Mohon tunggu...
Aviska
Aviska Mohon Tunggu... Editor - UIN Jakarta

Mencintai filsafat Love sains, sastra, and education khususnya pada anak inklusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Belajar ala Soekarno (Pedagogi Filsafat)

10 Mei 2023   15:20 Diperbarui: 10 Mei 2023   15:26 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum merdeka belajar ala Soekarno memuat berbagai aspek seperti  menimbang experience, demonstration, saintifik.

Dalam pembahasan ini penulis juga akan menghias bahasan dengan beberapa hambatannya.

Jean Paul Sartre bahkan punya slogan "Human is condement to be free" kita ini dikutuk untuk bebas, mengapa?

Contoh: Sudah buat kerangka hukum, norma, tapi pada implementasinya banyak yang mengacaukan dan masih bilang belum bebas.

Hanya saja, terkadang freedom menjadi dua hal yang kontradiksi atau bebas dalam hal apa dulu? Kan gitu.

Sampai dibuat lagi babnya yitu Sosio Liberty, lantas gimana dalam dunia pendidikan dalam label merdeka ini?

Soekarno mengatakan bahwa:

Dalam masa pembangunan, setiap orang harus menjadi guru dan hanya pendidik yang berkarakter dan memahami karakter yang menang

Soekarno juga menambahkan bahwa guru itu tidak bisa main kemidi dengan peserta didiknya, jadi kebebasan berilmu perlu.

Maka kurikulum merdeka belajar ini meski fleksible perlu ada acuan atau kiblat yang etis biar lebih kerasa vibes mendidiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun