Mohon tunggu...
Avia Rahmania
Avia Rahmania Mohon Tunggu... Guru - Piw

twitter : @aviarahman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pencarian

2 April 2020   08:10 Diperbarui: 2 April 2020   08:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ardianto Cakrawala

Ardianto Cakrawala biasa dipanggil Anto, adalah mahasiswa yang terkenal dengan Bahasa jawa nya yang sangat halus. Mendapat beasiswa penuh untuk berkuliah S2 di Jakarta sehingga harus merantau sementara. Sedari kecil belum menemukan arti kasih sayang yang sempurna, karena hanya bisa bertemu orang tua setiap akhir tahun saja. Itupun tidak lama, sekitar dua minggu kemudian kembali lagi ke Negara tempat mereka bekerja. Lalu ketika dewasa, Anto berkelana mencari kasih sayang yang selama ini belum sempurna.  

Tidak sengaja jatuh hati pada Rawnie Pratista mahasiswa S2 tingkat akhir yang terkenal banyak tingkah dan gaya. Awalnya mereka bertemu beberapa kali karena ada di gedung perkuliahan yang sama. Rawnie yang ternyata usianya lebih tua dua tahun tidak membuat Anto berhenti jatuh hati padanya. Hanya karena satu peristiwa sederhana, yaitu ketika menemukan Rawnie memborong habis tissue yang dijual oleh anak kecil di kampusnya. Padahal banyak berita buruk mengenai Rawnie yang tersebar di penjuru kampus, tapi karena peristiwa itu Anto hanya percaya pada apa yang di lihatnya. Tanpa ada perasaan ragu, Anto menyatakan perasaan ketertarikannya pada Rawnie. Diluar dugaan, Rawnie pun langsung menyetujui perasaan Anto dan menerimanya.

Selang beberapa bulan, Anto merasa ada yang salah dalam hubungannya. Ia melihat perubahan sikap pada diri Rawnie yang lambat laun, Anto dituntut untuk selalu ada di sampingnya. Awalnya Anto berfikir bahwa itu hanya wujud rasa kasih sayang Rawnie yang teramat besar padanya. Sampai suatu hari ketika Rawnie sedang dalam masalah dan tidak sengaja membentak, saat itu juga Anto merasa tidak lagi menemukan sosok Rawnie yang penyayang. Anto dituntut untuk selalu memberi kabar setiap waktu dan jika tidak, dengan mudah Rawnie membentak sampai mengancamnya. Karena tidak lagi kuat menahan sikap Rawnie padanya, Anto memutuskan untuk pergi. Meskipun dengan berakhirnya suatu hubungan adalah bukan pertanda baik, tapi Anto tetap berbicara dengan cara yang sangat baik. Terlebih saat ini adalah bulan puasa, bulan yang penuh dengan segala kebaikan. Membuang jauh-jauh kenangan, pergi meninggalkan Jakarta dengan maksud mencari kembali makna kasih sayang yang belum sempurna.

Anto memutuskan untuk pergi, mengambil cuti sementara dari kampusnya. Sebelumnya Anto hanya tinggal di Jogja, tidak pernah kemana-mana selain Jakarta yang itu pun karena mendapat beasiswa. Akhirnya nekat mencoba pergi keluar Jawa, untuk menenangkan diri atas pencarian makna kasih sayang yang belum sempurna. Lalu secara random, Anton menghitung abjad berdasarkan tanggal pada hari itu. Tanggal dua puluh tujuh, yang jika diterjemahkan adalah huruf A, dan terlintaslah nama kota Ambon dalam pikirannya. Kemudian tanpa membuang waktu lagi, Anton memesan tiket pesawat untuk segera pergi kesana.

Rawnie Pratista

Rawnie Pratista, biasa dipanggil Rawnie, adalah mahasiswi S2 tingkat akhir yang kebetulan lahir di keluarga mampu. Ayahnya seorang rektor di salah satu perguruan tinggi Jakarta dan ibunya seorang wiraswasta yang membuka butik baju terkenal. Tapi sayang, kesempurnaan yang dimiliki nya hanya sebatas materi belaka, tidak sama dengan perhatian yang seharusnya didapat. Memiliki dua adik perempuan yang sudah berkeluarga dan memutuskan untuk tinggal di tempat suaminya masing-masing. Rawnie memilih untuk tidak menikah sampai menemukan sosok laki-laki yang mampu menghilangkan segala trauma nya di masa lalu.

Memiliki banyak tingkah dan gaya, bahkan dikenal sebagai sosok yang periang di lingkungan kampus juga teman-temannya. Itu salah satu cara untuk sedikit menutup trauma yang sebenarnya selalu di rasa. Rawnie tidak betah diam di rumah, bukan saja karena tidak ada siapapun, tapi juga hampir semua trauma nya dimulai dari sana.

Rawnie ingat betul ketika duduk di bangku sekolah dasar mendengar orang tuanya bertengkar setiap malam. Bahkan pernah beberapa kali justru Rawnie yang menjadi korban, dibentak secara tidak sengaja sampai menangis dibuatnya. Setelah duduk di bangku sekolah menengah pertama, Rawnie sering mendapati ibunya menangis semalaman. Dan dengan sadar, Rawnie menjadi sering membuka handphone kedua orangnya secara diam-diam. Isi pesannya selalu berbunyi paksaan bahkan makian dari ayah kepada ibunya. Bagaimana bisa merasa terpenuhi rasa kasih sayangnya, jika sosok kesempurnaan dari orang tuanya saja gagal gagal dia dapatkan. Tanpa sadar, semua itu membentuk diri Rawnie sekarang.

Sejak duduk di bangku menengah atas, Rawnie terkenal kasar dan cenderung mempunyai kepuasan ketika bisa menguasai lawan bicara atau bahkan pasangannya sendiri. Meskipun perempuan, tidak ada satupun siswa yang berani melawannya selama di sekolah. Sampai satu hari menemukan sosok laki-laki yang sangat disukai, tapi sayang Rawnie malah menjadi korban. Sosok laki-laki yang disukainya itu jauh dari harapan, justru bertindak kasar seperti apa yang ditakutkan. Rawnie selalu takut jika bertemu dengan orang yang ada dalam trauma sebelumnya. Tapi ternyata ketakutannya muncul dalam dirinya, sampai pada pertemuannya dengan Anto.

Beberapa bulan pertama, perjalanan hubungan keduanya baik-baik saja, Rawnie merasa mendapat sosok yang selama ini dicari, dan Anto pun menemukan sosok penyayang dalam diri Rawnie. Sampai pada titik takut kehilangan meski sedetik, Rawnie menuntut Anto untuk selalu ada setiap waktu. Tanpa sadar, Rawnie membentak bahkan mengancam ketika Anto mulai mempertanyakan perubahan sikapnya itu. Lalu hubungan mereka berakhir, meninggalkan pertanyaan tanpa akhir. Anto, yang belum juga menemukan makna kasih sayang yang sempurna, dan ketakutan Rawnie yang ternyata muncul dalam dirinya.

***

Berbekal uang seadanya dengan perasaan yang sedang hancur-hancurnya, Anto nekat pergi ke Ambon meski tidak ada satupun kerabat disana. Kembali melakukan pencarian makna kasih sayang sekaligus menjadikannya tempat pelarian sementara dengan memilih salah satu homestay yang pas dikantong, lebih tepatnya ada di jalan Akwila BTN Wayame, Ambon. Untungnya saat itu adalah bulan puasa, sehingga uang makan hanya dikeluarkan sore hari, untuk berbuka dan bekal sahur nantinya.

Kota Ambon adalah ibukota provinsi Maluku sekaligus kota terbesar yang ada di kepulauan Maluku, dengan istilah Ambon Manise yang berarti Ambon manis atau cantik. Ambon tergolong kota plural karena ada berbagai suku dengan Alifuru sebagai etnis penduduk yang jumlahnya paling besar. Suku asli Maluku ini tergolong ras Papua – Melanesoid (Melanesia) yang berkulit gelap, selain itu juga ada suku Jawa, Bali, Buton, dan Bugis. Ambon juga pernah meraih penghargaan dari Kementrian Agama sebagai kota paling toleran di Indonesia.

Anton memulai hari pertama berkeliling di sekitar homestay dengan menggunakan transportasi umum. Ternyata ada beberapa jenis transportasi umum di Ambon, yaitu bemo, becak, taksi dan ojek. Anton mencoba menggunakan bemo terlebih dahulu, dengan tujuan utama Politeknik Negeri Ambon atau Polnam yang letaknya tidak terlalu jauh dari homestay. Bemo yang oleh orang Ambon disebut angkot ini berbentuk minivan berwarna kuning atau hijau, dengan tarif tiga ribu rupiah saja.

Setelah sampai, Anton berkeliling untuk mencari tahu lebih dalam terkait Politeknik Negeri Ambon atau Polnam. Merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang menjalankan program pendidikan vokasi. Sebelumnya bernama Politeknik Universitas Pattimura dengan menjalankan pendidikan Diploma II (D2) yang terdiri dari tiga jurusan, yaitu Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro. Karena menyikapi tuntutan dan perkembangan pendidikan secara Nasional, maka tanggal 12 Juni tahun 1998 berganti menjadi Politeknik Negeri Ambon atau Polnam.

Anton juga sempat berkenalan dengan beberapa mahasiswa disana, salah satunya Abraham. Awalnya Anton hanya bertanya bagaimana cara untuk pergi ke perpustakaan kampus, yang secara kebetulan Abraham pun ingin kesana. Abraham adalah mahasiswa akhir Jurusan Teknik Mesin yang sedang mencari referensi untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Setelah itu Abraham memberikan nomor nya dan dengan senang hati mau menemani selama Anton berada di Ambon. Setelah jarum jam menunjukkan pukul enam sore, Abraham mengajak Anton berbuka puasa di salah satu tempat makanan khas Ambon. Yang katanya, Anton belum bisa dikatakan pernah ke Ambon kalau belum mencoba santapan ini, yang biasa dijadikan makanan utama pengganti nasi.

Anton berbuka puasa dengan meminum segelas air putih lalu menunaikan shalat maghrib. Kembali ke meja makan untuk berdoa agar segera berbuka puasa dengan menyantap makanan khas Ambon. Karena sadar melihat Abraham yang berdoa tidak menengadah melainkan mengepalkan tangan, Anton bingung dan terdiam sejenak. Lalu Abraham menjelaskan bahwa dirinya tidak menjalankan puasa, karena seorang kristiani. Anton takjub, meski baru mengenal Abraham dalam hitungan jam tapi sudah merasa dihargai sebagai seorang muslim yang tergolong minoritas di kotanya.

Santapan khas Ambon itu adalah papeda, rasanya tawar, menyerupai lem, dan disantap bersama hidangan berkuah. Misalnya saja, ikan kuah kuning bercita rasa gurih yang kaya akan rempah cocok menjadi pendamping santapannya. Awalnya Anto agak sulit ketika menyantap makanan itu, mengingat  teksturnya yang kenyal dan lengket. Namun setelah melihat dan mempraktikan langsung apa yang dilakukan Abraham, Anto mulai terbiasa. Mengambil papeda dengan menggulung melingkari garpu kemudian disiram dengan ikan kuah kuning kemudian langsung diseruput dan ditelan. Anton tergila-gila dengan ikannya yang tak amis sama sekali, sangat puas saat menyantap kuah ikan kuning ini. Anto sangat terkesan dan bersyukur berada di Indonesia yang menyajikan beragam kuliner menggugah selera.

Setelah menikmati berbuka dengan makanan khas Ambon, Abraham memutuskan kembali pulang. Sedangkan Anton harus bergegas mencari masjid untuk melaksanakan shalat tarawih lalu kembali ke homestay.

Keesokan harinya, Anton mendapat pesan berisi undangan berbuka puasa bersama yang dilaksanakan di ruang Aula Politeknik Negeri Ambon. Meski awalnya Anton merasa sungkan, namun menerimanya setelah Abraham memberi penjelasan bahwa acara tersebut istimewa.

Ternyata bukan acara seperti pada umumnya, melainkan kegiatan berbuka puasa bersama  dengan dialog antar umat beragama. Kegiatan religi ini diprakarsai oleh Majelis Jemaat GPM Rumah Tiga yang bekerja sama dengan Pemerintah Negeri setempat. Anton terkesima dengan suasana buka bersama yang begitu meriah, terlihat dua komunitas umat beragama yang harmonis saling menyampaikan pendapat tentang agama juga persaudaraan.

Salah satu Ustadz sebagai narasumber dialog tersebut memberikan motivasi yang baik, mengatakan bahwa agama apapun mengajarkan hal yang sama, yaitu kebaikan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Beliau juga mengatakan bahwa harus terus tewujud kehidupan persaudaraan seperti sejarah jaman dulu saat umat muslim membangun rumah ibadah, dan umat Kristen ikut sama-sama membantu. Senada dengan salah satu pendeta yang juga menjadi narasumber, menurutnya kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan warna kehidupan umat beragama yang rukun dan damai. Dua hari yang singkat namun sangat bermakna, pencariannya membuat Anton tersadar bahwa ada kasih sayang selain dalam keluarga atau hubungan sepasang kekasih saja. Kasih sayang sederhana namun sangat mendalam yang sering kita lewatkan, yaitu kasih sayang antar umat beragama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun