*
"Aku sudah di Charles de Gaulle, kamu bisa jemput aku?"
"Kamu naik taksi aja sayang, aku lagi ada kuliah hari ini, kamu langsung ke hotel aja. bilang sama sopirnya hotel itu terletak di dekat Katedral NotreDame, udah yaa sayang."
"Jadi, kamu nggak mau jemput aku nih, beneran?"
"Maaf sayang, aku lagi ada kuliah nih. udah ya. nanti aku janji akan datang ke hotel kamu seusai kuliah, kita nanti menikmati indahnya sungai Seine."
"Huhhh!!" aku menutup teleponku.
*
Vera yang sekarang memang sudah tidak seperti yang dulu lagi, kini Vera sudah terlalu sakit jika mengingat kenyataan yang aku lihat waktu aku berada di Paris, aku tidak bisa terima jelas tidak bisa terima. Erlangga yang aku sayangi mati - matian justru tidak menghiraukanku dan lebi banyak berkutat dengan buku - buku serta diktat - diktat yang tebal, kamu pacaran sama siapa sih sebenarnya? sama aku atau sama buku - buku itu?
akhirnya aku tidak betah dengan semua yang terjadi. jalan selingkuh adalah jalan terbaik buat menyegarkan suasana, aku akhirnya memilih seseorang yang ternyata diam - diam juga memilih aku dalam hatinya, rekan kerjaku bernama Adjie. dia juga kenal kok sama Erlangga. aku suka sama dia yang asik dan sangat kooperatif denganku, tidak salah dalam dua kali kencan hatiku sudah luluh dalam pernyataan cintanya. kini, kala kamu kembali lagi ke Indonesia, bagaimana dengan hubunganku sama Adjie? adakah jalan yang harus aku adalah melepaskanmu yang sudah bersanding denganku sejak sma kelas 3? atau aku melepas Adjie saja yang sejak awal adalah pelampiasan. ini jelas tidak adil baginya dan bagimu, jujur aku pusing.
*
"Adjie, kamu dimana? aku sudah ada di Jakarta sekarang. ayo kita jalan - jalan yuk. aku sudah kangen sama macetnya Jakarta."