sejak kecil aku selalu menyukai suasana danau yang tenang dan menenangkan, dari kecil tiap aku merasa ada masalah atau aku merasa sedih aku selalu lari ke danau. di danau aku bisa menikmati bau air dan gerak geriknya yang membuat syahdu jiwaku, aku sangat kagum dengan danau, terutama danau kecil di dekat rumahku.
kini aku sudah dewasa, aku sudah bekerja sebagai desainer pakaian, gajiku bisa dikatakan cukup kalau untuk sekedar bermain - main ke danau di luar pulau selain danau di dekat rumahku itu. danau yang aku ingin tuju adalah danau Matano atau kalau aku buka di situs internet biasanya ditulis Matana. aku suka dengan panorama yang dituliskan danau Matano. ingin sekali aku berkunjung ke sana meski aku tahu aku sedang sibuk merancang busana - busana dan juga sedang tidak ada masalah yang berat.
+
ibuku adalah seorang sutradara film dengan gaji pas - pasan. maklum industri film di negeri ini saya kira tidak kurang begitu stabil dan kurang menggairahkan, tidak seperti di Hollywood atau di Bollywood sekalian, negeri ini filmnya masih dalam tahap berkembang terus, dan sebagai sutradara ibuku harus bekerja memeras otak bagaimana agar selalu bisa memproduksi film bagus setiap tahun dan kalau bisa laris manis di pasaran, pasalnya aku tahu dua film ibuku jeblok di pasaran. hanya satu film ibuku yang menurutku tidak begitu idealis dan laris manis, judulnya: Komputer Perpustakaan. aku suka ceritanya, aku suka dengan gaya sinematografinya, aku suka.
kali ini ibuku akan melakukan pengambilan gambar buat film terbarunya di daerah danau Poso, di Sulawesi, jauh sekali batinku. apa ibu dan kru film tidak tekor buat menggarap film disana. sebenarnya bertema apa sih film itu sampai harus suting disana, padahal kan ibu bisa ambil gambar di dekat sini saja. kan bisa diakali bagaimana cara mengubah settingnya, sayangnya kali ini aku melihat ibuku tidak seperti biasanya, ibuku terlihat lesu dan akhirnya menuruti kemauan produsernya buat mengambil gambar yang berlokasi di sana, di danau Poso.
"Ma, mama barangkat hari ini?" tanyaku ketika kita sama - sama makan pagi di meja makan.
"Iya, Vi. ibu sebenarnya malas kalau harus kesana lagi, tapi?"
"Gimana kalau ganti ke Matano aja? lebih dalam dan keren. soal adegan percintaan juga pasti tak kalah keren."
"Produser mama lagi banyak anggaran, jadi dia mau - mau aja gelontorin dana sebanyak apapun asal film tentang danau itu jadi."
"Desainer bajunya siapa? Om Ardy?"
"Bukan, tapi kamu."