Pentingnya kebersihan ini membuat BU Risma selalu mengajarkan cara membersihkan WC jika berkunjung ke sekolahan mulai dari SD sampai SMA.Â
"Awalnya WC duduk itu patah karena dinaiki jongkok tapi lama-lama mereka paham dan menjaga kebersihan WC juga"Â
Bangun Jiwa Bukan Hanya Infrastruktur
"Kalau mau bikin kota bagus itu gampang banget, bangun gedung itu mudah banget, tapi apa iya nanti di akhirat saya gak tanggung jawab ketika ditanya apa saya sudah membangun jiwa masyarakat saya"Â
Membangun jiwa dimulai dari membangun manusia dan jujur Bu Risma memulainya dari golongan anak, remaja hingga lansia.Â
"Memang gak keliatan membangun mental anak-anak saat ini, hasilnya tidak dapat dinikmati langsung tapi saya percaya mereka anak bangsa yang ke depan akan melanjutkan estafet negeri ini jadi harus dibangun juga dari sekarang"
Mengajarkan anak-anak hal sederhana terkait kebangsaan juga dilakukan oleh Bu Risma. Selain mewajibkan semua anak SD bisa menari Remo, tiap jam istrirahat sekolah juga wajib mengumandangkan lagu-lagu perjuangan supaya lama kelamaan anak hafal lagu itu.
"Saya percaya semua anak punya bakat khusus, nah itu kewajiban saya untuk mencari apa talent mereka. Saya buka ruang bebas untuk mereka berinovasi. Dulu hanya 300an anak berprestasi yang mewakili banyak perlombaan tapi sekarang sudah lebih dari 5000 anak mewakili kami dalam beraneka rupa kreatifitas"
"Bahkan saya turun ke jalan mencari anak dengan kebutuhan khusus. Saya amankan mereka dan sudah ada sekitar 38an anak-anak dengan kebutuhan khusus. Jangan salah, ada yang bakatnya melukis dan sekarang sudah punya tabungan puluhan juta"Â
Saya yang denger juga takjub dan heran kok bisa nemuin anak-anak itu dan mengasuh mereka sampai bakatnya terlihat.
"Mereka bagian lukis dan saya bagian promosinya. Saya tawarkan lukisan itu ke orang-orang. Karena sungkan saya yang jual lukisan jadi mereka beli" sontak tawa seru menggema.
Semua Anak itu SpesialÂ