Bagi kalian yang tidak tahu apa itu manga? Manga adalah komik asal Negara Jepang yang dibuat menggunakan bahasa Jepang dan terdapat berbagai genre. Komik tersebut sengaja menggunakan warna hitam-putih karena bertujuan untuk mengejar waktu perilisan dan menghemat biaya produksi.
Nahh, sekarang sudah pada tahu kan apa itu manga? Berasal dari Negara mana? Dan genre ceritanya apa aja?. Okey, karena diawal kita sudah membahas apa itu manga, sekarang langsung saja masuk ke inti pembahasan artikel ini. Yaitu sebuah manga yang ditulis berdasarkan pengalaman hidup penulisnya.
Bagi dikalangan pecinta dunia Jepang pasti sudah tak asing lagi dengan manga yang satu ini. Yupp manga ini berjudul Tokyo Revengers yang dirilis ditahun 2017 serta sudah ada anime dan film live actionnya yang rilis pada tahun 2021. Tetapi pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengalaman hidup sang penulis manga tersebut yang terinspirasi cerita masa lalu sampai dijadikan cerita manga olehnya.
Manga Tokyo Revengers ditulis oleh seorang seniman manga asal negara Jepang yang terkenal karena berkat karya-karyanya dalam menulis dan mengilustrasikan serial manga yaitu Shinjuku Swan dan Tokyo Revengers. Penulis manga tersebut yaitu Ken Wakui. Tetapi pada artikel ini kita akan membahas lebih dalam dibalik serial manga Tokyo Revengers.
Manga Tokyo Revengers adalah serial manga yang menceritakan tentang kehidupan segerombolan anak geng motor yang berada di negara Jepang. Nahh, Ken Wakui sendiri dulunya adalah anggota geng motor asal Jepang.
Geng motor tersebut bernama Black Emperor. Geng motor Black Emperor itu sendiri tergolong ke subkultur Bosozoku. Jadi secara umum, Bosozoku adalah sebutan untuk sekumpulan anak muda Jepang yang suka memodifikasi motor. Biasanya juga modifikasi ini terkenal ekstrim.
Contoh modifikasi tersebut dimulai dari mengganti knalpot standar menjadi knalpot yang lebih panjang ke atas agar suaranya terdengar lebih gahar. Selain dibikin lebih panjang ada juga knalpot yang dibikin banyak. Selain modifikasi knalpot masih banyak juga modifikasi perangkat motor yang lebih ekstrim. Seperti memberi senderan jok yang tinggi, memberi fairing depan yang unik, dan masih banyak lagi modifikasi yang lain.
Pertama kali muncul Bosozoku di Jepang pada tahun 1950-an setelah Perang Dunia II. Jika kita flashback pada Perang Dunia II, negara Jepang sempat melancarkan Serangan Kamikaze ke kapal-kapal laut pasukan sekutu.
Secara umum, Kamikaze adalah serangan yang dilancarkan dari Jepang dengan cara menabrakkan pesawatnya kepada kapal-kapal sekutu. Serangan itu sendiri bisa juga dikatakan dengan serangan bunuh diri. Setelah serangan tersebut diperkirakan ada sekitar 4.500 pilot Kamikaze yang tewas. Walaupun memakan banyak korban, tetapi masih ada pilot Kamikaze yang gagal tewas karena berbagai alasan.
Pilot-pilot yang gagal tewas ini akhirnya pulang ke kampung halamannya setelah perang berakhir. Menurut jurnal Crime And Play As Excitement karya Sato Ikuya, jurnal yang membahas tentang Bosozoku.
Akhirnya pilot-pilot yang gagal tewas demi negara inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Bosozoku. Sebelumnya kita harus tahu bahwa "MATI DEMI NEGARA" bagi masyarakat Jepang adalah suatu hal yang terhormat.
Jadi kalau ada pilot Kamikaze yang gagal tewas dengan alasan apapun, mereka akan merasa gagal sebagai manusia dan akan terserang mentalnya. Karena kegagalan tersebut mereka tidak dapat berbaur dengan masyarakat dan juga tidak bisa menjalankan kehidupan normal seperti biasanya.
Akhirnya mereka mulai mencari pengganti dari aspek militer, persahabatan, bahaya dan kegembiraan yang mereka rasakan pada saat masa perang dulu. Suatu ketika berkumpulah para mantan pilot Kamikaze dengan tentara-tentara Jepang yang memiliki perasaan yang sama.
Setelah sekian lama, akhirnya munculah rasa kekeluargaan. Mereka pun mulai terinspirasi dari film "Rebbel Without A Cause". Film tersebebut menceritakan kehidupan para remaja bandel, rusuh dan nakal di Amerika yang rilis pada tahun 1955. Dari sinilah mereka mulai membentuk geng motor yang hobinya keliaran di jalan raya setiap malam.
Bosozoku generasi pertama adalah Kaminari Zoku. Mereka menggunakan motor yang suara knalpotnya sangat keras dan berisik. Nah, ternyata Kaminari Zoku ini banyak menarik minat anak-anak muda di Jepang terutama anak-anak muda yang terpinggirkan.
Seperti anak-anak muda broken home, drop out dari sekolah dan masih banyak lagi. Anak-anak muda tersebut menganggap bahwa kehidupan Kaminari Zoku yang dekat dengan kekerasan dan kecepatan tinggi adalah suatu hal yang keren. Akhirnya setelah generasi Kaminari Zoku ini mulai menua, anak-anak muda inilah yang mengambil alih identitasnya.
Dari sinilah muncul awal mula Bosozoku modern. Maka dari itu pada generasi Bosozoku berikutnya, mayoritas anggotanya adalah anak-anak muda yang berusia 16-20 tahun. Walaupun anggota geng tersebut adalah laki-laki, tetapi ada juga anggota geng Bosozoku yang anggotanya perempuan semua. Grup yang anggotanya perempuan ini biasanya adalah kumpulan dari pacar Bosozoku laki-laki.
Bosozoku berkembang pesat pada tahun 1990-an yang memiliki 42.510 anggota. Mereka juga sering membawa pedang kayu, tongkat baseball, dan Molotov yang digunakan untuk menghadapi polisi ataupun geng lain. Tetapi walaupun sering berbuat onar dan kekerasan, anggota Bosozoku sangat menjunjung tinggi budaya Jepang.
Saat masuk ke tahun 2000-an, anggota Bosozoku semakin menyusut dikarenakan adanya undang-undang bahwa kepolisian berhak menindak atau melakukan kekerasan kepada pengendara jalan yang tidak mematuhi atuhi atau mengganggu kenyamanan pengendara lain. Walaupun begitu style motor Bosozoku sampai saat ini masih banyak digunakan oleh pecinta modifikasi motor.
Nah, tadi itu penjelasan mengenai Bosozoku dan juga berkaitan dengan manga Tokyo Revengers beserta pengalaman hidup sang penulisnya. Jadi sekarang kalian sudah tahu kan mengenai kisah dibalik manga Tokyo Revengers ini.
Banyak orang yang hanya suka ceritanya saja, tetapi tidak mengetahui kisah dibalik itu semua. Tetapi kalau kita mengetahui kisah dibalik suatu cerita fiksi dan lain sebagainya itu dapat menambah nilai unik tersendiri. Apalagi sesuatu itu berkaitan dengan kisah nyata di masa lalu. Seperti manga Tokyo Revengers ini yang adanya kaitannya dengan Pilot Kamikaze pada Perang Dunia II.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H