Mojokerto, Jawa Timur- Rizky Avina, Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Administrasi Negara, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dibawah bimbingan Bapak Muizzu Nurhadi, S.S., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Di Desa Payungrejo Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau biasa yang disebut dengan KKN merupakan sebuah kegiatan pembelajaran lapangan yang dilakukan mahasiswa guna meningkatkan empati atau jiwa sumbangsi penyelesaian persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Univeritas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai perguruan tinggi swasta yang di Surabaya, yang memiliki tugas dan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting bahkan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Pelayanan Kesehatan juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan lingkungan yang ada disekitarnya, khususnya berbagai elemen yang ada di suatu desa atau daerah. Dalam hal ini saya mencoba menggali dan memetakan terkait Optimalisasi Posyandu Sebagai Pusat Layanan Kesehatan Melalui Pendampingan dan Pengembangan Sistem Administrasi.
Desa Payungrejo merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Desa ini memiliki 8 dusun yang terdiri dari sumberejo, rejoso, bulupayung, bulurejo, wonokusumo, arjosari, blumbang, nampes serta memiliki kondisi geografis yang beragam, dengan sebagian wilayahnya berada di dataran rendah dan sebagian lainnya berada di perbukitan. Desa Payungrejo memiliki jumlah penduduk 2.815 yang terdiri dari 1.455 penduduk laki-laki dan 1.360 penduduk Wanita. Adapun Mata pencaharian utama penduduk desa ini adalah pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan di posyandu payungrejo, diperlukan pendampingan dan pengembangan sistem administrasi yang tepat. Dengan adanya sistem administrasi yang baik, pengelolaan data kesehatan, proses pendaftaran, pencatatan kunjungan, dan pemantauan perkembangan kesehatan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan akurat. Hal ini membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan petugas posyandu dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Dengan pengembangan sistem administrasi yang baik, proses pengelolaan posyandu dapat menjadi lebih efisien. Pendaftaran, penjadwalan, pengelolaan persediaan obat dan alat kesehatan, serta pelaporan dapat dilakukan secara terorganisir dan terstruktur. Hal ini membantu mengurangi waktu dan sumber daya yang terbuang akibat proses administrasi yang rumit dan manual. Dengan demikian, petugas posyandu dapat fokus pada pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
Berdasarkan Testimoni yang didapatkan dari hasil pendampingan, peserta menjelaskan bahwa "Dengan adanya kegiatan ini, sangat memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan dan pembantuan sistem administrasi. Karena kegiatan ini bisa membantu para kader termasuk saya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat" -ujar Bu Sulaikah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
