Mohon tunggu...
Candra Avista
Candra Avista Mohon Tunggu... Lainnya - Candra Avista Putri

Candra Avista Putri Lamongan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Etika dalam Filsafat

4 November 2020   05:21 Diperbarui: 4 November 2020   07:08 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kehidupan didunia ini banyak hal yang akan dilihat dan dinilai oleh orang lain. Salah satu yang menjadi pandangan orang lain kepada seseorang lainnya adalah tentang tingkah laku, perilaku dan etika orang tersebut. Etika sendiri adalah salah satu cabang dari ilmu filsafat karena etika sendiri dapat dikaji secara mendalam. 

Didalam objeknya etika sendiri membahas tentang tingkah laku atau perilaku manusia. Etika sendiri dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan moral. Dengan kata lain moral dan etika adalah suatu hal yang saling terkait. Etika sendiri menjadi tolak ukur yang sangat penting dalam lingkungan masyarakat. Etika juga merupakan suatu pengetahuan yang membas suatu tingkah laku baik maupun buruk manusia. Selain itu juga membahas tentang salah atau tidaknya suatu tindakakan seseorang dalam masyarakat.

Selain itu ilmu filsafat ini juga disebut dengan kata etiket. Etiket berarti tata cara atau adat, sopan santun dan lain sebagainya dalam masyarakat beradaban dalam memelihara hubungan baik sesama manusia. Dalam etika sendiri terdapat beberapa objek yang dapat dikaji. Diantaranya adalah norma, karena norma sendiri merupakan suatu hukum yang mengendalikan suatu tingkah laku dan perbuatan apa yang harus dilakukan manusia. Tidak hanya itu etika sendiri sejatinya sudah murni muncul dan ada didalam diri seorang manusia semenjak dia lahir. Namun apakah etiket sendiri dapat dikataitkan dengan ilmu lain. Jawabannya dapat kita lihat dalam makalah yang akan kita bahas.

Rumusan Masalah

Apa itu yang diamaksud dengan etika ?

Apa saja yang menjadi objek kajian didalam Filsafat ?

Apa saja aliran yang ada dalam filsafat etika ?

Bagaimana hubungan etika dengan ilmu lainnya ?

Tujuan

Untuk mengetahui apa itu etika.

Untuk mengetahui apa saja objek kajian yang ada didalamnya.

Untuk mengetahui aliran apa saja yang ada.

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara etika dengan ilmu.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Inggris yaitu ethics yang memilki banyak arti, secara etimologi istilah etika dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos atau ethikos, yang mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir atau berarti watak kesusilaan atau adat. 

Adapun dalam bentuk jamaknya ta etha yang artinya adat kebiasaan. Ta etha menjadi latar belakang terbentuknya istilah"etika" yang dibuat oleh filsuf Yunani berar yang bernama Aristoteles sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Secara terminologi etika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik atau menyangkut masalah yang berguna atau tidak berguna. 

Dalam pemahaman lain, ethos diartikan sifat, watak, kebiasaan atau tempat yang biasa. Sedangkan kata ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Nama lain etika adalah moral, yang dalam bahasa Latin disebut dengan istilah mores, yang berarti kebiasaan, watak, kelakuan, tabiat,atau cara hidup. Jadi, jika dilihat dari asal-usul kata etika di atas, maka etika dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. 

Selain secara etimologis, kita dapat melihat pengertian etika dari kamus,dalam kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama. Etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut. 

Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 

Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.

Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. 

Etika disebut juga ilmu normative, maka etika berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dikehidupa sehari-hari. Etika juga disebut sebagai dengan sebuah ilmu, karena etika saat ini berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusi berdasarkan kesepakatan menurut waktu dan ruang yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusi pada umumnya. selain itu etika adala suatu pemikiran kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. 

Pada dasarnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia serta berkaitan erat dengan berbagai masalah-masalah nilai karena etika pada pokoknya membahas tentang nilai susila dan tidak susila atau baik dan buruk.  

Oleh karena itu, etika adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan tingkah laku, moral, kebiasaan, adat istiadat, norma-norma yang berlaku didalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan susila atau asusila yang baik atau buruk. 

Etika dibagi menjadi 2, yaitu etika deksriptif dan etika normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menggambarkan, melukiskan, menceritakan apa adanya, tidak memberikan penilaian baik atau buruk, dan tidak mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat. Sedangkan etika normatif adalah etika yang memberikan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Norma normatif sendiri dibagi menjadi 2 yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum adalah membicarakan tentang prinsip-prinsip umum, seperti motivasi suatu perbuatan, suara hati dan lain sebagainya. Sedangkan etika khusus adalah pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum, seperti etika pergaulan, etika dalam pekerjaan, dan sebagainya. 

Selain itu etika dibagi menjadi 2 yaitu etika individual dan etika sosial. Etika individual adalah etika yang didalamnya berkaitan dengan kepribadian individu. Sedangkan etika sosial adalah etika yang berkaitan dengan mengatur kehidupan seseorang dengan lingkungan sekitar. 

Moral berasal dari kata latin Mos jamaknya Mores yang berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral memilki arti yang sama, akan tetapi ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai. Sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem yang ada. 

Moral adalah ajaran, wejangan, atau peraturan, baik secara lisan atau tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. Etika bukanlah suatu tambahan bagi ajaran moral, tetapi filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran atau pandangan moral. Karena etika adalah sebuah ilmu bukan ajaran. Jadi pada hakikatnya etika mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan, nilai norma yang ada. 

Objek Kajian Filsafat Etika

Objek kajian dalam filsafat adalah hal-hal apa saja yang akan dibahas dan dikaji secara mendalam dengan menggunakan fikiran. Sedangkan etika adalah hal yang mencakup tentang tingkah laku, perbuatan, dan sikap seseorang. Ada hal yang berkaitan dengan etika atau moral yakni norma, karena yang mengatur moral baik adalah norma baik dalam masyarakat. 

Tindakan Manusia

Tindakan adalah segala perilaku atau sesuatu yang dilakukan oleh seseorang manusia. Tindakan baik juga merupakan etika baik, namun sebaliknya tindakan buruk adalah etika yang buruk pula. Tindakan seseorang dipandang masyarakat tergantung dari etika orang tersebut. 

Norma

Norma adalah hukum perilaku yang ada dimasyarakat. Masyarakat mengendalikan perilaku seseorang dengan norma yang berlaku. Norma sendiri merupakan etika baik yang perlu diterapkan dalam diri setiap individu. Karena etika yang baik akan memberikan pandangan baik untuk kita dari masyarakat. Namun jika etika buruk yang terlihat maka hukum masyarakat yang Mengendalikannya. Tindakan dan norma sangat berkaitan, sehingga harus selalu diimplementasikan dengan baik.

Aliran-aliran Etika

Dalam sejarah filsafat Barat, etika adalah salah satu cabang filsafat yang mendapat perhatian khusus dari para filosof, sejak zaman Socrates. Karena pada hakikatnya Etika erat kaitannya dengan perbuatan manusia. Pembahasan etika dalam filsafat sangant erat kaitannya dengan perbuatan manusia, sehingga tidak sedikit filosof yang tertarik untuk mengkaji dan memberikan respon tentang etika. Berikut dibawah ini adalah aliran-aliran dalam Etika dibagi menjadi enam yaitu:

 Aliran naturalisme

Aliran naturalisme menganggap bahwa kebahagiaan manusia didapatkan sesuai dengan kodrat kejadian manusia itu sendiri. Perbuatan yang bail menurut aliran in I adalah perbuatan yang sesuai dengan kodrat manusia. Paham naturalisme menyatakan bahwa kenyataan yang paling memadai adalah seperti yang digambarkan oleh alam. Paham in I menilai baik dan buruk Perbuatan manusia dilihat dark adanya kesesuaian dangan naluri manusia.

 Aliran hedonisme 

Aliran hedonisme adalah Aliran yanh mengajarkan bahwa sesuatu dianggap baik bila mengandung kenikmatan bagi manusia. Aliran hedonisme dibagi menjadi dua cabang yaitu, hedonisme egoistik Dan hedonisme universalistik. Hedonisme egoistik menilai 

sesuatu Yang baik adalah perbuatan yang bertujuan untuk mendatangkan kesenangan bagi dirinya secara individu. Sedangkan hedonisme universalistik menilai sesuatu yang baik adalah hal-hal Yang bertujuan untuk mewujudkan kesenangan secara umum.

 Aliran utilitarisme

Aliran utilitarisme meniai baik dan buruknya suatu perbuatan berdasarkan besar kecilnya manfaat bagi kehidupan manusia. Sehingga tujuan dari etika aliran utilitarisme ini adalah mencapai kesenangan hidup sebanyak mungkin, baik dilihat dari segi kualitas( mutu) maupun kuantitas(jumlah). 

 Aliran idealisme 

Aliran idealisme adalah doktrin etis yang memandang bahwa cita-cita adalah sasaran yang harus dikejar dalam tindakan. Tokoh utama aliran idealisme adalah Immanuel Kant (1725-1804), yang mengajarkan bahwa seseorang berbuat baik pada prinsipnya bukan Karena dianjurkan orang lain melainkan atas dasar kemauan sendiri.

Aliran Humanisme

Humanisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu.

Sosialisme

Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis sosial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar 1830. Umumnya sebutan itu 

dikenakan bagi aliran yang masing-masing hendak mewujutkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Hubungan Etika Dengan Ilmu

Dalam kajiannya etika sangatlah luas, karena etika sendiri terimplementasi kedalam beberapa ilmu. Sejatiap ilmu memiliki etikanya tersendiri dalam mempelajarinya. Etika dikaji secara mendalam dan sesuai dengan kebutuhan serta mengikuti perkembangan zaman. Karena hal itu etika juga membangun relasi dengan ilmu-ilmu lainnya sebagi berikut. 

Hubungan dengan Ilmu Tauhid

Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan, yang mencakup keimanan dan juga akhlak baik. Iman tidaklah cukup hanya tersimpan di dalam hati tetapi juga harus ditunjukkan dengan perilaku atau perbuatan nyata seperti tingkah laku yang baik sesuai yang telah dianjurkan dan diperintahkan oleh Allah.S.W.T. jika iman sudah terimplementasikan dengan baik menghasilkan etika atau perbuatan baik berarti penguatan iman tersebut telah berhasil. Iman yang baik menghasilkan etika yang pula.

Hubungan dengan Ilmu hukum

Hukum dan etika sangatlah kuat kaitannya karena ruang lingkup keduannya saling berkaitan satu sama lain yaitu membahas perbuatan manusia. Tujuan dari keduannya juga sama yakni untuk mengatur 

perbuatan, tingkah laku, keserasian, keselarasan, kebahagian dan keselamatan manusia. Terdapat kaidah-kaidah dalam bertingkah laku atau beretika. Yang membedakan dari keduannya adalah etika sebagai penantu dan penilai baik dan buruknya perilaku manusia. Sedangkan hukum sendiri yang memberikan putusan hokum atas perilaku etika manusia. Jika etika seseorang baik maka akan mendapatkan pola hokum kebahagiaan. Sedangkan jika etika seseorang buruk maka akan mendapatkan hukuman penghinaan atau penderitaan.

Hubungan dengan Psikologi

Psikologi dengan etika hubungannya sangat berkaitan dan tidak bias dipisahkan satu sama lain. Dalam psikologi pastilah memerlukan yang namanya etika karena psikolosi membahas tentang perilaku, jiwa, perasaan, yang semuanya memerlukan etika baik untuk penanganannya.

Hubungan dengan ilmu masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat etika menjadi salah satu pengukuran tingkat seseorang, entah seorang itu orang yang kaya maupun miskin, terpandang atau biasa saja tetap yang menjadi penilaian masyarakat adalah etikanya. Yang menjadi patok ukur tentulah etika baik dan buruk seseorang.

Hubungan Etika dengan Filsafat

Filsafat sendiri adalah sebuah ilmu yang lebih mengandalkan segala sesuatu yang dapat dikaji dengan pikiran. Ada beberapa aspek yang 

ada dalam bagiannya yakni etika yang membahas tentang tingkah laku manusia. Dalam pengkajian tentang etika tentu saja kita memerlukan filsafat agar dapat didalami dengan baik.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Etika adalah segala perilaku dan perbuatan baik seseorang. Etika sendiri menjadi tolak ukur pandangan masyarakat untuk setiap orang. Masyarakat menilai seseorang melalui etikanya dalam berperilaku. Dalam lingkup etika, etika sangat berkaitan dengan berbagai macam ilmu yang ada seperti yang dijelaskan didalam pembahasan. Kajian didalamnya juga membahas tentang tindakan manusia dan juga norma yang berlaku dalam masyarakat.

Selain itu etika juga memiliki dua objek kajian yaitu tindakan manusia dan norma. Karena pada dasarnya adalah etika berhubungan dengan tindakan atau tingkah laku manusia yang berkaitan dengan norma yang berlaku dilingkungan masyarakat yang sedang berkembang.

SARAN

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Kami akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas. 

DAFTAR RUJUKAN

Surajiyo. Ilmu Filsafsat. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005).

A Susanto. Filsafat Ilmu. (Jakarta: Bumi Aksara, 2019).

Filsafat Ilmu. (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2007).

As Said Muhammad. Filfasat Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2011). 

Suhartono Suparlan. Filsafat Pendidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2006). 

Haris Abdul. Pengantar Etika Islam. (Sidoarjo: Al-Afkar, 2007). 

Langgulung Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1986). 

Sumarna, elan. Filsafat Etika. http://ejournal.undip.ac.id. Diakses pada 25-11-2019. Pukul 21.00 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun