Mohon tunggu...
Avida Lestari
Avida Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa uin radenmas said surakarta angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pemboikotan Produk Air Minum Aqua Pro Israel terhadap Kenaikan Harga Air Minum Lee Minerale

21 Maret 2024   11:12 Diperbarui: 21 Maret 2024   11:12 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya konflik Israel dan Palestina ini telah memakan banyak korban jiwa hingga mengakibatkan Indonesia pun menggelorakan aksi boikot terhadap produk Israel atau yang mendukungnya. Pemboikotan ini ditujukan untuk sejumlah produk yang dinilai pro kepada kaum Yahudi tersebut, seperti contohnya kepada Aqua. Aqua merupakan air mineral milik Danone. Seperti dilansir Kumparan.com pada 6 November 2023 produk Danone Indonesia meliputi Aqua, Vit, Mizone, dan Activia Yogurt.

Menyikapi adanya aksi boikot tersebut, tak sedikit juga masyarakat yang mulai mencari alternatif air mineral. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan pembelian air minum merk Aqua. Padahal sebelumnya Aqua merupakan merek air mineral yang paling banyak diketahui oleh konsumen Indonesia, menurut hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC). Tercatat, sebanyak 93,1% responden mengaku paling sering mengonsumsi air mineral dengan merek Aqua dalam setahun terakhir.

Masyarakat memilih untuk beralih membeli air minum merk Lee Minarele. Dikarenakan selain tidak pro Israel, Lee Minerale juga memiliki beberapa keunggulan. Beberapa keunggulan Lee Minerale, yang pertama higenis karena di botolkan langsung dari sumber mata air Lee Minerale dan botolnya tidak digunakan berulang kali. Yang kedua, air minum Lee Minerale di olah dari sumber mata air pegunungan terpilih, sehingga memiliki kesegaran kas yang ditandai dengan sedikit rasa manis.

Akibatnya, penjualan Aqua turun dari yang tadinya 62,5 persen menjadi 57,2 persen sedangkan Le Minerale justru naik dari yang awalnya 4,6 persen menjadi 12,5 persen. Hal ini mengakibatkan permintaan Lee Minerale yang melonjak naik dan membuat harga nya juga ikut naik. Sekarang sebanyak 74,7% responden mengatakan sering mengonsumsi air mineral Le Minerale dalam setahun terakhir.

 Berdasarkan fakta lapangan yang ada, harga Lee Minerale di daerah sekitar UIN Raden Mas Said Surakarta saat ini sangat bervariasi dan tergolong cukup mahal, yaitu dengan harga Rp. 23.000, Rp.25.000 bahkan ada yang mencapai Rp. 27.000. Hal ini dapat dilihat bahwa penjual menjual dengan harga melebihi HET (harga eceran tertinggi). Biasanya harganya hanya sekitar Rp. 18.000 sampai Rp. 20.000 saja. HET harga ini cukup membuat warga sekitar yang mayoritas tinggal disini adalah mahasiswa rantauan merasa terbebani atau keberatan dikarenakan mahasiswa yang ngekost memiliki batasan dalam hal keuangan.

Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat bisa berpindah kepada Merk lain seperti : Equil dengan harga Rp. 20. 000 per 380ml, Pristine dengan harga Rp. 17. 000, Ades dengan harga Rp. 3.000 untuk 600ml, Club dengan harga Rp. 7.500 per 1500ml, Cleo dengan harga Rp. 24.000 per 13 liter, dan lain sebagainya. Atau masyarakat bisa membeli air minum galon yang diproduksi oleh masyarakat lokal, hal ini juga dapat membantu UMKM.

Dari adanya Perang Israel dan Palestina ini menyebabkan pemboikotan produk – produk yang pro dengan Israel. Pemboikotan ini di gelorakan oleh Kaum Muslim kepada Kaum Yahudi. Salah satu produk yang diboikot adalah Aqua. Produk Danone lainnya seperti Vit, Mizone, dan Activia Yogurt, dan lain sebagainya juga ikut diboikot. Pemboikotan air minum merk Aqua ini menyebabkan masyarakat berpindah haluan untuk membeli merk lain, yaitu Lee Minerale. Akibatnya, permintaan air minum Lee Minerale ini melonjak naik. Kenaikan permintaan juga menyebabkan kenaikan pada harga Lee Minerale. Maka untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat bisa berpindah kepada Merk lain seperti : Equil, Pristine, Ades, Club, Cleo, dan atau membeli air minum galon yang diproduksi oleh masyarakat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun