3. Menyeleksi oknum-oknum berbahaya
Poin ketiga ini gokil sih, pas lagi di atas kita suka susah menyaring mana orang yang bener tapi kalau lagi susah beuhhh jangankan kita seleksi, beberapa orang pasti udah kabur duluan ngejauhin kita.Â
Pelajarannya adalah, kalau kita mau menilai ketulusan orang lain coba deh dia ada gak pas kita susah? Mensupport gak pas kita gagal? Jangan-jangan cuman manfaatin kita lagi.Â
Maka pas nganggur kalian harus sangat-sangat hangat dan menjamu mereka yang masih nemenin kita pas lagi kacau-kacaunya dan kalau tau ada yang toxic mending kita mundur dengan sopan dan tidak menyakiti dia. Bayangin deh udah kita nganggur ditemenin orang toxic pula, pasti neraka bakal jadi tempat yang paling mendingan hehe.Â
Oke kita ngaggur, GAPAPA! Minimal kita bisa sukses jadi diri sendiri dan JAUH dari toxic toxic gajelas itu, udah aman hidup kita.Â
4. Tabungan yang dikit tapi awet
Kerjaan kita yang sebelumnya kan pasti dialokasikan untuk menabung nah berhubung sekarang lagi menganggur, ini waktunnya untuk hemat dan mulai kebiasaan yang sehat. Tadinya hobi banget belanja hal-hal gak penting nah makanya sekarang gunakan uang itu untuk hal-hal berguna.Â
Ada yang komen, "Halah omong kosong, kan uang sedikit mana mungkin belanja shooping?" Eh jangan salah ada loh oknum-oknum yang BELUM MENERIMA dirinya ada yang masih BERPURA-PURA dan parahnya sampai gangguan jiwa. Menurut penulis, ODGJ di jalanan lebih terhormat daripada mereka yang menipu banyak orang dengan memakai topeng yang bukan kelasnya.Â
5. Ini waktunya bertanya mau kita apa?
Sedih memang pas nganggur tapi ini ajang untuk memahami siapa kita, tujuannya apa dan gimana dapetinnya? Sebelumnya rencana tidak terstruktur tapi puji tuhan ketika di momen sulit malah jadi berkah karena muhasabah yang dijalanin.Â
Mulailah untuk belajar dari yang kemarin, benahi supaya kesalahan yang lalu tidak terulang seperti, "Oh ya kemarin saya salahnya pas kerja BOHONG kalau saya bisa melakukan suatu hal ternyata itu bukan bidang saya dan hasilnya gagal eh saya malah tidak menerima," Ada problem solving selanjutnya jadi, "Oke kalau gitu nanti, saat saya gabisa saya harus mengakui atau kalau saya kerjakan saya harus bilang sejujurnya ini hal pertama, kalau hasilnya bagus Alhamdulilah kalau gagal harus saya akui," Ini momen yang pas.Â