Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Seni Capres dan Cawapres 2024 Yakinkan Rakyat

23 Juni 2023   16:05 Diperbarui: 9 Juli 2023   11:40 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta politik akan datang sebentar lagi, berduyun-duyun partai mempromosikan tokoh gacoannya dalam bertanding

Beberapa nama akhirnya muncul, menilai dari famous atau daya pikatnya di mata masyarakat. 

Ke depan, bukan soal suku lagi yang menang, atau kehebatan partai tapi seberapa besar positife vibes figurnya.

Tentu nanti fans tokoh yang kalah tidak bawa-bawa agama lagi, palingan juga hanya saling menyindir saja

Ternyata menjadi capres dan cawapres perlu ada seninya, sesuai apa yang disampaikan tokoh filsafat Gorgias dalam bukunya 

"The Art of Persuation" mari kita simak:

Strategi Masing-masing Tokoh

Sebut saja secara gamblang Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Arsjad Rasjid, dan Moeldoko.

Ke-6 nya memiliki identitas berbeda-beda, seperti contoh Prabowo yang looknya militer, Mahfud MD lebih ke religion.

Dari ke semuanya barangkali bisa dikerucutkan lagi berdasarkan kampanye yang sejak dini personal 

Saya melihat baru-baru ini Mahfud MD melakukan penyuluhan untuk menguatkan literasi media, ini adalah awal yang baik

Ganjar Pranowo lebih gemar blusukan maka ia mengawalinya dengan lari pagi

Lalu Prabowo? Militarinya dalam bungkus kementrian maka yang ia lakukan sampai hari ini adalah personal branding internal

Ia mengatakan mengutip dari Banten Tribunnews, ia meyakinkan kader Gerindra untuk membawa suara lain

Magic Optional Art of Persuation

Bahas georgias itu kan berkaitan dengan relativitas karena mahdzab sofis jadi keberhasilan tergantung orang yang bersangkutan.

Saya sarankan sesuai arahan Sokrates bahwa jangan mereka-mereka semua jadi narsistik karena

Orang yang yakin dirinya hebat justru dia yang paling buruk begitupun sebaliknya, banyak bertanya bukan bearti lemah

Heidegger juga ngomong ketika orang itu tidak otentik dia akan diribetin dengan masalah pribadinya

Maksudnya gimana, daya tarik tambahan yang penulis tawarkan adalah masing-masing capres 2024 baiknya jangan banyak bicara

Maksimalkan saja pembuktian gerak kampanye bukan menanggapi hal-hal yang justru nanti akan menjatuhkan diri sendiri

Karena lagi-lagi Sokrates bilang kesalahan itu tidak dibuat secara sengaja loh. 

Misteri Suara yang Lolos

Teknik meyakinkan rakyat untuk mencoblos namanya tentu dari kampanye yang dijalanin

Setelah saya diskusi kemana-mana, kesmipulan saya adalah banyak orang yang lapar dan haus

Konyol tapi nyata, bolehlah capres memanfaatkan kemelaratan untuk mengsukseskan promosinya 

Toh, warga berhak untuk dapetin itu semua tanpa embel-embel kampanye, tapi ini kan lagi momentumnya, wajarin sajalah wkwkw

Namun ironisnya, hasil voting suara capres 2024 itu masih menjadi misteri

Sebab, sebenarnya ini semua bergantung kharisma tokoh capres 2024 yang mendukung untuk menang. 

Saya yakin masing-masing partai sedang menggodok habis-habisan strateginya

Beruntunglah ada koalisi jadi partai yang memang besar dan siap bersanding dengan yang sepadan.

Seni meyakinkannya terakhir juga bisa dengan banyakin senyum, dialektika yang high, postur tubuh sigap, dan peka terhadap konflik rakyat kecil bukan dengan sekadar menanggapi dengan kata-kata tapi terjun saja ke daerah-daerahnya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun