Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Belajar ala Soekarno (Pedagogi Filsafat)

10 Mei 2023   15:20 Diperbarui: 10 Mei 2023   15:26 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay/@milaoktasafitri

Tidak dapat dipungkiri, kurikulum merdeka ini sesuai opini Soekarno bahwa, bangsa perlu mengajar sesuai dengan spirit jiwa kebangsaannya.

Karena kurikulum merdeka belajar ini memang fokus pada project penguatan nilai pancasila.

Seperti yang kita tau, modernnya zaman, anak muda juga jadi terpengaruh banyak hal.

Ada yang sudah ikut komentari politik, ada yang ekstrimis meski masih remaja, padahal dulu saya kayaknya lugu-lugu aja wkwk

Balik lagi ke Soekarno, kata beliau kalau pendidik hanya tau membaca, menghitung, menulis, maka akan jadi bencana sosial

Karena postmodern itu banyak kekacauan terjadi, penyakit-penyakit masyarakat menjadi isu yang makin mengerikan.

Indonesia sepertinya bagus dalam belajar maju untuk pendidikan, banyak negara juga yang sudah menerapkan keluwesan dalam mendidik.

China contohnya, menerapkan tidur siang, terkadang tidak ada ujian akhir.

Finlandia, dari beliau sudah harus mikirin karier, bahkan tidak ada mata pelajaran tertentu yang menurut saya itu penting.

Namun, pertanyaannya sudah siapkah kita sejajar dengan mereka?

Mulai masuk konteks hambatannya ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun