Jika manusia hanya seonggok daging maka seseorang akan seperti sampah, pun di mata manusia yang memandangnya tetapi jika anda melihat segala sesuatu dengan hati dan jiwa maka orang tersebut akan berharga.Â
Sohibnya bernama fenomologi, sesuatu akan kembali ke asalnya, sama aja kaya kacang lupa kulit yang tak lain hanyalah pecundang tak profesional seperti  kelakuan KDRT dan perselingkuhan, pembunuhan, atau berkelahi sebagai bentuk penghinaan nyata.
Tidak sadarkah, anda berhadapan dengan manusia yang punya hati dan jiwa sama seperti diri anda dan mulai sekarang perlakukanlah mereka sama seperti anda memperlakukan diri sendiri.
AKALBUDI DAN TUBUH
Cogito ergosum andalannya Descrates harus diperbaharui, karena berarti tubuh itu hanyalah sebuah alat untuk anda menemukan kepuasan, kasih sayang, gagasan tapi pernahkah anda berterima kasih? Taukah apa yang tubuh anda inginkan?
Baru-baru ini sedang hangat isu soal keretakkan rumah tangga, apakah tubuh pelaku mendukung aktivitas negatif itu?
Tubuh bukanlah sekadar subjek dan objek, spiritual atau mekanis. Memperlakukan orang dengan akalbudi bisa membuat orang lain merasa lebih hidup.
Tapi balik lagi, pelaku kekerasan seksual emang melakukan secara sadar tapi tubuhnya tidak sadar.Â
sebenarnya sadar ngga sih kalau pelaku juga punya tubuh? Berarti jiwa yang kacau menjadikan tubuhnya hanya perantara menuju gerbang masalah (Tubuh fisik tak berjiwa).
Tubuh sudah banyak berjasa untuk kita bersosialisasi atau menelusuri karakter orang lain.
KESADARAN DAN TUBUH