Pesta politik akan datang sebentar lagi, berduyun-duyun partai mempromosikan tokoh gacoannya dalam bertanding
Beberapa nama akhirnya muncul, menilai dari famous atau daya pikatnya di mata masyarakat.Â
Ke depan, bukan soal suku lagi yang menang, atau kehebatan partai tapi seberapa besar positife vibes figurnya.
Tentu nanti fans tokoh yang kalah tidak bawa-bawa agama lagi, palingan juga hanya saling menyindir saja
Ternyata menjadi capres dan cawapres perlu ada seninya, sesuai apa yang disampaikan tokoh filsafat Gorgias dalam bukunyaÂ
"The Art of Persuation" mari kita simak:
Strategi Masing-masing Tokoh
Sebut saja secara gamblang Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Arsjad Rasjid, dan Moeldoko.
Ke-6 nya memiliki identitas berbeda-beda, seperti contoh Prabowo yang looknya militer, Mahfud MD lebih ke religion.
Dari ke semuanya barangkali bisa dikerucutkan lagi berdasarkan kampanye yang sejak dini personalÂ
Saya melihat baru-baru ini Mahfud MD melakukan penyuluhan untuk menguatkan literasi media, ini adalah awal yang baik
Ganjar Pranowo lebih gemar blusukan maka ia mengawalinya dengan lari pagi
Lalu Prabowo? Militarinya dalam bungkus kementrian maka yang ia lakukan sampai hari ini adalah personal branding internal
Ia mengatakan mengutip dari Banten Tribunnews, ia meyakinkan kader Gerindra untuk membawa suara lain
Magic Optional Art of Persuation
Bahas georgias itu kan berkaitan dengan relativitas karena mahdzab sofis jadi keberhasilan tergantung orang yang bersangkutan.
Saya sarankan sesuai arahan Sokrates bahwa jangan mereka-mereka semua jadi narsistik karena
Orang yang yakin dirinya hebat justru dia yang paling buruk begitupun sebaliknya, banyak bertanya bukan bearti lemah
Heidegger juga ngomong ketika orang itu tidak otentik dia akan diribetin dengan masalah pribadinya
Maksudnya gimana, daya tarik tambahan yang penulis tawarkan adalah masing-masing capres 2024 baiknya jangan banyak bicara
Maksimalkan saja pembuktian gerak kampanye bukan menanggapi hal-hal yang justru nanti akan menjatuhkan diri sendiri
Karena lagi-lagi Sokrates bilang kesalahan itu tidak dibuat secara sengaja loh.Â
Misteri Suara yang Lolos
Teknik meyakinkan rakyat untuk mencoblos namanya tentu dari kampanye yang dijalanin
Setelah saya diskusi kemana-mana, kesmipulan saya adalah banyak orang yang lapar dan haus
Konyol tapi nyata, bolehlah capres memanfaatkan kemelaratan untuk mengsukseskan promosinyaÂ
Toh, warga berhak untuk dapetin itu semua tanpa embel-embel kampanye, tapi ini kan lagi momentumnya, wajarin sajalah wkwkw
Namun ironisnya, hasil voting suara capres 2024 itu masih menjadi misteri
Sebab, sebenarnya ini semua bergantung kharisma tokoh capres 2024 yang mendukung untuk menang.Â
Saya yakin masing-masing partai sedang menggodok habis-habisan strateginya
Beruntunglah ada koalisi jadi partai yang memang besar dan siap bersanding dengan yang sepadan.
Seni meyakinkannya terakhir juga bisa dengan banyakin senyum, dialektika yang high, postur tubuh sigap, dan peka terhadap konflik rakyat kecil bukan dengan sekadar menanggapi dengan kata-kata tapi terjun saja ke daerah-daerahnya.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI