Keberadaan konten digital ini dapat masuk dalam berbagai usia masif. Salah satu kelompok yang rentang terpapar adalah anak-anak. Adapun maraknya konten digital yang negetif yang berbahaya bagi anak-anak. Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan untuk mecegah dengan cara mengadakan aksi literasi digital bagi wali murid. Di TK Karakter Pelangi Nusantara, Semarang aadalah salah satu tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan ini dipimpin oleh Much. Yuliyanto, S. Sos, M. Si. selaku Tim pengabdian dosen, dalam kegiatan ini mengangkat topik literasi digital "Pendampingan Orang Tua dalam Penggunaan Media Sosial  dan Edukasi terkait Konten Pornografi pada Anak Usia Dini".
Pada kegiatan ini diapresiasi oleh Sri Kusmiati "Dengan adanya inisiatif Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro dapat bermanfaat untuk mengedukasi orang tua terkait dengan literasi digital dan agar anak-anak tidak terpengaruh buruk dari konten media dewasa" selaku Ketua Yayasan TK Karakter Pelangi Nusantara Semarang.
Orang tua perlu memahami literasi digital dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam masa pertumbuhan" ujar Sri Kusmiati.
Materi awal disampaikan oleh  Dr Hedi Pudjo Santosa. Dr Hedi Pudjo menyebutkan bahwa terdapat data miris perihal banyaknya anak yang menonton tayangan pornografi. Riset tersebut dilakukan oleh Lembaga ilmiah yang cukup kredibel, dan tentu kami mencemaskannya.
Dr. Adi Nugroho, M. Si merupakan pemateri kedua yang mengajak orang tua untuk memberikan media komunikasi untuk anak dengan pendampingan yang terus menerus. Baik aktivitas secara fisik seperti  bermain di halaman atau bersama teman maupun aktivitas dengan menggunakan ponsel pintar. Aktivitas tersebut harus dalam pendampingan, seperti halnya di tayangan televisi ada tayangan dengan label BO alias bimbingan orang tua. Media memang tak terhindarkan ditangan murid bahkan seumuranTK dan PAUD namun gunakan secara bijak.
Salah satu orang tua yang mendapatkan apresiasi dari Dr. Adi dikarenakan menerapkan syarat ketika ingin menggunakan hp bagi putranya yaitu hanya boleh pada waktu tertentu dan setelah mengaji. Hal ini dapat meminimalisir dampak buruk media, jika dapat terpola, bentuknya pun dapat menyesuaikan situasi kondisi dari orang tua serta keluarga. Masih terdapat hal hal positif yang bisa didapatkan dari media, oleh karena itu jika seratus persen melarang penggunaan media dirasa mustahil.
Kegiatan literasi digital bagi orang tua murid ini berlangsung secara hybrid melalui platform komunikasi Zoom meeting dan luring. Sebanyak 20 orang tua hadir dan berpartisipasi aktif di kelas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan literasi digital pada TK Karakter Pelangi Nusantara mengikutsertakan peran Humas Sekolah Vokasi dan mahasiswa D4 Informasi untuk turut aktif dalam pendampingan peserta. Acara ini diikuti oleh 55 orang peserta yang terbagi atas gabungan secara daring dan luring. Salah satu dosen pada tim pengabdian kepada lingkungan Fisip Undip menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat membantu orangtua untuk memilah dan menyaring informasi yang baik dan kurang baik terhadap anak.