Bagi sebagian orang, istilah VBAC mungkin masih asing di telinga. Entah kapan istilah VBAC ini tercetus. Tapi belakangan VBAC menjadi begitu populer dikalangan ibu hamil, khususnya di Indonesia.
Apa sih yang dimaksud VBAC itu?
VBAC dalam Bahasa Inggris adalah kepanjangan dari Vagina Birth After Ceasarean.
Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, VBAC adalah proses melahirkan per-vaginal (normal) setelah sebelumnya melewati proses melahirkan secara bedah sesar.
Lalu mengapa VBAC belakangan ini menjadi topik perbincangan yang menarik untuk dibahas?
Selain karena berisiko tinggi bagi ibu dan janin. Belakangan ini diketahui tingkat kelahiran melalui bedah sesar meningkat disertai alasan yang secara indikasi medis sebenarnya tidak diperlukan.
Seperti dilansir dalam jurnal yang dibuat oleh Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tingkat kelahiran melalui bedah sesar meningkat disertai dengan alasan yang secara indikasi medis sebenarnya tidak diperlukan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Basalamah dan Galuardi tahun 1993, terhadap 64 rumah sakit di Jakarta tercatat 17.665 kelahiran, dari angka kelahiran tersebut sebanyak 35,7- 55,3% melahirkan dengan operasi cesar. Angka tersebut terus meningkat sampai akhir tahun 2015 lalu.
VBAC dikatakan berisiko tinggi sebab ibu hamil yang menempuh jalan VBAC beresiko mengalami ruptur uteri atau sobeknya dinding rahim. Hal ini jelas berpotensi mengancam jiwa ibu hamil.
Lalu mengapa VBAC justru menjadi begitu diminati kaum ibu hamil saat ini?
Karena menurut beberapa penelitian, metode melahirkan per-vaginal atau normal lebih memuaskan hati dibanding melalui metode bedah sesar. Selain itu proses pemulihan melahirkan normal dinilai lebih cepat dibanding setelah melakukan bedah sesar.
Meski beresiko tinggi, VBAC disepakati aman untuk dilakukan, tentunya dengan berbagai persyaratan. Ada beberapa faktor pendukung keberhasilan VBAC, persyaratan yang biasanya menjadikan VBAC aman dilakukan adalah rentang waktu melahirkan sesar dengan persalinan setelahnya. Semakin lama jaraknya, semakin aman VBAC untuk dilakukan.
Faktor lainnya adalah, apa indikasi penyebab sesar sebelumnya? Jika karena letak bayi yang sungsang, gagal induksi, atau pecah ketuban dini persentase keberhasilan VBAC dinilai cukup besar.
Tidak harus dengan cara yang memakan waktu apalagi biaya besar. Dikutip dari berbagai sumber yang berhasil melakukan VBAC, berikut rangkuman beberapa tips sukses VBAC yang mungkin bisa menjadi acuan bagi anda yang berniat melakukannya.
Jalan Kaki
Memperbanyak jalan kaki saat trimester akhir kehamilan bermanfaat untuk memperkuat otot panggul. Jika otot panggul kuat, proses mengejan pun akan lebih mudah. Selain itu, jalan kaki mampu membantu si bayi untuk mencari jalan lahir sehingga mampu mempercepat kontraksi. Lakukan minimal 15 menit setiap hari tanpa terkecuali. Khususnya di waktu pagi hari.
Gunakan Gymball
Selain mudah di dapat, beraktifitas di atas gymball juga tidak memerlukan effort besar.
Ibu hamil bisa menggunakan gymball sebagai bangku duduk dalam beraktifitas sehari-hari sambil menggoyang-goyangkan panggul di atas gymball.
Exercise Rumahan (Squatting dan duduk kupu-kupu)
Selain melatih otot panggul dengan gymball, olahraga merupakan hal yang sangat dianjurkan selama menjelang persalinan. Jika anda merasa tak punya cukup waktu untuk olahraga di luar rumah, anda bisa lakukan exercise ringan dan mudah di rumah. Selain squatting, exercise lain yang mudah dilakukan adalah duduk dengan posisi kedua telapak kaki bertemu. Lakukan kedua gerakan ini rutin setiap hari sesering namun semampu mungkin.
Pancing Kontraksi Alami
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memancing kontraksi alami. Beberapa makanan ada yang berkhasiat untuk merangsang kontraksi secara alami. Buah Nanas, Stroberi, Kiwi dan buah-buahan lain yang mengandung asam dipercaya mampu menimbulkan rangsangan konraksi secara alami. Perbanyak konsumsi makanan tersebut cukup bisa membantu mempercepat sang gelombang cinta datang.
Hal lain yang dianjurkan ketika usia kehamilan menjelang hari perkiraan lahir adalah berhubungan suami-isteri. Penetrasi air mani disinyalir mampu melembutkan dinding rahim, sehingga leher rahim lebih mudah terbuka dan melebar sebagai jalan keluarnya bayi.
Support System yang Baik
Dalam setiap proses usaha, mendapat dukungan penuh dari orang terdekat tentu menyenangkan. Begitupula dengan proses VBAC ini. Pastikan anda sudah berkomunikasi dengan suami, diskusi dan jalani  proses VBAC bersama.
Jangan letih mencari informasi terkait penunjang keberhasilan VBAC, khususnya pencarian tenaga medis yang mendukung proses VBAC. Karena tidak semua tenaga medis sepakat menjalani proses kelahiran VBAC.
Berdoa
Setelah semua ikhtiar sudah dilakukan, hal terpenting yang harus diyakini adalah berserah. Rayu tuhan sesering mungkin agar semua usaha membuahkan hasil. Karena sekuat apapaun usaha kita, jika tuhan tidak izinkan pastilah semuanya mustahil terjadi.Â
Usaha yang dilakukan jangan diiringi dengan kengoyoan kalau semua akan berhasil sesuai harapan manusia. Tuhan pemilik ketetapan terbaik. Yakin tentu saja, tapi jangan berambisi yang berujung tekanan lalu depresif.
Karena pada akhirnya, apapun prosesnya, fokus lah pada bayi yang sedang kita nantikan. Apapun prosesnya, baik normal atau sesar yang terpenting adalah keselamatan bayi dan ibunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H