Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warung Madura Meresahkan?

29 April 2024   15:58 Diperbarui: 3 Juni 2024   21:00 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay/@RahulPandit

Pemberitaan belakang yang langsung bombastis terkait warung Madura yang dilarang buka 24 jam

Perdana isu ini merebak itu di daerah Denpasar, Klungkung Bali yang berdalih untuk penertiban administrasi katanya.

Kemenkop UKM juga membubuhi bahwa mereka tidak melarang namun hanya menghimbau untuk mematuhi aturan daerah yang berlaku

Asik nggak nih dibahas dari sisi politik, humaniora, dan sosiologi? CUSS!!!

Dasar Hukum Operasional Pedagang, Swalayan

Klungkung sendiri tentu mempunyai Perda yang mengatur ranah perdagangan yaitu Nomor 13 Tahun 2018 

Tapi, jam tutup itu pada umumnya dilakukan untuk supermarket atau toko swalayan modern loh yang sampe jam 10 doang

Alasannya kan untuk penertiban dan setiap daerah punya geopolitiknya sendiri

Hanya, mereka akan mengkaji kembali peraturan tersebut, untuk evaluasi. Berati tindakan tersebut itu main hakim sendiri dong?

Terkecuali misalnya sempat ada kericuhan, ada disalahgunakan area di sekitarnya itu baru hal lain....

Kapitalis Bangsa Sendiri?

Saya pernah membaca sebuah buku yang berjudul Membangun Masyarakat Sipil, sebenarnya buku saya tidak  banyak hahah

Tapi inilah yang nyantol heheh,

Buku itu bilang bahwa the power of humanity bicara adat istiadat atau kultur itu cenderung lebih cepat dan kuat dilaksanakannya

Mengaitkan buku tersebut, ada pertanyaan yang timbul bagaimana suatu sistem tersebut bisa kompak dilaksanakan

Seperti konsep madani untuk membangun prinsip secara otoriter tapi beradap

Soekarno sih pernah bahas ini, jadi setiap bentuk usaha bisa aja menjadi sebuah mikro imperialisme

Tapi inikan hukum alam, siapa yang usaha dia akan sukses...

Kecuali kalau tata negaranya mengarah ke komunis yang nggak punya bagi hasil, atau nggak ada kelas sosial...

Masalahnya kita punya riwayat kelam, dan negara ini kurang cocok pake komunis sebab terlalu erotis dan anarkis.

Sarana Dakwah dan Menguatkan Keamanan

Sempat ada yang nyenggol begini, ini tuh kerjaan koorporat atau, "Kita jadi tahu mereka memihak  kemana!"

Efek pasca pemilu kali ya wkwkw jadi sensi

Madura itu mayoritas Islam dan apabila mereka merantau dengan 24 jam mereka punya alasan yang agamis 

Bisa menjadi pahala apabila contohnya nih ya, ada orang kesusahan di jam 3 dini hari tapi nggak ada yang nolongin

Pedagang warung yang menolongnya akan dapet pahala

Apalagi kalau ada begal, tawuran.. jika ada masyarakat sipil yang murni rakyat biasa mungkin bisa untuk dibubarkan

Bukannya anti polisi atau aparat hanya, biasanya kekuatan rakyat itu kuat (Massa aksi)

Tapi tergantung sama watak daerahnya sih, rawan kriminalitas apa nggak...

Kalau bahas agama, terlalu ngeblur dan suudzonlah ya, maksudnya selama masih ada alasan logis yang positif kita arahkan ke sana

Bukan memecahbelah kepercayaan...

Jadi setuju nggak nih warung Madura jam 10 aja tutupnya (Misalnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun