Mohon tunggu...
Avirina Greselda
Avirina Greselda Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang siswa dari SMA Citra Berkat, Surabaya

Saya merupakan seorang siswa yang saat ini tengah menjalani tahun terakhir di SMA. Saya senang belajar dan pernah mendapat penghargaan Love of Learning. Selain belajar, saya juga senang berkomunikasi, bersepeda, dan kuliner. Saya merupakan siswa yang bertanggung jawab dan berintegritas.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Gen Z Jadi Penentu Nasib Bangsa, Masih Mau Golput?

12 Januari 2024   17:33 Diperbarui: 16 Januari 2024   08:21 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14 Februari 2024 mendatang akan menjadi hari yang sangat penting bagi Negara Indonesia. Berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, di tanggal itulah akan dilaksanakan pesta demokrasi pemilu di seluruh Indonesia sebagai upaya untuk menentukan siapakah yang akan menjadi presiden ke-8 dan menjabat di periode baru di Indonesia. 

Menyambut itu, masyarakat Indonesia diramaikan dengan berbagai kampanye. Kampanye tersebut ditentukan dalam Pasal 1 angka 35, UU 7/2017 bahwa Kampanye Pemilu adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.

Di tengah segala upaya yang dilakukan oleh para peserta pemilu yang berlomba untuk mengambil hati dan aspirasi rakyat, satu hal yang menjadi perhatian adalah bahwa setiap peserta pemilu tidak berhenti berusaha melakukan pendekatan kepada generasi muda. Generasi muda atau yang kini kerap dikenal dengan 'Gen Z' sendiri merupakan kelompok individu yang lahir pada kisaran tahun 1997 sampai dengan 2012 dengan perkiraan berusia 8 sampai 23 tahun. 

Muhammad Danu Winata, S.Sos, M.A., M.Si., pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengatakan bahwa anak-anak muda, utamanya generasi Z menjadi salah satu faktor penentu Pemilu 2024. Gen Z yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu sudah dapat menggunakan hak suaranya dalam pesta demokrasi pemilu dan berpartisipasi dalam menentukan nasib bangsa. 

Pertanyaannya, mengapa gen Z menjadi faktor yang diusahakan dan dinilai menjadi penentu nasib bangsa? Beberapa sumber mengungkapkan alasan- alasan mengapa peran gen Z sangat dibutuhkan. Adapun alasan tersebut diantaranya sebagai berikut.

Aspek Kuantitas

Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa individu yang termasuk gen Z dengan persentase 27.94% berada pada peringkat nomor satu terbanyak di antara generasi lainya.

Hal ini didukung dengan data dari CNBC Indonesia terkait proporsi pemilu berdasarkan generasi yang menunjukkan bahwa gen Z menjadi pemilih suara terbesar ke-3 dengan persentase 23%.

Dari hal ini, dapat dibuktikan bahwa peran dari gen Z akan mempengaruhi kesuksesan pemilu 2024 dan kehidupan bangsa Indonesia kedepannya.

unsplash.com
unsplash.com

Pemikiran Gen Z

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran gen Z menjadi salah satu alasan mengapa peran gen Z diperlukan dalam partisipasinya menentukan nasib bangsa.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, “Generasi Z, identik dengan hal-hal baru dan terbuka terhadap isu global, kini memiliki peran penting dalam menentukan arah Indonesia” (Setiawati, 2023).

Selain itu, gen Z juga erat dengan kemajuan dan perkembangan teknologi seperti media sosial. Menurut pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya, gen Z memberi pembeda karena selalu melempar isu ke media sosial dan ditanggapi oleh banyak orang sehingga dapat menjadi penentu pada pemilu yang akan dilaksanakan. 

pexels.com
pexels.com

Tidak Golput

Gen Z yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti pesta demokrasi pemilu, diperkirakan tidak golput.

Hal ini didukung dengan data dari CNBC Indonesia yang mengatakan bahwa jumlah pemilih golput pada pemilu 2019 mengalami penurunan sebanyak 40,69% dibandingkan periode sebelumnya.

Sejalan dengan itu, Alvin (2022) mengungkapkan bahwa terdapat 3 poin penting dari riset yang dilakukan UMN Consulting dengan melibatkan 802 gen Z dari Jabodetabek. 

Poin penting itu ialah bahwa gen Z paling mudah diterpa oleh informasi politik di media sosial, memiliki pandangan pemimpin ideal yang harus menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), melek digital, dan tidak memiliki riwayat korupsi.

Selain itu, gen Z juga dinilai dapat memberikan red flag atau bendera merah terhadap politisi yang hanya memberikan janji manis serta menggunakan jabatan semena-mena.

Dari hal ini, pemikiran gen Z dinggap membuktikan bahwa kelompok individu ini akan menggunakan haknya untuk bersuara. 

Peran gen Z memang dibutuhkan untuk menentukan masa depan bangsa khususnya dalam pemilu 2024 dan dalam menentukan kehidupan bangsa di masa depan, hal ini didukung dengan beberapa alasan seperti kuantitas gen Z yang mendominasi pada struktur umur di Indonesia, pemikiran gen Z yang terbuka akan hal baru, dan pendorong lain yang membuat gen Z dinilai tidak golput.

Oleh karena itu, kelompok individu ini diharapkan dapat menggunakan kebebasan dalam memilih dengan bijak dan benar, menyadari begitu besar peran dan dampak yang dapat mereka berikan pada pemilu 2024 dan kehidupan bangsa di masa depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun