Mohon tunggu...
Dokter Avis
Dokter Avis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Anak

Saya dr. Hafiidhaturrahmah namun biasa disapa Avis, dokter umum dari FK Univ Jenderal Soedirman, dokter anak dari Univ Gadjah Mada. Awardee Beasiswa LPDP-PPDS Angkatan 1. Saat ini bekerja di RS Harapan Ibu Purbalingga. Monggo main di blog saya www.dokteravis.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Raih Beasiswa Spesialis LPDP-PPDS

7 Oktober 2014   10:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:05 15848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14126468641338068364

10. Masa cuma wawancara aja, gampang banget tuh

Eit...wawancara bukan penentu satu-satunya karena akan ada LGD (Leadeship Group Discussion) alias diskusi yang dibagi perkelompok, acak, dan dinilai oleh tim independent. Saran saya karena diskusi itu terdiri dari banyak orang yang tidak kita kenal sebelumnya, please respect to others. Biasanya dalam kelompok akan memilih otomatis moderator dan notulen. Tidak perlu ngotot harus menjadi moderator. Jadi biasa saja tidak masalah karena kedudukannya sama. Toh saya waktu itu lebih banyak mendengarkan dan bicara sesekali saja (tapi kalimat penting). Jangan mendominasi dan panjang lebar karena artinya mengambil kesempatan rekan lainnya untuk berpendapat. Tidak perlu juga menjadi hero dengan melontarkan pendapat kunci dan menyanggah orang lain dengan mengeluarkan kalimat tajam misalnya "wah pendapat anda salah", "anda pesimis sekali memandang suatu masalah". Sepele memang tapi bagian ini berpengaruh penting. Bayangkan jika anda berhasil melewati tahap wawancara dengan senyum tapi ternyata gagal di bagian diskusi. Sedih sekali bukan.

11. Setelah wawancara lalu apa?

Sama seperti LPDP tuk program lain maka akan ada tahap selanjutnya yaitu Pelatihan Kepimpinan yang biasanya berlangsung seminggu di Jakarta. Ingat tidak ada juga penggantian transpor untuk ini. Pelatihan ini bagian paling penting karena setelahnya baru akan keluar hasil pengumuman apakah anda lolos di tahap akhir atau tidak. Mendebarkan memang tapi bagi anda yang masih terikat pekerjaan sejak awal akan diminta surat keterangan supaya ada kepastian anda bisa mengikuti pelatihan ini. Ingat jadwal ditentukan oleh LPDP dan sebisa mungkin kita yang menyesuaikan diri. Nanti di pelatihan anda akan bertemu dengan peserta 200 orang lainnya dari berbagai program dan berbagai usia juga. Saat menuliskan ini saya masih menunggu jadwal pelatihan.

12. Apakah pelatihannya militer karena saya benci yang seperti itu

Saya tidak bisa menilai karena belum menjalani tapi dari kacamata saya berdasar cerita teman-teman yang sudah menjalani pelatihan, ini bagian penting yang akan mengubah cara anda memandang hidup. Bagi saya, jangankan pelatihan yang cuma seminggu, apapun tidak masalah akan saya tempuh kalau dengan itu ada yang menjamin pembiayaan hingga saya menjadi spesialis anak. Jalani saja dan jangan menjudge sebelum anda memang menjalaninya sendiri.

13. Ada ikatan dinas tidak ya. Masa sudah dibayari tapi tidak ada kewajiban apapun?

Pertanyaan ini cukup mengganggu bagi saya. Sejak nama saya muncul di website LPDP, sejak saat itu pula saya mendedikasikan diri untuk negara. Bahkan tanpa ada ikatan dinas pun saya akan kembali ke pedalaman tempat dimana memang membutuhkan saya. Bukan sok idealis tapi ya untuk itulah saya dibayari. LPDP sendiri tidak memiliki ikatan dinas baik 2n atau 2n+1 tapi sesuai dengan aplikasi yang diisi, anda pastinya sudah menulis dimana anda akan kembali mengabdi nantinya.

14. Saya kembali ke RS di kota apa boleh?

Loh jika memang itu tempat anda mengembangkan diri ya tidak masalah. Semua kembali kepada siapa anda sebelum mendaftarkan di program ini. Jadi antar orang bisa sangat berbeda. Kebetulan saja hidup saya memang banyak di Indonesia Timur dan berkaitan dengan anak-anak.

15. Sebenarnya seberapa besar LPDP menanggung pembiayaan PPDS?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun