Mohon tunggu...
Avivatul Fitri
Avivatul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi nonton tv

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Seksual Pada Perempuan Salah Siapa?

7 Januari 2023   09:59 Diperbarui: 8 Januari 2023   05:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Mengajarkan Anak untuk Membuat Batasan
Menjalin Komunikasi dan Kehangatan dengan Anak

Komunikasi dapat menjadi upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak. Dengan komunikasi, orang tua akan memberikan informasi kepada anak terkait edukasi seksual. Sebaliknya, komunikasi juga dapat memberikan gambaran kepada orang tua mengenai dengan siapa anaknya berinteraksi dan apa saja yang dialami olehnya.
Komunikasi yang diterapkan dengan anak, yaitu dengan menciptakan komunikasi dua arah. Salah satu bentuk komunikasi dua arah yang dapat dilakukan dengan anak adalah diskusi. Topik yang didiskusikan beragam, tetapi dalam konteks kekerasan seksual, orang tua bisa menanyakan seperti Apa yang dirasakan oleh anak ketika ada orang lain menyentuhnya tanpa izin. Apabila anak memberikan pendapatnya mengenai topik tersebut, orang tua dapat melanjutkan diskusi dengan edukasi mengenai seks. Akan tetapi, dalam menjalin komunikasi dengan anak diperlukan adanya kedekatan. Hal ini dapat dilakukan orang tua yang salah satunya caranya yaitu dengan cara menjemput anak ke sekolah dan memintanya untuk menceritakan apa saja yang dialaminya.
Memberikan Edukasi Seks pada Anak

Meskipun edukasi seks masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat, hal ini dapat menjadi langkah utama dalam mencegah kekerasan seksual pada anak. Edukasi seks ini dapat memberikan pengertian bagi anak bahwa tubuhnya merupakan ranah privat yang tidak bisa disentuh oleh orang lain tanpa persetujuannya dan mereka berhak merasa tidak nyaman apabila ada orang lain yang menyentuh tubuhnya. Cara-cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk memberikan edukasi seks pada anak menurut Neherta (2017) adalah sebagai berikut:

1. Usia 18 bulan
Ajarkan anak mengenai nama-nama bagian tubuh dengan tepat.

2. Usia 3-5 tahun
Ajarkan anak mengenai bagian-bagian tubuh privasi serta cara berkata tidak untuk tindakan seksual.

3. Usia 5-8 tahun
Ajarkan perbedaan antara sentuhan baik dan sentuhan buruk agar anak dapat menjaga diri ketika berada di luar rumah.

4. Usia 8-12 tahun
Diskusikan mengenai keamanan diri dan aturan perilaku seksual yang diterima oleh keluarga.

Melakukan Deteksi Dini

Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tidak selalu memiliki tanda yang jelas. Beberapa anak mungkin akan berusaha menutupi apa yang dialaminya dengan tidak menceritakan kekerasan tersebut kepada orang tua. Namun, orang tua perlu mewaspadai hal-hal yang mencurigakan tampak pada anak dan terlihat terus-menerus dalam jangka waktu panjang, yaitu:
Anak mengalami perubahan sikap yang drastis atau mendadak. Hal ini bisa dilihat apabila anak yang semula ceria dan ramah tiba-tiba menjadi murung dan menghindari orang lain;

- Anak mengeluhkan rasa sakit pada bagian tubuhnya, terutama pada bagian alat kelaminnya;

- Anak mengompol, padahal sebelumnya tidak pernah mengompol lagi;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun