Berbeda dengan kawasan pasar tradisional lainnya, malioboro bisa dikatakan menarik karena memiliki perbedaan atau bisa dikatakan beda dari yang lain. Contohnya saja, walaupun disana kawasan pasar tradisional tetapi siapa sangka ditengah keramaian seperti itu ternyata terdapat juga mall dan hotel.
Mall tersebut bersama Plaza Malioboro yang memiliki 5 lantai. Tetapi sayangnya di Plaza Malioboro tersebut belum ada gedung filmnya. Walaupun begitu Plaza Malioboro memiliki 77 tenant besar seperti Matahari Departement Store, Polo, The Body Shop serta sejumlah tenant resto seperti McDonalds, Excelso, JCO, Boost, BreadTalk, Solaria dan sebagainya.
Selain mall terdapat juga banyak hotel di dekat malioboro. Diantaranya seperti The Malioboro Hotel and Conference Yogyakarta, Malioboro Inn Hotel, Prima Inn Hotel Malioboro, Wakeup Homestay, Luxury Malioboro Hotel, Yogyakarta BnB Malioboro, Nueve Malioboro Hotel Yogyakarta, Malioboro Garden Hotel Yogyakarta dan masih banyak lagi. Selain mall dan hotel ternyata ada yang tidak kalah menarik juga. Yaitu adanya Istana Negara di Jalan Malioboro. Tepatnya di titik 0 km.
Menurut Muhammad Sofyan seorang TNI AD, usia 25 tahun asal Bandung. Beliau saat menjadi keamanan VVIP Presiden sejak hari Rabu-Minggu (22-26 Mei 2024). Karena pada saat itu Presiden Joko Widodo sedang melakukan kunjungan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena itu dari tanggal 22-26 Mei 2024 di kawasan malioboro banyak keamanan tambahan yang biasanya hanya satpol PP, ini malah ditambah dengan gabungan TNI-Polri.
Tujuannya untuk mengamankan Presiden dari marabahaya. Presiden Joko Widodo berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta karena sedang adanya hari libur yaitu libur nasional dikarenakan adanya peringatan waisak. Beliau berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya seorang diri melainkan bersama keluarga.
Presiden Joko Widodo beserta keluarga tiba di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak hari Rabu malam (22 Mei). Karena pada saat itu hari libur dan juga wisatawan lebih banyak daripada hari biasa maka dari itu keamanan Presiden diperketat dan ditambah lebih banyak lagi anggota personilnya selain paspampres juga ada gabungan TNI-Polri. Pada hari Jum'at sore (24 Mei), Presiden Joko Widodo membagikan sembako gratis kepada masyarakat di daerah malioboro.
Mulai dari pedagang-pedagang, karyawan toko, karyawan cafe dan bahkan pengunjung. Menurut Wastini (Pedagang) Presiden Joko Widodo sangatlah baik. Setiap beliau kunjungan ke Daerah Istimewa Yogyakarta selalu membagikan sembako gratis dan terkadang bukan hanya sembako saja melainkan keperluan primer lainnya seperti celana, baju, sepeda dan lain-lain.
Tetapi kalau tadi sore yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo adalah sembako yang isinya antara lain beras, minyak goreng, beras, teh celup, biskuit. Harapannya dimasa akhir jabatannya beliau tidak melupakan rakyat kecil seperti kami. Seperti juga yang disampaikan oleh Daliman alias Alex (Penjual Es Teh dan Es Jeruk).
Selain Presiden terdapat juga para artis dan turis mancanegara yang pernah berkunjung ke malioboro. Alasan malioboro tidak pernah sepi karena yang pertama Nol kilometer Yogyakarta terletak di persimpangan Monumen Serangan Umum 1 Maret dan Gedung Bank Negara Indonesia di kawasan Malioboro.
Tempat ini menjadi pusat aktivitas masyarakat Yogyakarta. Kedua Pusat pemerintahan Yogyakarta berlokasi di Malioboro, termasuk dinas pariwisata, pasar, kantor gubernur, kantor DPRD, dan rumah tamu presiden. Warga setempat mendatangi Malioboro untuk mengurus pelayanan publik.
Ketiga Dekat dengan Malioboro. Terdapat dua stasiun besar di Yogyakarta yaitu Stasiun Tugu untuk kereta eksekutif dan Stasiun Lempuyangan untuk kereta kelas ekonomi. Wisatawan yang tiba di Yogyakarta sering memilih kawasan Malioboro sebagai tujuan pertama untuk mencari penginapan atau beristirahat.
Keempat malioboro menjadi pusat perdagangan dengan pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan dan Pasar Beringharjo yang legendaris. Kelima Berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap tanpa mengunjungi Jalan Malioboro, ikon kota yang terkenal dengan suasana ramai dan beragam aktivitas.
Bagi pencinta fotografi dan pengguna media sosial, berfoto dengan latar plang "Jl. Malioboro" adalah kegiatan wajib. Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai macam kuliner yang bisa dinikmati, oleh-oleh khas, dan pertunjukan seni jalanan.
Menurut Nayla dan kawan-kawan Malioboro adalah tempat paling indah yang pernah dikunjungi. Karena night vibesnya sangat indah, orang-orangnya yang ramah dan juga pedagang-pedagang yang sangat baik. Tetapi walaupun banyak pengunjung lokal maupun turis yang ke malioboro, ternyata malioboro dahulu pernah sepi juga.
Tepatnya di masa saat covid-19 melanda dunia. Bukan itu juga, bahkan banyak para pedagang yang sampai vacum berjualan. Tetapi dahulu jauh dari masa sekarang malioboro pernah menjadi tempat yang sepi karena belum sepopuler sekarang.
Jalan Malioboro mulai populer sebagai destinasi nongkrong anak muda pada tahun 1970-an, dikenal dengan suasana vintage dan bangunan tua bekas jajahan Belanda. Keberadaan pasar Beringharjo dan peran etnis Tionghoa yang berdagang di sana juga mengawali Malioboro sebagai pusat perbelanjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H