Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

4 Signal Palestina yang Perlu Diperhatikan Dunia (Motif Israel Membabi Buta)

9 November 2023   12:03 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:11 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik mencuat kembali sepeti langganan setiap tahunnya

Masing-masing kubu pro dan kontra bertebaran, saling memihak, mendukung ataupun membela diri

Sebenarnya genosida ini dipicu oleh adanya gencatan senjata di salah satunya yang akhirnya memanas

Apakah dengan hanya aksi massa bisa cukup?

Baca juga: Terhipnotis!

Meninjau Hak dan Kewajiban

Sebelum masuk ke dalam internal geopolitik negara lain ada baiknya kita sama-sama memiliki referensi yang jelas

Khususnya berkaitan dengan sejarah mengapa muncul konflik tersebut

Awal mula Israel datang karena merasa terancam, terpuruk, bahkan terbuang dan dengan senang hati diterima oleh tuan rumah

Semakin lama, perebutan wilayah kekuasaan membuat pendatang itu ketakutan dan punya trauma tersendiri

Namun yang sangat disayangi adalah menggunakan cara yang keluar dari kemanusiaan

Circle Keberpihakan

Saat pendatang itu merasa aman atau bisa mengumpulkan energi maka disitulah powernya naik

Mereka dikaruniai otak cemerlang dengan sumbangan ide yang banyak

Masih menjadi misteri mengapa pembelanya dari negara-negara adidaya yang mantap

Jawaban yang paling tepatnya tentu karena kepentingan kapitalis

Biasanya nafsu karena ketamakan akan lebih bombastis dan membabi buta 

Sedangkan, pendukung tuan rumah lebih kemanusiaan bahkan lebih murni ketulusan perbantuannya

Hanya, dalam hal ini pendukung-pendukung baik ini tidak sebrutal rivalnya, mungkin kita takut dosa hehehe

Jadi saya melihatnya seperti ada kejomplangan power yang drastis di sini...

NKRI Semestinya Melawan Penjajahan

Amanat UUD dan pancasila tentu melawan penjajahan

Sebenarnya bisa saja diadakan konferensi agar perdamaian bukan melewati jalan yang berdarah

Kita kan sudah memiliki pengalaman bagaimana PD II sangat merugikan, masa mau terulang kembali?

Seharusnya di sini negara-negara solid untuk mendamaikan bukannya malah mengompor-ngompori

Banyak negara-negara yang kaya mengapa tida diberikan tempat untuk keduanya

Seperti menghibahkan pulau agar keduanya (Inti dari konflik) bisa saling hidup tenang.

Ini bukan lagi tentang perang atau ekstrimisme, itu sudah tidak zaman lagi di era postmodern

Kasus Palestina Tanda Kekacauan

Postmodern sendiri saja sudah kacau balau, dimana setelah modern banyak gaya hidup manusia yang berantakan

Kesenjangan sosial meningkat 

Masing-masing negara sibuk mengurusi geopolitiknya, 

Tentunya, jika antar negara tidak meluangkan waktu untuk duduk mendamaikan, tidak akan selesai 

Kalau dengan cara kekerasan tentu pecah sebab sentimen masing-masing pendukung terlihat jelas 

Ditambah dengan karakter masing-masing pendukung yang berbeda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun