"Kamu kok ngomongnya gitu, dek?"
"Entahlah, mas. menurutku sampean ini masih belum ikhlas melepas kepergian Farrel menghadap yang maha pencipta."
"Mungkin karena dia satu - satunya harapan kita, dek. sejak dulu kita belum dikasih anak, setelah dikasih sebentar, eh diambil lagi. jelas aku sedih banget, dek."
isteriku menghamburkan badannya ke arahku dan memelukku dengan erat, dia seperti mengisyaratkan untuk aku tetap bersabar dan menatap eok hari lebih baik lagi. siapa tahu aku dan isteriku diberi anak lagi meski kami berdua sudah tua sekarang.
*
bersambung .....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!