Mohon tunggu...
Avi Tiara Oki Herawati
Avi Tiara Oki Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang Mencari Kesibukan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030123

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Band " Pink Floyd " Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia

13 Maret 2022   19:51 Diperbarui: 13 Maret 2022   19:55 2709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pink Floyd berdiri sejak tahun 1965 dan David Gilmour bergabung dalam band tersebut setelah 3 tahun setelah band itu terbentuk. David Gilmour diangkat sebagai pemimpin yang memimpin band Pink Floyd.

Belum lama ini pada hari Jumat kemarin tanggal 11 Maret 2022, gitaris dari band Pink Floyd yaitu David Gilmour, mengumumkan bahwa semua musik solonya akan ditarik dari streaming services di Rusia dan Belarus menyusul konflik yang ada di Ukraina.

" Untuk berdiri bersama dunia mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, hasil karya Pink Floyd yang dimulai pada tahun 1987 dan album solo saya David Gilmour, dihapus dari provider musik digital di Rusia dan Belarus mulai hari ini " begitu ucap David Gilmour yang diunggah di akun Twitter-nya.

Dan pada hari itu juga Pink Floyd memboikot album-albumnya . Tiga album yang diboikot antara lain 'Momentary Lapse of Reason' (1967), 'The Devision Bell' (1994), dan 'The Endless River'(2014). Dan sedangkan untuk album yang lain masih bisa dinikmati para pecinta musik di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat dan sebagian besar lainnya mengencam serangan dari Rusia. Mereka semua memberlakukan sanksi terhadap Rusia, sanksi yang diberlakukan adalah sanksi ekonomi.

Tidak hanya di negara itu yang memberikan sanksi, namun organisasi internasional dan juga perusahaan swasta ikut andil dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Seluruh atlet dari Rusia dilarang tanding dan kerja sama antar kebudayaan dibatalkan sementara.

Menerbitkan larangan perdagangan dan kontrak pada Rusia adalah keputusan dari negara-negara Barat. Menghentikan aktivitas bisnis pada Rusia yang telah diputuskan oleh beberapa perusahaan besar disana. Perusahaan media sosial juga memindahkan sensor dari Rusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun