Mohon tunggu...
Avia Sus Rahma Q
Avia Sus Rahma Q Mohon Tunggu... Mahasiswa - student

aku orang nya kadang introvert kadang extrovert tergantung kondisi ygy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cari Cuan Gampang Banget! Ini 5 Tipsnya

9 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 9 Juni 2024   23:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : canva, instagram.com/soohyun_k216, instagram.com/geewonii

Di era sekarang kalau hidup tanpa uang rasanya hampa dan berat banget. Hidup sudah bagaikan seperti di ujung tombak bahkan kesehatan mental bisa terganggu gara-gara stres mikirin cari uang dari mana lagi atau mau pinjam uang ke mana lagi. Jangankan pinjam, utang juga dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan kita. Apalagi ekonomi indonesia sedang mengalami inflasi yang menyebabkan harga barang menjadi naik, tetapi pendapatan sedikit. Ditambah Generasi Z yang banyak menganggur dan sulit cari kerja. Waduh, miris banget lihatnya.

Dikutip dari detikedu bahwa Generasi Z adalah generasi yang paling banyak menganggur dan sulit cari kerja. Tentunya ada beberapa faktor mengapa Gen Z mengalami hal-hal tersebut. Mulai dari gaji, skill, ego, sampai malas kerja dan masih banyak lagi.

Zaman sekarang teknologi sudah lebih canggih dan modern. Uang bisa didapat dari mana saja terutama melalui handphone. Namun, berdasarkan yang saya amati di sosial media, masih banyak Gen Z yang tidak tahu atau bahkan meremehkan cara mendapat cuan hanya dari handphone. Padahal kita hanya memantau dari handphone saja tanpa harus datang ke kantor untuk bekerja demi sepeser rupiah yang artinya kita bisa bekerja dari mana saja (work from anywhere). 

Memang sekarang lagi musim-musimnya kerja melalui orang dalam. Hal itu dianggap benar karena memang masih ada perusahaan yang menggunakan sistem tersebut hingga kini. Itu artinya kita harus meningkatkan hard skill dan soft skill ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Tentunya hal itu bisa kita dapat dari sekolah, kampus maupun lingkungan sekitar kita yang mendukung kita untuk mengembangkan kemampuan diri kita. 

Tidak perlu khawatir lagi soal sulit dapat kerja teman-teman karena ada 5 cara jitu dapat cuan dari handphone yang pastinya bikin Gen Z tidak menganggur lagi atau sulit mencari kerja. Berikut caranya :

1. Freelancer

Freelancer adalah pekerja lepas yang dilakukan tanpa adanya komitmen. pekerja bisa melakukan job desknya dimana pun dan kapanpun asalkan semua tugasnya terlaksana dan tidak melangkahi deadline pengerjaan. Nah, kerja freelance ini bisa dilakukan mulai dari kalangan SMA sederajat. Maka dari itu, terdapat kerja freelance untuk pemula yang memiliki minim skill dan pengalaman. Namun, tetap saja kita harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan gaji sebesar-besarnya. 

Omong-omong soal gaji, tentunya tidak semua sebesar gaji UMR di banyak daerah, tetapi bagi kalangan remaja seperti Gen Z sudah terbilang cukup untuk meniti karir. Jadi, kalau memang ingin bekerja freelance jangan hanya mengambil 1 posisi saja, tetapi ambil lebih dari satu supaya bisa seperti orang-orang yang bergaji UMR. Kisaran gaji untuk pekerja lepas antara Rp 300 ribu hingga Rp 5 juta tergantung posisi yang diambil. Semakin berat tugasnya, maka semakin besar nominal gajinya.

Lalu apa sih contoh kerja freelance itu? contohnya banyak sekali ada copy writer, content writer, data entry/input data, voice over, social media manager, dll.

2. Menulis Artikel

Mungkin menurut sebagian Gen Z terbilang susah karena kita harus mengikuti trending topik terbaru dan menyusun tata bahasanya juga. Tetapi, tidak dipungkiri bahwa hanya menulis 1 artikel saja bisa menghasilkan cuan. Kok bisa sih? Bisa dong, dengan cara publikasikan artikelmu di website yang membahas seputar berita terkini.

Tentu, tidak mudah untuk menulis sebuah artikel. Perlu memahami isi topik yang sedang kita tulis karena dengan kita mempublikasikan artikel tersebut artinya artikel kita harus bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Kesalahan saat menulis artikel bisa jadi fatal dalam mempublikasi suatu artikel. Apalagi kita tidak boleh seenaknya mengcopy paste artikel susunan orang lain. Tentu, hal itu tidak akan disetujui oleh pihak berita/media karena dapat terdeteksi oleh sistem yang digunakan pihak berita/media. 

Nah, untuk kisaran honornya tergantung kita mempublikasikan di platform/website manapun. Jikalau platform seperti harian kompas, jawa pos dan yang sebanding dengan itu akan mendapat honor yang besar mulai dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah tergantung bagus atau menarik tidaknya artikel yang kita publikasikan. Hal itu juga dapat dilihat dari berapa banyak orang yang membaca artikel kita di platform tersebut atau seberapa trending topik yang kita tulis karena sangat berpengaruh bagi orang yang suka membaca artikel/berita maupun yang menciptakan artikel tersebut.

Berikut adalah contoh-contoh platform yang bisa digunakan untuk mempublikasikan sebuah artikel agar menghasilkan cuan :

detik.com, kumparan.com, harian kompas, jawa pos, jakarta post, IDN Times, Radar Bandung, dan masih banyak lagi.

3. Program Afiliasi

Afiliasi adalah program yang memberikan komisi pada orang yang berhasil menjual produk. Dapat dipahami dari kalimat tersebut bahwa semakin banyak produk yang berhasil kita jual, semakin besar pula komisi yang kita dapat. Pertanyaannya, produknya dari mana? Kan saya tidak menghasilkan atau membuat produk?.

Jadi gini, sistem dari program afiliasi sendiri adalah menjualkan produk orang lain agar cepat laku, kemudian kita yang membantu menjualkan akan mendapat komisi per produknya. Misalnya, Bu Cia membuat produk Sabun madu. Agar sabun madunya cepat laku, Bu Cia membuka program afiliasi dengan cara mempromosikannya di sosial media. Dari sosmed tersebut ada orang yang berminat untuk menjualkan sabun madu itu karena mendapat komisi per produknya. Nah, orang yang mengikuti program afiliasi tersebut akan berusaha keras untuk menjual habis produk yang dibuat Bu Cia. Dengan begitu, kita hanya menawarkan produk tersebut melalui sosial media saja pasti akan banyak yang membelinya karena zaman sekarang relasi mudah didapat hanya dari sosial media dan tidak perlu bertemu orangnya secara langsung. Alhasil, kita mendapat cuan banyak hanya dari handphone saja. Kisaran komisi yang didapat dari program afiliasi ini mulai dari Rp 5.000 per produk dan bisa lebih dari harga tersebut jika menjual produk yang jumlahnya melebihi target. Karena biasanya akan mendapat bonus juga. Lumayan banget ga sih teman-teman.

Platform untuk mempromosikan produk agar cepat terjual adalah instagram, tiktok, facebook, line, dll.

4. Joki Tugas

Joki tugas adalah mengerjakan tugas orang lain dengan di upah. Saat ini sedang maraknya persoalan joki tugas bahkan ada pula yang joki skripsi. Walaupun terdengar bodoh, tetapi sampai saat ini masih ada orang yang melakukan joki tugas dengan alasan sibuk organisasi, soalnya susah, malas mengerjakan, tidak mau mikir, dll. Tetapi, hal ini sangat menguntungkan bagi anak yang pintar dalam hal akademik maupun non akademik tergantung permintaan yang didapat.

Perlu diingat, bahwa membuka jasa joki tugas harus benar-benar mengerti mengenai tugas yang diberikan oleh penerima jasa karena harga yang diberikan bisa ditawar oleh penerima jasa. Misal, joki tugas gambar teknik kisaran Rp 100.000 per lembar. Berbeda dengan joki tugas harian seperti latihan soal oleh guru atau dosen, harga yang ditawarkan akan jauh lebih murah tergantung tingkat kesulitannya. Biasanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000. 

Jika kalian adalah seorang mahasiswa/i, kalian bisa membuka jasa joki tugas kepada kalangan SD hingga SMA atau bahkan kalangan mahasiswa/i jika memang mampu untuk mengerjakan tugasnya.

5. Jual Barang Preloved

Pasti di antara kalian banyak yang punya baju bekas, buku bekas, tas bekas atau apapun itu yang sifatnya bekas kita pakai namun masih layak untuk digunakan dan dijual. Itulah arti barang preloved sendiri. 

Barang-barang tersebut bisa kita jual di sosial media seperti shopee, X (twitter), instagram, tiktok, line, facebook, dll. Hanya dengan memotret barang tersebut lalu kita upload di sosial media, orang-orang akan tahu kalau kita sedang menjual barang itu. Di sini skill marketing sangat kita butuhkan agar barangnya habis terjual. Jika tidak bisa mempromosikannya, kalian bisa minta tolong bantuan teman kalian yang ahli dalam hal marketing atau promosi. 

Untuk kisaran harganya dilihat dari seberapa masih layak atau masih bagus barang tersebut. Jika dipakai hanya sekali, jelas harganya tidak jauh dari harga beli aslinya, namun masih terbilang murah dari harga beli aslinya. Harganya berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 35.000 untuk jenis baju. Untuk jenis buku tergantung ketebalan halamannya dan seberapa dicari buku tersebut. Hal ini sangat menguntungkan kita jika membeli barang yang salah lalu dijual lagi, maka kita tidak akan mengalami kerugian. Hanya saja kita harus pintar-pintar menjual. Tidak hanya di foto saja barangnya terlihat menarik dan bagus, tetapi barang aslinya jauh lebih menarik dan bagus. Hal ini juga membuat kita untuk tidak membuang barang seenaknya, tetapi memutar barang menjadi hasil yang diinginkan.

Walaupun hanya dilakukan dari handphone, tetap saja kita harus pintar-pintar mencari peluang yang ada. Apalagi inflasi sedang memerangi kita saat ini, jadi kita harus pintar memutar uang untuk menghasilkan output yang kita inginkan. Dengan 5 cara jitu di atas, jika dilakukan dengan konsisten dan sungguh-sungguh, pasti akan berbuah besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun