Mohon tunggu...
Dokter Avis
Dokter Avis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Anak

Saya dr. Hafiidhaturrahmah namun biasa disapa Avis, dokter umum dari FK Univ Jenderal Soedirman, dokter anak dari Univ Gadjah Mada. Awardee Beasiswa LPDP-PPDS Angkatan 1. Saat ini bekerja di RS Harapan Ibu Purbalingga. Monggo main di blog saya www.dokteravis.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Minder Cacat, Deny Hadir di Panggung Impian

5 Januari 2015   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok Deny dan Pak Kodir yang hadir di Panggung Impian TransTV 4/1/15 ini menyimpan banyak kenangan untuk saya secara pribadi.
Ternyata Deny dan Pak Kodir setelah saya telurusi lebih lanjut pernah dituliskan sebelumnya di berbagai media. Pertama ketika Deny berumur 8 tahun dan berikutnya 12 tahun. Saya menuliskan ini ketika Deny berusia 20 tahun.
Siapa Deny dan Pak Kodir
Jika tinggal di Jakarta dan sering bolak balik melewati stasiun Jatinegara atau UKI Cawang atau Semanggi mungkin pernah bertemu dengan sosok pedagang asongan yang menarik gerobak isinya seorang anak dengan fisik tidak sempurna, nah berarti anda ketemu dengan Pak Kodir dan Deny.
Deny sudah tinggal di Jakarta sejak berusia empat tahun dimana ibunya sudah meninggal tahun 2006 lalu. Bapaknya yang dulu hanya penggarap sawah di Ciamis memilih untuk berpindah ke Jakarta dan tinggal di kontrakan sederhana. Hebatnya, Pak Kodir tidak pernah mengeluh akan kondisi Deny yang cacat. Bahkan ternyata Deny disekolahkan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat namun ketika berusia 12 tahun dikarenakan keterbatasan Pak Kodir juga. Beruntung karena Deny dapat belajar membaca juga menulis.
Hidup Bahagia
Ketika ditanyakan "Apa Deny pernah merasa minder" dan dengan tegas bahkan selalu senyum tersungging, Deny membalas "tidak pernah sama sekali". Benar yang dikatakan Cici Panda bahwa sejak di belakang panggung memang Deny selalu tampak ceria tidak pernah tidak senyum.
Jika kita melihat Deny merasa iba bahkan haru karena keterbatasan fisiknya, Deny malah berbeda. Baginya dia tidak berbeda dengan orang normal lainnya. Satu-satunya keterbatasan yang memblok pikiran anda ya diri anda sendiri. Bahkan Deny aktif di jejaring sosial seperti twitter hingga path.
Ketika ditanya apa arti kebahagiaan Deny menjawab banyak.
"Gak maluan, gak minder, gak merasa orang cacat, seperti normal aja"
Deny bahkan menyanyikan lagu berjudul "Ayah" dari seventeen. Untaian lirik lagu tersebut sangat menggambarkan kehidupan Deny dimana dia sudah menganggap ayahnya seperti ibu. Ketika ditanyakan tentang sosok ibu, Deny tidak dapat menjawab. Dia menolak karena tidak ingin menangis jika mengingat ibunya namun satu hal yang tidak dapat dilupakannya tentang ibu adalah nasihat beliau.
"Jangan membantah orang tua"
Senada dengan Deny, Pak Kodir juga menjawab hal bahagia dengan sederhana. Sangat sederhana tapi nendang.
"Selalu memohon kepada Allah, jalani apa yang ada, jangan usil ama orang lain, makan apa yang ada"
Dan hal itulah yang membuat Pak Kodir tidak malu untuk berjualan asongan. Bahkan haram menurutnya meminta-minta.
Impian Deny
Panggun impian (@impiantranstv) yang dibintangi oleh Coky Sitohohang (@VictorySitohang) dan Cici Panda (@Pandasuper) ini mengambil tema-tema unik di sekitar kita. Dalam satu jam biasanya dihadirkan dua orang yang akan diwujudkan impiannya.
Bagi Deny sendiri, impiannya ternyata sederhana yaitu ingin berjualan mie ayam. Hal ini lantaran dia ingin membantu ayahnya. Deny sosok pekerja keras yang tidak ingin dikasihani. Perjuangannya sejak pertama kali muncul di internet usia 8 tahun hingga saat ini bukanlah hal mudah untuk mengembalikan hidup.
Saya pribadi ingin sekali orang sekokoh Deny ini mendapatkan kesempatan bertemu dengan para pengusaha terkenal seperti Mas Mono (@masmono), Mas Saptuari Sugiharto (@saptuari), Mas Jafrial Jasman (@jafrial).
Panggung impian telah mewujudkan mimpi dengan memberi Deny gerobag mie ayam plus lima juta sebagai modal awal. Dan saya yakin dengan keteguhan hati Deny juga Pak Kodir dalam mengarungi hidup, mereka berhak untuk mendapatkan ilmu juga dari para pengusaha.
Terus Bermimpi
Panggung impian mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat apapun yang saat ini hadir termasuk sehat. Selain itu panggun impian menyambungkan niat baik banyak orang yang mungkin selama ini belum dikenal.
Edisi awal tahun ini menghadirkan juga Pak Arif Kirdiat, tour guide yang juga penggiat jembatan. Dari 100 jembatan yang diimpikannya sekarang baru terwujud 32 dan saya yakin setelah muncul di tv akan lebih banyak lagi yang mempercepat Jembatan Impian Arif terwujud.
Dan mimpi milik semua orang termasuk kita. Selamat bermimpi dan jangan lupa terbangun untuk mewujudkan impian-impian anda.
Salam Impian
Dr.Hafiidhaturrahmah
Masih di Papua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun