Tidak dapat dipungkiri, kurikulum merdeka ini sesuai opini Soekarno bahwa, bangsa perlu mengajar sesuai dengan spirit jiwa kebangsaannya.
Karena kurikulum merdeka belajar ini memang fokus pada project penguatan nilai pancasila.
Seperti yang kita tau, modernnya zaman, anak muda juga jadi terpengaruh banyak hal.
Ada yang sudah ikut komentari politik, ada yang ekstrimis meski masih remaja, padahal dulu saya kayaknya lugu-lugu aja wkwk
Balik lagi ke Soekarno, kata beliau kalau pendidik hanya tau membaca, menghitung, menulis, maka akan jadi bencana sosial
Karena postmodern itu banyak kekacauan terjadi, penyakit-penyakit masyarakat menjadi isu yang makin mengerikan.
Indonesia sepertinya bagus dalam belajar maju untuk pendidikan, banyak negara juga yang sudah menerapkan keluwesan dalam mendidik.
China contohnya, menerapkan tidur siang, terkadang tidak ada ujian akhir.
Finlandia, dari beliau sudah harus mikirin karier, bahkan tidak ada mata pelajaran tertentu yang menurut saya itu penting.
Namun, pertanyaannya sudah siapkah kita sejajar dengan mereka?
Mulai masuk konteks hambatannya ya...