Mohon tunggu...
imroatul afifah
imroatul afifah Mohon Tunggu... -

ingin menjadi yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutangku Oh.. Hutangku...

15 Oktober 2012   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hidup di dunia seperti roda yang berputar kadang diatas kadang juga dibawah. Setelah mendapat pengalaman dari teman saya batapa pentingnya nilai hidup ini, teman saya yang bernama ria bercerita tentang cobaan hidup yang dia alami. Dia adalah seorang pebisnis, kemudian pada tahun 2011 dia dilanda musibah yang amat besar, usahanya bangkrut dan dililit utang ratusan juta.

Waktu itu dia sangat bingung entah harus berbuat apa, dia diberi waktu hanya satu setengah bulan untuk melunasi hutangnya. Sebab, dia dihadapkan dengan dua pilihan, pilihan yang pertama dia harus dipenjara dan pilihan yang ke dua rumahnya harus disita dan itu bukan rumahnya sendiri melainkan rumah orang tuanya. Dia bingung jika tidak bisa membayar utangnya dia akhirnya dipenjara dan kalau rumahnya disita orang tuanya mau tinggal dimana. Padahal dia sudah menjual harta benda yang dia punya, hingga akhirnya dia sudah tidak punya apa-apa lagi dan itupun belum cukup untuk melunasi hutangnya.

Akhirnya dia mencari tempat dimana tempat itu sebagai tempat pelariannya dan tidak ada orang yang tau dia pergi kemana. Dan dia hanya membutuhkn tempat untuk menyendiri, akhirnya dia menemukan tempat dimana ia mendapatkan ketenangan yaitu Masjid. Ada dua masjid yang selalu ia kunjungi, yaitu masjid tarbiyah dan Masjid Jami’. Hari-harinya dia selalu berada ditempat itu dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktunya. Dia selalu berdo’a agar diberi petunjuk bagaimana cara melunasi hutangnya dan hanya itu yang ia minta. Hingga pada suatu hari, seperti biasa setelah sholat dia membaca alqur’an dan surat yang ia baca adalah surat As-Shof beserta artinya. Setelah ia membaca surat itu akhirnya dia mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, mendapat semangat untuk bangkit lagi.

Tidak terasa hari semakin dekat untuk melunasi hutangnya, dan ternyata dia juga belum mendapatkan jalan keluarnya sampai hari jatuh tempo. Dia medapat telfon dari orang yang menagih utangnya, dia bingung karena belum bisa membayar, akhirnya ia diberi kesempatan lagi selama 3 hari, dia bersyukur masih diberi kesempatan tapi waktu tiga hari serasa hanya satu hari. Cobaan itu terus menghantui dalam hidupnya, hingga akhirnya dia mendapat telfon dari temannya yang sudah lama tidak pernah berkomunikasi. Dari situlah masalah yang dia hadapi mulai terselesaikan, karena dibantu oleh temannya itu.

Dari pengalaman teman saya tadi, banyak hikmah dibalik cobaan hidup. Kita harus terus berusaha dan selalu berdoa serta banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT atas semua nikmat yang telah Dia berikan. Nikmatilah hidup dan selalu tersenyum.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun