Pilot-pilot yang gagal tewas ini akhirnya pulang ke kampung halamannya setelah perang berakhir. Menurut jurnal Crime And Play As Excitement karya Sato Ikuya, jurnal yang membahas tentang Bosozoku.
Akhirnya pilot-pilot yang gagal tewas demi negara inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Bosozoku. Sebelumnya kita harus tahu bahwa "MATI DEMI NEGARA" bagi masyarakat Jepang adalah suatu hal yang terhormat.
Jadi kalau ada pilot Kamikaze yang gagal tewas dengan alasan apapun, mereka akan merasa gagal sebagai manusia dan akan terserang mentalnya. Karena kegagalan tersebut mereka tidak dapat berbaur dengan masyarakat dan juga tidak bisa menjalankan kehidupan normal seperti biasanya.
Akhirnya mereka mulai mencari pengganti dari aspek militer, persahabatan, bahaya dan kegembiraan yang mereka rasakan pada saat masa perang dulu. Suatu ketika berkumpulah para mantan pilot Kamikaze dengan tentara-tentara Jepang yang memiliki perasaan yang sama.
Setelah sekian lama, akhirnya munculah rasa kekeluargaan. Mereka pun mulai terinspirasi dari film "Rebbel Without A Cause". Film tersebebut menceritakan kehidupan para remaja bandel, rusuh dan nakal di Amerika yang rilis pada tahun 1955. Dari sinilah mereka mulai membentuk geng motor yang hobinya keliaran di jalan raya setiap malam.
Bosozoku generasi pertama adalah Kaminari Zoku. Mereka menggunakan motor yang suara knalpotnya sangat keras dan berisik. Nah, ternyata Kaminari Zoku ini banyak menarik minat anak-anak muda di Jepang terutama anak-anak muda yang terpinggirkan.
Seperti anak-anak muda broken home, drop out dari sekolah dan masih banyak lagi. Anak-anak muda tersebut menganggap bahwa kehidupan Kaminari Zoku yang dekat dengan kekerasan dan kecepatan tinggi adalah suatu hal yang keren. Akhirnya setelah generasi Kaminari Zoku ini mulai menua, anak-anak muda inilah yang mengambil alih identitasnya.
Dari sinilah muncul awal mula Bosozoku modern. Maka dari itu pada generasi Bosozoku berikutnya, mayoritas anggotanya adalah anak-anak muda yang berusia 16-20 tahun. Walaupun anggota geng tersebut adalah laki-laki, tetapi ada juga anggota geng Bosozoku yang anggotanya perempuan semua. Grup yang anggotanya perempuan ini biasanya adalah kumpulan dari pacar Bosozoku laki-laki.
Bosozoku berkembang pesat pada tahun 1990-an yang memiliki 42.510 anggota. Mereka juga sering membawa pedang kayu, tongkat baseball, dan Molotov yang digunakan untuk menghadapi polisi ataupun geng lain. Tetapi walaupun sering berbuat onar dan kekerasan, anggota Bosozoku sangat menjunjung tinggi budaya Jepang.
Saat masuk ke tahun 2000-an, anggota Bosozoku semakin menyusut dikarenakan adanya undang-undang bahwa kepolisian berhak menindak atau melakukan kekerasan kepada pengendara jalan yang tidak mematuhi atuhi atau mengganggu kenyamanan pengendara lain. Walaupun begitu style motor Bosozoku sampai saat ini masih banyak digunakan oleh pecinta modifikasi motor.