanajemen diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H