Saya tak ingat berapa lama waktu terbuang menyembur amarah
Saya ingat terduduk bersandar di sebatang dahan berwarna pias
Dengan lubang menganga di dada, saya cuma bisa berseru kesal, Keparat! mudah sekali kau hilang tercuri!
Lalu hati saya yang penuh muslihat dan teka-teki itu menyahut:
"Pulanglah dengan dada kosong menganga.. Sebab saya memang ingin pergi bersamanya.."
Jakarta, Maret 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!